Assalammualaikum, Ustadz ||2||

18.1K 1.9K 22
                                    

VOTE
AKU MAKSA!!

___________

Hari ini ayla disuruh mama tina untuk pulang cepat, katanya calon suami ayla akan datang, uh gimana sih padahalkan ayla pengen ngehindar.

Mana ketemunya dirumah mereka lagi!

"Ay pulang" ucap ayla malas tanpa melihat disana ada dua orang asing, mama tina menatapnya tajam "hehe maksudnya Assalammualaikum" cengir ayla seraya meringgis
"Waalaikumsalam" balas mereka bersamaan.

"Ay duduk sini" panggil mama, dengan ogah-ogahan ayla pun duduk disebelahnya.

"Nak ayla perkenalkan nama umi Anasya Aqila Humaira dan ini Abi Faturahman Abdullah. kita kesini ingin membahas tentang perjodohan kalian" ucap umi ana, ayla tersenyum kikuk,  tapi kok mereka cuma berdua? si ustadz mana?

Umi ana yang paham dengan gelagat ayla pun langsung berujar "Ah putra umi sedang diperjalanan, tadi dia sedang mengurus pesantren" ayla mengangguk dan tersenyum, jujur saja ayla tengah gugup setengah mampus sekarang!

"Mbak ana, maaf ya ayla anaknya emang pemalu karna baru kenal" ucap mama, umi ana tersenyum menanggapinya "gakpapa nanti juga terbiasa" balas umi, sungguh ayla bisa menebak jika umi ana ini adalah seorang wanita cantik dibalik cadarnya itu.

"Umi" panggil ayla, ia menoleh "ada apa nak?" tanyanya lembut "umi yakin mau menjodohkan aku dengan putra umi? aku aja gak pake jilbab, apa putra umi mau sama aku?" tanya ayla, yap inilah pertanyaan yang bersarang di otaknya sejak kemarin.

Umi ana tersenyum dibalik cadarnya lalu memegang kedua tangan ayla "Nak semua orang bisa berubah, umi yakin putra umi bisa membimbing kamu, percaya atau tidak dulu umi sama seperti kamu, namun semenjak ada abi, umi jadi berubah" balasnya lembut sekali, ayla bahkan sampai tergiur mendengar suaranya yang bak kapas sutra itu.

"Assalammualaikum" ucap seseorang tiba-tiba

"Wa'alaikum salam" ucap mereka bersamaan, ayla mendongak menatap pria tersebut.

"Ustadz dzaki?" beonya, ayla mengingat cowo ini, beberapa hari lalu sempat ada insiden dimana ayla hampir saja terserempet motor, dan untungnya ustdaz tampan itu membantunya, walau dia agak takut-takut menyentuh ayla.

"Ayla" gumamnya, ayla masih bisa mendengar, ingat ini, pendengarannya sangat tajam!

Sebentar...

Jangan bilang?

GAK MUNGKIN DONG? MASA USTADZ DZAKI YANG BAKAL DIJODOHIN SAMA AYLA?

"Wahh kalian udah saling kenal" girang mama, ayla hanya menatapnya jengah.

"Nah nak ayla ini anak umi, namanya dzaki" ucap umi, lagi lagi ayla membulatkan bola mata lebar, ganteng sih tapi ustadz ini sikapnya kaku dan dingin, gimana kalau nikah nanti? sangat tak cocok dengan ayla yang gemar bercanda.

Ayla tersenyum canggung, dan menatap Ustadz dzaki yang tengah menatapnya juga

Satu..

dua..

tiga...

Hanya tiga detik mata keduanya saling menatap, setelah itu Ustadz langsung memutuskan kontak matanya dan kembali menunduk.

Mungkin takut zina mata?

heh jangan kira ayla gak tau ya apa macam-macam zina, gini-gini nilai agamanya paling tinggi.

"Jadi gimana ayla kamu menerima perjodohan ini?" tanya umi lagi "aku sih tergantung si ustadz aja" balas ayla santai, tiba-tiba mama tina mencubitnya pelan, ayla mendengus "Ayla sih terserah mas dzaki aja" ralatnya lagi.

"Saya setuju" balas ustadz, lagi dan lagi ayla membulatkan bola matanya, kenapa malah dia setuju sih? arghh pusing.

"Emm mas bisa ngomong sebentar dibelakang" tanya ay kaku, dia mengangguk lalu berjalan kearah belakang, ayla pun mengikuti langkahnya.

"Mas dzaki, aku manggil mas pakai sebutan ustadz aja ya?" ucap ayla membuka suara, dia hanya membalas dengan deheman.

"Tad kok mau sih dijodohin sama saya? saya kira Ustadz bakal nolak tadi"ucap ayla sebal, padahal ayla sudah membayangkan ustadz dzaki tidak menerima perjodohan ini, namun ekspetasi tak semanis realita.

"Saya gak mau mengecewakan umi, karna dia yang memilihkan kamu untuk saya, saya yakin pilihan umi saya itu sudah yang paling benar dan baik" balasnya.

"Tapi tad, saya gak mau dipoligami" dzaki terkekeh, eh? dia ketawa?

"Saya juga gakmau nikah lebih dari satu kali" ayla memicingkan matanya menatap ustadz dzaki

"Biasanya ustadz-ustadz doyan poligami, aku gak mau ya tad dipoligami" sarkasnya, istri mana yang mau dipoligami? walau banyak sih istri yang dipoligami, namun maaf seribu maaf, mental ayla gak sekuat mereka.

_Tbc_

Assalammualaikum, Ustadz [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang