Assalammualaikum, Ustadz ||30|| [END]

15.7K 1.1K 151
                                    

HAPPY READINGG

P L A Y I N G 🔛

  🎶MAUDY AYUNDA🎶

🌹K A M U D A N K E N A N G A N 🌹

"Kamu dan segala kenangan
menyatu dalam waktu yang berjalan
dan aku kini sendirian
menatap dirimu hanya bayangan"

Entah ada kesialan apa atau bagaimana, siang ini macet padat.

"Mas sakit" ucap ayla kala mobil itu berhenti, tak mau menunggu lama, ustadz dzaki turun dari mobil sambil mengendong ayla ala bride style, rumah sakit tak jauh lagi, bahkan sudah terlihat

Ustadz dzaki membawa ayla berlari bahkan tak menyadari kakinya yang sudah tak menggunakan alas, ia tetap berlari membawa ayla "M-mas ssh sakit" ucap ayla lagi

"Tahan kirana kita akan sampai sebentar lagi" ucap ustadz dzaki masih berlari, bahkan ada serpihan kaca yang masuk ke kaki telanjangnya itu, namun tak ustadz dzaki hiraukan, ia tetap berlari membawa sang istri, mengabaikan rasa sakit dan perih dikakinya.

Saat sudah sampai didepan rumah sakit, para suster yang melihat itu segera membawakan brankar lalu ustadz dzaki menaruh tubuh ayla disana, mereka mendorong sambil berlari membawa tubuh ayla keruang bersalin.

"Bapak tunggu disini kami akan melakukan tindakan kepada pasien" ucap suster kala ustadz dzaki ingin masuk "Saya suaminya saya ingin menemani istri saya" ustadz dzaki tetap kekeh, namun suster melarang lalu menutup pintu

Ustadz dzaki mengusap rambutnta gusar, lalu keluar dari sana dengan kedua mata memerah.

Sedangkan diluar ruangan ada ella, vito, ustazah nafisha, fadlan, cakra beserta kedua orang tua ayla dan ustadz dzaki, mereka menunggu dengan cemas, apalagi ella yang sudah menangis sedari tadi.

Ia tak sanggup melihat sang sahabat kesakitan seperti tadi "La tenang la, kak ayla gak bakal kenapa-kenapa percaya sama gue" ucap fadlan menenangkan ella "G-gue takut hiks, gue takut ayla kenapa-napa, secara dia itu lemah fisiknya hiks" ucap ella masih terisak.

"Umi" panggil ustadz dzaki kepada umi ana, umi ana menghampirinya lalu memeluk sang putra "kirana umi, kirana sakit karna dzaki gak bisa jaga dia" ujar ustadz dzaki terisak, ia telah gagal menjaga sang istri.

"Dzaki gagal umi, dzaki gagal" ucapnya seraya menggeleng gelengkan kepala, umi ana mengusap kepala putranya "Berdoa ki, bukannya malah nyalahin diri kamu sendiri, berdoa agar istri dan anak kamu baik baik saja" nasihat umi, wanita paruh baya itu menahan air mata dipelupuk matanya yang ingin segera keluar.

Ustadz dzaki berlari ke arah mama dan papa ayla, ia bersujud didepan kaki kedua mertuanya itu "Mama, maafin dzaki, dzaki gak bisa jaga ayla maafin dzaki" ucapnya merasa bersalah sambil memegang kaki mama dan papa ayla.

Mama tina menggelengkan kepala, lalu menyuruh ustadz dzaki bangkit "Berdoa dzaki, berdoa supaya mereka selamat"

Ceklek

Pintu ruangan terbuka menampakan seorang dokter wanita "Dimana suaminya ibu ayla"  tanyanya "Saya dok" ucap ustadz dzaku cepat "Silahkan masuk pak" dzaki masuk melihat istrinya tengah kesakitan disana.

"m-mas" panggil ayla lirih

Ustadz dzaki memegang tangannya sambil mencium dahi ayla, sedangkan ayla menggeram tertahan

Assalammualaikum, Ustadz [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang