루윈. 20

418 50 76
                                    

*•.¸♡ᴍʏ ᴡɪғᴇ ᴍʏ ʟᴏᴠᴇ♡¸.•*
💌
💙
💌

sᴛᴏʀʏ ʙʏ ᴀʀɴᴇsᴛ
💌
💙
💌

Winwin sedang dirumahnya, Lucas sudah mengechatnya kalau dia bakal kerumahnya sekitar jam 12 siang karena ada keperluan.

Jadi Winwin gabut dari jam 5 dia udah bangun. Dia juga sudah selesai makan, dan bahkan selesai menonton drama Korea. Tapi waktu masih menunjukan pukul 7 pagi.

"aku mau ngapaainnnn?? mau keluaaaaarrrrr!!"

Winwin memutar-mutar badannya dikasur sambil memikirkan apa yang akan dia lakukan. Akhirnya dia mengambil hp untuk menelpon Ten, dia sangat gabut.

"Ten~ kamu sedang apa?"

"aku? Aku lagi dirumah ini, gabut euy"

Winwin tersenyum manis.

"datang kerumahku~ aku bosan, Lucas akan datang jam 12 nanti.."

"ohh ok.. Aku juga ada hal yg ingin aku diskusikan denganmu"

Setelah dimatikan Winwin langsung mandi, hal biasa untuk Winwin menatap pantulan badannya di kaca full body miliknya yang berada di kamar mandi. Tapi Winwin mengerutkan alisnya saat dia merasa perutnya tak selurus dulu. Perutnya seperti ada bukit kecil dibagian bawah.

"aku gendutan~ hiks.. Seumur-umur ku baru tau aku bisa gendut juga.."

Winwin tak menaruh kecurigaan dialasan kenapa perutnya membuncit.

Saat selesai menggunakan baju dia langsung mendekati pembantunya yang ingin keluar untuk belanja.

"bibi~ bisa Winie titip chitatos sama oreo stoberi? Ahh sama yogurt"

Sang bibi hanya mengangguk, dia tau tuan mudanya ini kadang suka nyemil.

"ada lagi nak Winwin?"

Winwin memikirkan apa yang ingin dia beli lagi.

"Winie mau jeruk buat Lucas~ ahhh sama cola.."

Sang bibi menulisnya dicatatannya dan langsung pergi ke pasar. Winwin kembali gabut, dia berjalan ke halaman belakangnya untuk bermain ayunan. Dia melihat setiap bunga matahari yang ibunya tanam sampai belakang sini. Dia awalnya bingung kenapa harus bunga matahari, tapi sang ibu hanya mengatakan

"karena senyum Winie cerah secerah matahari, dan mama ingin mempertahankan senyuman Winie"

Winwin melirik pohon kelengkeng ditengah kebun bunga matahari. Dulu pohon itu menjadi saksi betapa dulu Winwin ingin selalu bersama Lucas. Pohon itu dulu menjadi favorit Lucas karena setiap kali kerumah, Lucas selalu mengajak Winwin mencari kelengkeng, Winwin hanya duduk dibawah pohon sambil menunggu Lucas turun membawa kelengkeng.

"seandainya saat itu aku tak jatuh cinta dengan kak Yuta dan memilih menunggu Lucas, pasti lebih bahagia lagi."

"WEH WIN ASTAGA GUE CARIIN! rumah sepi lagi"

Winwin melirik Ten yang keluar dari dalam rumahnya dan duduk disebelah Winwin.

"kenapa? Kok lu murung?"

Ten mengecek jantung Winwin, Winwin kadang bingung kenapa semua orang selalu rutin mengecek jantungnya, padahal Winwin bukan apa-apa hanya punya penyakit jantung yang tidak parah, hanya suka bengek ae.

"kaga apa-apa.. Masuk ae yok, kita dikamar~"

Tapi Ten menahan tangannya.

"duduk disini ae lah.. Lebih sejuk disini, yok duduk ae"

My Wife My Love [LuWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang