VOTE
IYA SAYA MAKSA!!_______________
"Saya terima nikahnya Anggita Ayla Kirana Binti Deni Irmawan dengan mas kawin tersebut, tunai" ucap ustadz dzaki lantang, ayla menitikkan air matanya, jadi benar-benar sekarang dirinya telah menjadi istri orang?
Mama tina memeluknya sangat erat, ayla pun tak kalah erat mendekapnya, air matanya terus jatuh
"Mama gak nyangka putri kecil mama udah jadi istri orang sekarang" ucap mama, ayla kembali menangis mendengarnya, lalu mama mengusap air matanya."Udah dong nangisnya nanti cantiknya ilang lagi" ujar mama, ayla terkekeh, setelah itu dia dituntun oleh mama dan kakak sepupunya untuk turun kebawah.
Dadanya berdegup sangat kencang kala semua mata menoleh ke arahnya, ustadz dzaki pun menatap ayka tanpa berkedip, dasar dulu aja pas belum nikah ogah natap ayka, eh sekarang malah natapnya jelas gitu, dasar ustadz!
Saat sudah duduk disamping ustadz dzaki dapat ayla dengarkan ustadz dzaki bergumam sangat pelan "Cantik sekali" begitu katanya, baru sadar dia jika ayla ini cantik. apalagi sekarang ayla pakai jilbab beh pasti terpesona banget si ustadz.
mereka berdua pun disuruh menandatangani surat nikah, setelah itu saling memakaikan cincin, ustadz dzaki nampak gemetar kala memegang tangan ayla.
Setelah itu ayla mencium punggung tangan ustadz dzaki, tak lupa dzaki juga mencium kening ayla agak lama, ya walau sedikit kaku.
Setelah itu banyak tamu yang datang mengucapkan selamat atas pernikahan keduanya, bahkan teman-teman si ustadz juga datang, mana gaya temennya kayak preman lagi.
ayla jadi curiga jangan-jangan si ustadz ini ketua geng lagi, tapi... mana mungkin sih ngadi-ngadi aja nih pikiran.
"Selamat ya bos, udah gak tidur sendirian lagi nih" ucap salah satu sahabatnya yang bernama heru itu, sebentar sebentar Bos?.
"Bos?" beo ayla tak mengerti "Buketu belum tau? pak bos kan mantan ketua geng motor" ucapnya santai, sedangkan ustadz dzaki sudah menatapnya nyalang.
Ayla membulatkan bola mata kaget, u-ustadz dzaki mantan ketua geng motor? Yang bener aja!
"Itu masalalu saya, wajar anak muda jaman dulu" ucapnya tanpa menatap ayla, jaman dulu apanya dasar gila nih ustadz.
"Kaget saya tad" balas ayla
"Mas!" koreksinya, tadi dia sempat bilang kepada ayla jika didepan orang-orang harus memanggilnya mas, jangan pakai embel-embel ustadz.
"Iyaiya saya hilap"
"Oh ya bos, nih kadonya dipake ya buat tempur malam ini" ujar heru, ayla menatapnya bingung, tempur katanya? maksudnya perang gitu? perasaan indonesia udah gak dijajah lagi deh, lagi itupun urusan para tentara, kok malah bilang sama ustadz. ah tau lah pusing.
Selesai dengan acara itu ayla langsung dibawa pulang ke sebuah rumah minimalis namun berkesan mewah, ini rumahnya dan dzaki katanya.
*Gambar hanya pemanis
"Tad kamar saya yang mana?"tanya ayla saat sudah masuk kedalam rumah
"Kamu tidur sama saya" balasnya santai
"Hah? t-tidur sama ustadz?" ayla gugup sangat gugup
"saya gak bakal macam-macam sama kamu kirana" ucapnya, ayla menghela nafas lega, eh? dia manggil ayla apa tadi? kirana? ayla jadi keinget temen kecil dulu ya, yang sering memanggilnya kirana.
"Coba ustadz ulang, tadi ustadz manggil aku apa?" tanyanya "Kirana" balas dzaki.
"Kok?"
"itu panggilan khusus saya buat kamu"
"Wah ustadz soswwittt banget, tapi ay tetep belum cinta"
"terserah kamu"
setelah mengatakan itu, ia masuk kekamar mandi untuk membersihkan badannya, sedangkan ayla menggemas pakaian mereka serta beberapa barang sambil menunggu giliran Mandi.
30 menit berlalu, tapi ustadz belum keluar juga, kok kayak perempuan sih mandi lama banget, malah nih ya ayla yang cewe aja mandinya cuma 15 menit atau 10 menit.
Ayla yang sudah sangat gerah pun segera menggedor pintu kamar mandi
"Ustadzzz kenapa lama banget, ay juga pengen mandi, udah gerah tadd" teriaknya kesal
"Sebentar" jawabnya singkat
Tak lama setelah itu dzaki keluar dengan handuk yang hanya melingkari pinggangnya
"Ustadz gilaa ya!??" ayla yang kaget reflek melempar sebuah bantal ke arah dzaki membuat bantal itu mendarat sempurna ke wajah tampan ustadz itu.
"Kamu ini KDRT sekali kirana" keluhnya lalu menaruh bantal yang dilempar ke arahnya tadi dikasur mereka
"Lagian siapa suruh keluar pake beginian"ucap ayla ketus sambil kedua tangannya masih setia menutup rapat kedua matanya "Pake baju sana"Lanjut ayla lalu ia berlari kecil ke arah kamar mandi,dzaki yang melihat itu hanya terkekeh kecil, ada-ada saja padahal mereka sudah sah menjadi suami istri jadi untuk apa malu malu
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalammualaikum, Ustadz [END]
General Fiction[Follow dulu sebelum baca] [DALAM PROSES REVISI] [Yang mentalnya lemah silahkan mundur alon-alon, karna cerita ini mengandung bawang goreng!] Bagi semua orang dijodohkan dengan seorang ustadz akan hidup bahagia dengan banyak berbekal agama dan bahag...