🍒 NJ 06

6.7K 555 50
                                    


"Winter, ada yang ingin kubicarakan sepulang sekolah nanti, bisa ikut aku sebentar?" bisik Jaemin dari samping.

Winter menolehkan kepalanya, terlihat berpikir sebentar, akhirnya ia mengangguk.

Jaemin tersenyum manis dan kembali memperhatikan Guru yang menjelaskan didepan, terlihat laki-laki berambut coklat itu memegang dada nya sesekali.

***

Bel sekolah berbunyi, beberapa murid dikelas mulai berhamburan menuju rumah masing-masing.

"Kajjaaa kita pulang!" seru Haechan paling bersemangat setiap bel pulang sekolah berbunyi.

"Winter ayo ikut aku sebentar" ajak Jaemin setelah merapikan tas nya.

"kalian mau kemana?" tanya Karina sembari menatap Winter dan Jaemin bergantian.

Winter mengangkat bahu nya sebagai jawaban, sebenarnya ia merasa tak enak dengan Karina. Karna sahabatnya itu selalu berkata soal ketertarikannya pada Jaemin.

"ada yang harus kubicarakan sebentar dengan Winter, urusan pribadi" jawab Jaemin, sesekali ia mengelus rambut bagian belakangnya.

"ohoo! Sangat mencurigakan" Haechan memicingkan matanya ke arah Jaemin.

"pulang sana" usir Jaemin.

"aku tunggu berita baiknya besok hahahah, ayo pulang Karina" Haechan menarik tangan Karina agar pulang bersama, Karina menatap mata Winter dengan penuh arti sambil berjalan mengikuti Haechan yang menariknya.

Winter sedikit menganggukkan kepalanya pada Karina, memastikan bahwa ia tidak akan aneh-aneh dengan Jaemin.

"kita ke atap sekolah saja ya"

"kenapa tidak disini saja?"

Jaemin menggaruk lehernya "aku lebih nyaman jika kita bicarakan ini berdua saja"

Akhirnya Winter menuruti kemauan Jaemin. Keduanya berjalan bersama menuju atap sekolah.

Ditangga mereka berpapasan dengan Jeno yang baru saja hendak turun tangga.

"aku baru saja mau ke kelas mu" kata Jeno saat tatapannya bertemu dengan Winter.

"aku sedang ada urusan-" Winter menghentikan omongannya dan melirik ke arah Jaemin "kenalkan ini temanku Jaemin"

Jeno menatap tidak suka ke arah Jaemin, sedangkan Jaemin hanya membuang pandangannya, seperti enggan menatap Jeno.

"aku tunggu diparkiran, jangan lama-lama" Winter baru saja hendak menyuruh Jeno untuk pulang lebih dulu, tapi laki-laki itu sudah menuruni tangga dengan cepat.

Jaemin melihat sedikit kebawah, memastikan Jeno benar-benar pergi.

***

"jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Winter saat keduanya sudah diatap sekolah, sesekali Winter merapikan rambutnya yang beterbangan karna angin kencang diatap.

"aku menyukaimu , tidak, lebih tepatnya aku mencintaimu Winter"

Winter hanya terdiam membeku mendengar pengakuan Jaemin, Jaemin terus menatap serius ke arah mata Winter.

"ha-hahahah......" Winter tertawa canggung.

"aku serius Winter, aku tidak suka saat kau datang ke sekolah atau pulang sekolah dengan anak baru itu, apalagi saat kalian makan bersama, aku tidak suka melihatnya" Jaemin menekan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya.

"namanya Jeno, bukan anak baru itu" ucap Winter.

Jaemin terdiam, beberapa detik keduanya tak mengeluarkan sepatah kata pun.

"kau menyukainya?"

Winter menggeleng pelan, Jaemin sedikit bingung dengan maksud gelengan Winter. Ntah itu maksudnya tidak menyukainya atau tidak tau dengan perasaannya sendiri?.

"terimakasih sudah menyatakan perasaanmu. Tapi Jaemin , lihat sekitarmu, ada seseorang yang lebih pantas diperjuangkan dan layak mendapatkan cintamu" tolak Winter dengan halus, berusaha tidak menyakiti hati Jaemin.

"apa aku baru saja ditolak?"

Winter kembali tertawa canggung sebagai jawaban.

"aku harap kita tetap berteman baik Jaemin dan jangan lupakan perkataanku mengenai seseorang yang lebih pantas kau perjuangi"

Winter menepuk pelan bahu Jaemin sebelum pergi meninggalkannya.

Sejujurnya Winter cukup senang karna Jaemin juga menyukainya.

Dua tahun yang lalu saat ospek, Winter mengalami kesulitan saat senior mereka terus saja menggoda dan menganggu Winter.

Hingga akhirnya Jaemin muncul dan melindungi Winter, bahkan ia rela dibully oleh senior mereka saat melindungi Winter.

Keduanya pun berteman baik sejak itu hingga Winter menyukai Jaemin , lebih tepatnya jatuh cinta.

Tapi ia harus mengubur semua rasa sukanya saat Karina sahabat baiknya mengatakan bahwa ia jatuh cinta dengan Jaemin.


***

"habis ditolak huh?" tanya Jeno saat melihat Winter yang berjalan dengan lesu ke tempatnya.

Winter mengangkat wajahnya, menatap tajam ke arah Jeno "jangan banyak tanya Lee Jeno"

"tidak sopan dengan yang lebih tua"

Jeno menyentil kening Winter cukup kuat, sedangkan empunya hanya bisa mengusap keningnya.

"kau tidak perlu repot-repot menjemputku dan mengantarku pulang" ucap Winter mengingat asrama Jeno lebih dekat dengan sekolah.

"bukankah lebih bagus? Dengan begitu kita bisa kembali dekat seperti dulu"

Winter mencoba mengingat-ingat seberapa akrab dia dengan Jeno saat masih kecil.

"aku rasa kita tidak seakrab itu"

Jeno tersenyum miring mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Winter.

"sungguh? Sejak kecil aku sudah melihat seluruh badanmu, kita sering mandi bersama, bahkan tidur bersama, masih tidak bisa dibilang akrab?" Jeno menaikkan salah satu alisnya.

"sttt!" Winter meletakkan telunjukknya didepan mulutnya sembari melihat sekeliling. Memastikan tak ada murid lagi disekitar mereka.

Jeno kembali tertawa melihat tingkah Winter yang menggemaskan.

Detik itu juga Winter tertegun melihat eyesmile Jeno, sangat tampan dan manis diwaktu bersamaan.









Naughty Jeno (Jeno x Winter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang