Assalammualaikum, Ustadz ||26||

10.8K 1K 13
                                    

Happy Reading

Usia kandungan ayla sudah 5 bulan jika dihitung-hitung, perutnya bahkan lebih buncit dari ibu hamil biasanya, kata mama sih ayla hamil anak kembar, tapi ayla kurang percaya apa yang mama bilang.

Ella, cewek itu makin sering main kerumah ayla--ah bukan kerumah ayla lebih tepatnya kerumah vito sambil membawa akra, takut-takut terjadi sesuatu jika mereka hanya berdua.

Dan katanya juga ella sudah jadian sama vito, lucu ya tragedi ketiban mangga malah jadi jodoh, memang unik kisah cinta mereka.

Hari ini ayla hanya berdua dengan cakra dirumah, karna ustadz dzaki sedang ada ceramah diluar kota, ayla sih udah biasa ditinggal ustadz ceramah sana sini, toh intinya kalau sang suami pulang sehat wal'afiat saja sudah bikin ayla seneng.

Rencananya ibu dan anak itu bakal pergi kerumah mama papa ayla, ayla tentu sudah memesan taksi, keduanya kini tengah menunggu taksi pesanan ayla datang.

Setelah taksi datang mereka berdua pun naik
"Bun belat Gak?" tanya akra seraya mengelus perut sang bunda "Emm berat banget hahah, tapi gak papa malah asik aja kayak lagi olahraga" jawab ayla, akra mengangguk

"Ya nabi salam alaika
ya lasul salam alaika
ya habib salam alaika
sholawattullah alaika"

Akra besenandung sambil mengelus perut buncit bundanya, bikin ayla tersenyum, hal itu sudah biasa anak itu lakukan selama ayla hamil, katanya dia pengen adiknya jadi anak sholeh dan sholeha.

"Adek kecil cepat kelual ya, abang gak sabal main sama adek" ucapnya "nanti kalau adek udah lahil kita main mobil-mobilan baleng, telus main bola baleng, adek mau kan?" tanya akra, perut ayla bergerak bikin senyuman diwajah cakra menggembang.

"Bunda adeknya gelakk" ucap akra, ayla mengangguk lalu mengelus perutnya, taksi pun berhenti dan mereka masuk kedalam rumah

"Assalammualaikum" salamnya "Waalaikumsalam" balas fadlan sambil membuka pintu " eh kakak, cakra ayo masuk"

Ayla masuk sambil mengandeng tangan cakra
"Ayla sini sini, mama udah masak kita makan" panggil sang mama yang datang dari arah dapur, ayla mendekat lalu mencium tangan sang mama begitupun dengan akra, anak itu menyalami tangan sang nenek.

"Cakra laper nggak? ayo makan nenek udah masak ayam goreng spesial untuk akra" ucap mama tina "Lapel nek, ayo makan akla pengen makan ayam goleng" ucap akra girang.

Mama tina pun menggendong sang cucu untuk dibawa kemeja makan, ayla mengikuti dari belakang.

Dimeja makan sudah ada papa dan fadlan "Wih jagoan, kapan datengnya?" tanya papa deni lalu mengambil alih gendongan cakra "tadi sama bunda kek" ucap akra

"Udah mas dudukin cakranya dia mau makan katanya" deni menurut lalu menurunkan cakra dari gendongannya, mungkin cakra memang bukan cucu kandungnya namun bagi deni cakra juga merupakan bagian dari keluarganya.

Seluruh keluarga menerima cakra dengan tangan terbuka, apalagi anak itu sangat imut dan lucu bikin siapa saja gemas melihatnya.

"Cakra makannya pelan-pelan nak" ucap ayla saat melihat sang anak makan dengan tergesa-gesa, ia yakin pasti setelah ini cakra akan meminta fadlan menemaninya bermain diluar.

Uhuk uhuk

"Bunda kan udah bilang makanya pelan-pelan" omel ayla saat melihat cakra tersedak, ia menyodorkan air putih keanak itu.

Cakra mengusap ujung bibirnya "Maaf bun, akla pengen cepat-cepat main sama om fadlan"

TBC

Gimana chptr kali ini?

Tim Sad Ending
Or
Tim Happy Ending

Vote+Koment

Next?

Assalammualaikum, Ustadz [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang