🍒 NJ 09

5.7K 506 26
                                    


Winter dan Haechan menatap datar ke arah Jaemin dan Karina. Sejak tertangkap keduanya telah berpacaran, Jaemin dan Karina kini tak malu lagi menunjukkan kemesraan keduanya.

"kalian berdua membuatku muak dipagi hari" guman Haechan dengan sinis.

Karina hanya menjulurkan lidahnya pada Haechan. Ia kembali menyuapi anggur kedalam mulut Jaemin, tentu saja Jaemin menerima suapan pacarnya dengan senang hati.

"setuju" balas Winter, ia sedikit merasa iri karna Jaemin dan Karina sudah resmi menjadi sepasang kekasih.

"kau sudah dengar mengenai perlombaan yang akan diikuti Jeno?" tanya Haechan sembari menatap Winter. Ia merasa tak tahan menatap Jaemin dan Karina lebih lama lagi.

"sudah, beberapa hari ini dia terlihat sibuk" jawab Winter mengingat sudah beberapa hari ini Jeno tidak ke kelasnya saat jam istirahat.

"kudengar dari kelas 3-1 mereka akan mengirim Jeno, Giselle dan Renjun" sahut Jaemin tiba-tiba.

Winter sama sekali tak mengetahui siapa yang akan berangkat bersama Jeno untuk Olimpiade Fisika tingkat Nasional.

"ah...Giselle wakil ketua osis tahun lalu" ujar Karina berusaha mengingat bagaimana rupa seorang Giselle.

"hanya mengirim Jeno saja sekolah kita sudah berkesempatan menang, apalagi ditambah Giselle dan Renjun, aku yakin sekolah lain tidak akan memiliki kesempatan"

Jaemin mengangguk setuju dengan ucapan Haechan.

"Giselle selain cantik, ia juga sangat pintar, bahkan ayah nya pemilik sekolah ini" puji Haechan dengan mata berbinar-binar.

Winter hanya bisa memberikan senyuman kecilnya, sudah bukan rahasia lagi jika semua murid disekolah ini iri dengan Giselle.

"sungguh iri sekali" ucap Karina dengan sedih.

"jangan iri, kau punya aku yang bisa membuat wanita lain iri juga" sahut Jaemin sembari mencubit pipi Karina.

Haechan dan Winter yang melihat pemandangan itu langsung menunjukkan ekspresi muntah.


***

Saat jam istirahat kedua, Winter berinisiatif untuk ke kelas Jeno, meski ia belum pernah masuk ke kelas 3-1 , karna selalu merasa minder setiap melewati kelas 3-1.

Winter mengintip dibalik jendela, dalam sekejap ia menemukan sosok Jeno yang tengah duduk dikursinya, disampingnya juga terdapat Giselle.

Keduanya terlihat sangat serius membahas sesuatu hingga membuat Winter mengurungkan niatnya.

"cari Jeno ya?" tanya suara dibelakang tiba-tiba. Winter langsung membalikkan badannya untuk melihat siapa yang mengejutkannya.

"i-iya eh... Tidak tidak" Winter mengibaskan tangannya didepan wajah.

Laki-laki bername tag 'Renjun' itu tertawa kecil.

"ayo masuk saja" Renjun langsung menarik Winter.

"Jeno, ada yang mencarimu" panggil Renjun cukup nyaring, namun anak-anak yang ada dikelas tak terganggu dengan teriakan Renjun. Mereka masih fokus dengan buku yang ada dihadapan mereka, memang anak unggulan sangat berbeda.

Winter tersenyum kikuk saat Jeno tersenyum ke arahnya. Jeno langsung bangun dari duduknya dan menghampiri Winter.

"merindukanku?" tanya Jeno, jangan lupakan senyumnya itu.

"tidak, aku hanya ingin memberimu ini" Winter mengeluarkan sebungkus vitamin dari saku nya.

"jadi begini ya rasanya melihat orang pacaran" ucap Renjun, Winter melupakan keberadaan Renjun disampingnya.

"ah tidak tidak, kami hanya teman saja" Winter langsung mengeluarkan sebungkus vitamin lainnya dan menyerahkannya pada Renjun.

"teman mana yang berc-" Winter menahan mulut Jeno dengan telapak tangannya.

"aku dengar kalian akan dikirim untuk Olimpiade Fisika tahun ini, semangat Renjun" kata Winter dengan senyum yang manis.

"kau tau namaku?" Renjun sedikit terkejut. Padahal ia belum memperkenalkan namanya.

"tentu saja, semua murid di sekolah ini pasti tau nama ketua osis tahun lalu" jawab Winter, Renjun menepuk keningnya, melupakan dirinya yang pernah menjabat sebagai ketua osis.

"hahahah, terimakasih, aku tidak akan mengganggu kalian lagi" pamit Renjun sembari mengangkat vitamin pemberian Winter.

Jeno masih membiarkan telapak tangan Winter dimulutnya, tatapannya tak bisa lepas dari gadis dihadapannya.

Winter langsung menurunkan tangannya dan menatap kesal ke arah Jeno.

"yakk! Jangan mengatakan hal aneh dengan gampang" bisik Winter.

"hal aneh apanya?" tanya Jeno sembari menautkan alisnya.

"mengenai itu.... Ci...ciuman..." cicit Winter.

Jeno tertawa geli melihat Winter, ia menepuk pelan kepala gadis itu dan menundukkan wajahnya agar sejajar dengan Winter.

"jangan menunjukkan senyum manismu pada orang lain, hanya aku yang boleh melihatnya" bisik Jeno didepan wajah Winter.

"Jeno, cepat kembali kesini, ada yang ingin kutanyakan" panggil Giselle dari belakang.

Jeno menolehkan kepalanya dan mengangguk.

"kau kembali ke kelas dulu, pulang nanti tunggu aku dikelas" Jeno mengacak rambut Winter dengan cepat. Lalu ia kembali ke kursinya.

Winter bisa melihat tatapan sinis Giselle padanya, tak mau ambil pusing, Winter kembali turun menuju kelasnya.







jangan lupa vote dan gua sangat mengharapkan komen dari kalian, tapi kebanyakan sider yaudahlah ya, mau gimana lagi.

Naughty Jeno (Jeno x Winter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang