24.💘💘

3.3K 503 89
                                    

In Yeop dan Hyunjin hanya bisa menginap selama tiga hari di Mansion dan harus segera kembali ke Manor Hwang di utara. Yoongi dengan sedih mengantarkan mereka menuju gerbang bersama Taehyung, dia tidak bisa mengatakan apapun untuk menahan mereka lebih lama.

Setelah memastikan Hoseok memberikan semua bingkisan untuk mereka, Yoongi dengan berat hati tersenyum lembut dan memeluk Hyunjin. Dalam beberapa hari ini keduanya sangat tidak terpisahkan, Taehyung sampai tidak memiliki ruang untuk menyalip di antara mereka.

Yoongi begitu bahagia ketika Mansion sangat ramai dan keluarganya berada di sana, dia juga dengan patuh mendengarkan setiap saran dari In Yeop maupun dari Hyunjin. Tidak mengeluh ketika meminum vitamin dan makan dengan baik.

Namun, hari ini Yoongi membiarkan mereka untuk pulang. Taehyung di sampingnya merangkul pinggang Yoongi dan mengelusnya lembut. “Jangan sedih, mereka berkata akan sering berkunjung.”

Yoongi mengangguk setuju, kemudian menarik Taehyung saat bayangan paman dan saudara kembarnya sudah tidak terlihat lagi. Mereka juga berbalik dan mulai melangkah-- tidak menuju Mansion, melainkan ke paviliun perpustakaan.

“Membosankan berada di kamar, aku ingin membaca sesuatu. My Lord, kau mau menemaniku?”

Taehyung tersenyum tipis dan mengangguk. “Baiklah, aku temani. Tapi hanya sebentar saja, jika kau lelah kita harus kembali ke Mansion dan kau harus istirahat.”

Beberapa hari ini Yoongi mulai terbiasa dengan perhatian lebih yang Taehyung berikan untuknya. Dia tidak pernah menolak semua perhatian itu dan hanya mengangguk mengerti, bagaimana pun Yoongi sadar betul dengan kondisinya.

Yoongi duduk di kursi empuk yang nyaman, dia merasa duduk sepuluh menit di sana pasti akan ketiduran karena kursinya terlalu lembut. “Kau mengganti kursinya? Ini berbeda dari terakhir kali,” gumamnya bingung.

Taehyung menjawab, “Tentu saja, kursi yang terakhir kali sudah harus diganti. Itu kasar dan duduk di sana lama-lama akan membuatmu pegal, jadi aku meminta Kris untuk mengganti kursinya.”

“ ..... ” Itu agak berlebihan, tapi Yoongi tidak berani mengatakan apapun lagi. Dia hanya tersenyum geli dan meraih buku yang berada di meja, dia membacanya kemarin dan akan melanjutkannya.

Taehyung melirik judul buku dan mengernyit ketika membaca 'Legenda Monster Selatan'. Buku itu terlalu mengerikan untuk dibaca Yoongi yang lembut dan sedang hamil muda, Taehyung bergegas menuju rak buku dan mengambil salah satu buku acak.

“Hentikan itu, baca ini saja.” Taehyung berujar sambil merebut buku yang dibaca Yoongi, menggantinya dengan buku bersampul merah muda dengan bunga mawar merah di bagian tengah sampul.

“Seseorang yang sangat lembut sepertimu lebih cocok membaca puisi-puisi indah ini, jadi jangan membaca tentang monster dari selatan atau dari belahan dunia lain. Itu terlalu mengerikan.” Taehyung mengomel sambil menarik kursi lain dan duduk bersebrangan dengan Yoongi yang sedang berkedip bingung.

Sebenarnya Yoongi bukan seseorang yang penakut, dia tidak takut membaca tentang monster-monster itu. Tapi, melihat Taehyung bersikeras dan tampak menjaganya membuat Yoongi menggeleng pasrah. Akhirnya dia membaca semua barisan puisi cinta yang membosankan.

....

Dua minggu kehamilan tampak baik-baik saja dan Yoongi tidak kesulitan apapun selain mual di pagi hari yang menyebalkan. Namun, meski menyebalkan Yoongi tetap menikmati masa-masa itu dan dengan nyaman menerima perhatian Taehyung.

Setelah sarapan, meminum vitamin dan meminum susu hamil, Yoongi bersiap-siap. Dia dan Taehyung melakukan perjalanan menuju rumah sakit lagi. Check up rutin yang dikatakan dokter Seokjin benar-benar harus dipenuhi dan Taehyung menyerahkan semua pekerjaannya ke tangan Kris. Dengan begitu dia bisa menemani Yoongi pergi.

Lord Kim |Taegi|AU| On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang