Assalammualaikum, Ustadz ||9||

13K 1.3K 7
                                    

Happy Reading

Masih di pertengkaran antara ayla dan ustazah moza. ayla yang melihat wajah moza sangat sangat tersambar emosi.

"Dengerin saya! saya gak mau dipoligami apalagi sama kamu, ogah saya! dan juga jangan harap ustadz suka sama kamu. lihat muka kamu, wajah putih kayak tepung,bibir kayak pantat ayam, alis kayak diukir areng, mirip banget sama boneka mampang!" nah kalau urusan hina menghina ayla sangat jago.

Ustazah moza yang mendengar ayla mengatainya mirip boneka mampang pun tersulut emosi "Berani kamu mengatai saya mirip boneka mampang!!!" desisnya marah.

"Beranilah! emang kenyataan kok muka ustazah mirip boneka mampang" balas ayla santai. mereka yang mendengar ayla mengatai ustazah moza mirip boneka mampang pun tertawa, bahkan ada yang sampai sakit perut karna terlalu banyak tertawa.

Memang benar apa yang dikatakan ayla, muka ustazah moza sangat sangat putih, bukan karna natural, tapi karna memakai bedak berlapis-lapis, begitupun dengan bibirnya sangat merah, alisnya yang diukir bak jalan raya, panjang item lagi.

"Ada apa ini?" pertanyaan itu membuat semua orang mengalihkan atensinya melihat siapa yang bertanya.

"Anjir ada ustadz" gumam ayla gugup, matilah dia pulang nanti bakal diceramah abis-abisan sama si ustadz.

"Ustadz istri ustadz ini tiba-tiba mendorong saya dan mengata-ngatai saya" adu ustazah moza, para guru dan santri yang mendengar itupun memutar bola mata malas, pandai sekali ustazah satu ini mengalihkan fakta.

"Cih gak usah percaya sama dia mas! lihat jilbabku basah dia tumpahin kopi panas ke arah ay sama ustadzah nafisha" ujar ayla tak mau kalah, enak saja main memutar balikkan fakta.

Ustadz dzaki memijat pangkal hidungnya pusing juga rasanya melihat pertengkaran ini.

"saya cek cctv saja, pusing jika harus mendengar kalian" ujar ustadz dzaki lalu pergi dari sana menuju ruang cctv dan diikuti yang lainnya.

Saat file cctv itu dicek, kejujuran pun terungkap, ustadz menatap datar ke arah ustazah moza, sedangkan ayla hatinya bersorak penuh kemenangan.

Ustazah moza menggepalkan tangannya sambil menunduk

"saya gak bermaksud begitu ustadz" ujarnya penuh kesedihan "Jika ustazah masih punya mata, coba ustazah lihat cctv ini, jelas-jelas disini ustazah yang bersalah" sambar ayla kesal.

"Ini semua salah kamu!" desis ustazah moza masih ngelak "stop stop, ustazah disini anda yang bersalah, jadi minta maaf kepada istri saya" perintah ustadz dzaki.

"Saya tidak mau"

"Yasudah anda ingin pilih dipecat atau minta maaf?"

"Baik, saya akan minta maaf" putus ustazah moza, lalu dengan ogah-ogahan dia menghampiri ayla.

"Saya minta maaf, tadi khilaf"

"Berhubung saya adalah istri dari ustadz dzaki, dan hati saya juga baik dan suka memaafkan, jadi saya maafkan" ucap ayla, sebenarnya sih ogah banget ngemaafin ustazah moza, namun karna ayla anak baik,jadi dia harus memaafkannya.

"Ayla sekarang kita pulang" ajak ustadz dzaki, ayla menurut lalu mereka pun pulang.

To be continued

Gimana chptr kali ini?

jangan lupa vote dan komennya

See u next part 👋

Assalammualaikum, Ustadz [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang