Happy Reading
Kini posisi mereka bertiga tengah berada disebuah restoran dalam mall, sebenarnya sih ayla dan ella sama-sama gak mau, tapi melihat raut wajah irwan yang sedih dibuat-buat membuat kedua gadis itu menurut saja, kasian juga udah perasaan ditolak, masa diajak makan bareng juga ditolak. itu mah namanya irwan makin sadboy.
"Gue masih gak nyangka lo nikah secepat ini" iya, irwan masih tak percaya kalau ayla sudah punya suami, dia yakin ayla hanya bohong semata.
Ayla memutar bola matanya malas lalu membuka case hp, dibelakang sana ada ktp nya.
Setelah mendapatkan ktp nya, ayla menunjukan ktp itu tepat didepan muka tengil irwan, siapa tau mata irwan ngeblur.
Sedangkan irwan dengan semangat membaca ktp Itu sambil tersenyum, namun sayang seribu sayang, senyumnya luntur kala melihat tulisan distatus ayla yang sudah berubah menjadi: menikah.
Ia kira ayla hanya bohongan saat mengatakan jika ia sudah menikah, namun takdir seolah mengejek irwan dan lagi-lagi takdir menampar keras ekpetasi irwan.
"Masih gak percaya?" tanya ayla memastikan,irwan hanya menggeleng yang diartikan dia sudah percaya.
Dalam kepalanya irwan tengah menyusun berbagai rencana, percayalah irwan itu nekat banget bahkan mungkin nekatnya dia lebih bahaya ketimbang nekatnya si ustazah abal-abal alias ustazah moza kampret itu.
Sedangkan dirumah ustadz dzaki sedang uring-uringan sebab sang istri yang belum juga pulang, padahal sudah hampir malam. jemuran saja ustadz dzaki yang mengangkatnya tadi.
Bahkan saking gabutnya ustadz dzaki ia sampai membaca 5 juz al-qur'an dalam waktu beberapa jam, hebat kan? wajar bahkan sambil pejam mata juga ustadz dzaki hapal isi al-qur'an itu.
Bukan sombong atau sok pamer, tapi dari umur 3 tahun ustadz dzaki sudah diajarkan mengaji, bahkan saat ia kelas 2 sd, ia sudah hatam al-qur'an.
Kendati demikian ayla belum juga pulang sampai ustadz dzaki makin gabut, dan alhasil cowok itu malah melipat semua pakaian yang tadi dijemur, gabut-gabut bermanfaat katanya.
Lelah menunggu sang istri akhirnya ustadz dzaki menyambar kunci mobilnya lalu pergi ke lokasi dimana ayla dan ella, sedikit pemberitahuan bahwa hp ayla tersambung ke hp ustadz, jadilah ustadz tau dimana ayla sekarang.
Jalanan sudahh tak seramai tadi siang, dan itu memudahkan ustadz dzaki untuk menyalip mobil-mobil lain.
Setelah sampai dimall, ustadz dzaki langsung turun dan berjalan cepat menuju restoran, sapaan orang-orang hanya dibalas dengan anggukan dan senyuman, pokoknya mereka harus sampai sebelum adzan magrib.
Saat sudah sampai ustadz dzaki menjewer telinga ayla, tak kuat dan tak sakit namun mampu membuat ayla malu setengah mampus gara-gara diliatin semua orang, sedangkan ustadz dzaki ia hanya anteng anteng ditempat.
Irwan yang melihatnya tentu ingin protes, namun suara ayla membuatnya tak jadi untuk protes.
"Mas kenapa sih" tanya ayla kesal "Sudah berapa jam kamu pergi, lupa kalau punya suami dirumah? mas butuh makan loh, mana jemuran gak diangkat" omel ustadz dzaki, sedangkan ayla misuh-misuh ditempat.
"Saya kan lupa mas, lagian juga baru jam setengah 5 kok"
"Pulang sebelum magrib! ini juga siapa nih cowok?" ustadz dzaki menunjuk irwan dengan matanya.
"Saya irwan teman ayla" irwan memperkenalkan diri sok ramah, padahal mah dalam hatinya udah pengen banget nonjok ustadz dzaki, tapi melihat badan ustadz dzaki yang lebih macho darinya membuat irwan insekyur.
Apa jadinya jika dia melawan Ustadz dzaki? mungkin ia sudah menjadi bakwan goreng sekarang.
To be continued...
Gimana chptr kali ini?
Jangan lupa vote+komentSee u next part 👋
Kalimantan barat
16 juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalammualaikum, Ustadz [END]
General Fiction[Follow dulu sebelum baca] [DALAM PROSES REVISI] [Yang mentalnya lemah silahkan mundur alon-alon, karna cerita ini mengandung bawang goreng!] Bagi semua orang dijodohkan dengan seorang ustadz akan hidup bahagia dengan banyak berbekal agama dan bahag...