🍒 NJ 20

5.4K 382 22
                                    


Haechan dan Renjun menatap malas ke arah Jeno yang baru kembali pagi ini ke kamar mereka.

"karna kita sedikit lengah, ia mencuri kesempatan semalam" cibir Haechan.

"benar, rasanya aku ingin mendorongnya hingga ke tengah laut" sahut Renjun.

Jeno hanya tertawa geli mendengar omongan keduanya.

"harusnya kau juga memberitahu aku mengenai rencana mu agar aku bisa berduaan juga dengan Karina" ujar Jaemin yang masih duduk diatas kasur.

"akan ku adukan pada Ahjumma jika kau tidur sekamar dengan Karina" balas Haechan dan memukul wajah Jaemin dengan bantal. Jaemin hanya tertawa melihat raut wajah Haechan.


***

Jeno dan Winter duduk di kursi santai yang tersedia di dekat pantai, menikmati Suntet yang mulai tenggelam didepan mereka.

Sedangkan Jaemin, Karina, Haechan dan Renjun berlarian di tepi pantai sambil mengumpulkan kulit kerang.

Winter menatap Jeno yang memejamkan mata dengan kedua tangan yang menopang kepalanya.

Meski hanya mengenakan kaos hitam dan boxer, Jeno tetap terlihat tampan.

Winter merasa sangat bersyukur bisa menjadi kekasih seorang Lee Jeno , terkadang Jeno memang menyebalkan dan mesum. Namun Jeno juga bisa menjadi sosok yang perhatian dan penyayang.

itulah yang membuat rasa sayang dan cinta Winter semakin besar.

Winter terus mengagumi wajah tampan kekasihnya hingga tak menyadari sesosok perempuan menghampiri mereka.

"Jeno?"

Jeno membuka matanya saat mendengar namanya dipanggil. Begitu juga dengan Winter yang langsung menoleh dan melihat ke arah gadis yang bediri disamping Jeno.

Winter sedikit memicingkan matanya saat melihat gadis itu mengenakan bikini yang sangat sexy, bahkan kedua gumpalan itu mencuat keluar karna tak terbungkus sepenuhnya.

"Yeri nuna?" Jeno langsung bangun dari duduknya.

"wah! Aku tak menyangka kita akan bertemu disini!" dalam satu gerakan, Yeri memeluk Jeno dengan erat.

Winter membulatkan matanya, ia bisa melihat jelas gumpalan daging itu bertabrakan dengan dada bidang Jeno.

Dengan segera Jeno langsung melepas pelukan Yeri, mendorong pelan tubuh Yeri.

"maaf nuna. Tidak seharunya nuna memelukku seperti itu, terlebih didepan kekasihku" ujar Jeno berusaha tetap terlihat sopan pada seniornya dulu saat di Amerika.

"ah ternyata dia kekasihmu" ucap Yeri sembari melirik sekilas ke arah Winter yang masih duduk dikursi santai.

"kalau begitu aku pergi dulu, sampai bertemu lagi Jeno" pamit Yeri, ia sempat memutar matanya saat pandangannya bertemu dengan Winter.

Winter menatap kepergian Yeri, setelah melihat Yeri sudah cukup jauh, Winter kembali menolehkan wajahnya ke arah Jeno yang sudah kembali memejamkan matanya di kursi santai.

"siapa tadi?"

"seniorku saat di Amerika dulu"

"mengapa ia memelukmu seperti itu? Apa kalian akrab hingga ia bebas memelukmu?"

Jeno membuka matanya dan menatap manik mata Winter.

"ingin jawaban jujur atau bohong?"

"jujur"

"emm...bisa dibilang begitu"

Winter memicingkan matanya dan ia langsung membuang wajahnya, memilih melihat sunset didepan.

"kau marah?"

"tidak"

"sungguh?"

"hm" guman Winter.

"tatap aku"

"huh! Tidak mau" Winter semakin membuang mukanya, bahkan ia juga memejamkan matanya.

Jeno bangun dari duduknya dan berdiri didepan kursi Winter.

"sungguh tidak mau melihatku?" tanya Jeno kembali.

Winter tak menggubris Jeno, ia masih setia menutup matanya sembari membuang muka.

"jadi Ny.Lee sedang cemburu" Jeno langsung menggendong Winter ala bridal style.

"turunkan aku Lee Jeno!" Winter memberontak kecil dalam gendongan Jeno.

"oke" Jeno menurunkan Winter dengan pelan saat keduanya sudah berada di tepi pantai.

Ombak langsung menghantam tubuh Winter yang baru saja diturunkan Jeno.

"Lee Jeno!" pekik Winter saat kaos yang ia kenakan basah.

Jeno yang tadinya tertawa keras harus berhenti karna melihat kaos putih Winter yang tercetak, ia bisa melihat jelas bra hitam yang Winter kenakan.

Buru-buru Jeno menarik Winter untuk berdiri dan dalam satu tarikan, ia sudah memeluk tubuh mungil Winter saat Haechan menghampiri mereka.

"yakkk! Dilarang berpelukan disini!" teriak Haechan.

"jangan mendekat" ucap Jeno dengan penuh penekanan pada Haechan.

"eo, baiklah. Aku akan menjauh" Haechan mengangkat kedua tangannya dan berjalan mundur, ia memilih untuk mundur saat melihat wajah Jeno yang menyeramkan.

Winter bisa mendengar jelas detak jantung Jeno yang berdetak kencang saat ini.

Jeno memberi sedikit jarak diantara keduanya. Dengan segera ia melepas kaos hitamnya dan memasangkan kaos itu ke tubuh mungil Winter.

Winter terus melihat Jeno, wajahnya merona merah dan terlihat salah tingkah, tidak seperti Jeno biasanya.











Sate.

Naughty Jeno (Jeno x Winter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang