🍒 NJ 03

7.5K 618 56
                                    

Sudah beberapa hari sejak Haechan membuka kotak kecil itu, Winter selalu merasa was-was.

Winter menggelengkan kepalanya , menghapus rasa takut itu.

'tenang Winter, dia tidak mungkin kembali' Winter membatin dalam hati, ia menarik nafas sedalam mungkin dan menghembuskannya dengan pelan.

Suasana kelas mulai ramai, ketiga temannya masih belum menampakkan batang hidung mereka.

"hari ini ada murid pindahan di kelas 3-1"

"sungguh? Laki-laki atau perempuan?"

"laki-laki, kemarin aku sempat melihatnya saat ia mendaftar disini, wajahnya sangat tampan, rahangnya sangat er....sexy"

Winter menatap teman sekelasnya dengan jijik, ketiga perempuan itu selalu saja bergosip setiap pagi.

"apanya yang sexy?" tanya Jaemin tiba-tiba dari belakang Winter.

Jaemin meletakkan tas nya diatas meja.

"kau tidak perlu tau" sahut salah satu perempuan disana.

Jaemin hanya memutar bola matanya, males bertanya lebih lanjut.

"yak yak! Kalian sudah dengar belum?" tanya Haechan yang heboh masuk kedalam kelas. Karina menggeser badan Haechan yang menghalangi pintu.

Semua murid dikelas menatap ke arah Haechan. Begitu juga dengan Winter dan Jaemin.

"ada murid pindahan di kelas 3-1"

"hahahah kita sudah tau duluan" sahut ketiga perempuan yang sudah bergosip tadi pagi.

Haechan mengecap sebentar bibirnya dan berjalan ke arah bangkunya.

"pasti murid baru itu sangat pintar hingga masuk ke kelas 3-1" ucap Karina.

"aku jadi iri" balas Haechan, mengingat kelas 3-1 hanya bisa dimasuki murid yang sangat pintar dan berprestasi.

Bisa dibilang kelas 3-1 adalah kelas unggulan, yang mana fasilitas dikelas itu lebih bagus dan tentu saja murid-murid yang ada disana selalu dikirim saat ada perlombaan sekolah.

Tiba-tiba suasana di lorong menjadi ramai, beberapa siswi diluar terdengar berteriak histeris.

Haechan yang penasaran pun langsung bangun dari duduknya untuk melihat ada apa diluar.

Tak sengaja badannya menabrak seseorang yang hendak masuk ke kelasnya.

"omo!" Haechan menutup mulutnya yang kaget melihat sosok murid baru itu berdiri didepannya.

"kau murid pindahan? Ini kelas 3-3, bukan 3-1" ucap Haechan pada murid baru itu.

"aku tau, aku mencari seseorang disini" suara berat murid baru itu membuat beberapa siswi dikelas meleleh.

Winter mengangkat wajahnya, ia juga penasaran siapa murid baru itu. Murid baru itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling, seperti mencari seseorang.

"siapa yang kau cari?" tanya Haechan penasaran.

Murid baru itu tersenyum miring saat matanya menangkap seseorang yang tengah menatapnya saat ini.

Winter yang melihat tatapan itu langsung membulatkan matanya, jangan lupa senyuman yang terlihat mengerikan dimata Winter.

Murid baru itu berjalan ke arah Winter. Mengabaikan pertanyaan Haechan, semua murid yang ada disana terus memperhatikan murid baru itu melangkah ketempat Winter.

Winter sudah panas dingin saat ini, ia langsung menundukkan wajahnya. Murid baru itu berhenti didepannya.

Winter memejamkan matanya dengan erat, ia berharap murid baru itu bukan menghampirinya.

"akhirnya kita bertemu lagi" murid baru itu mengangkat dagu Winter dan mengecup kening Winter dengan lembut.

Seisi kelas langsung heboh melihat adegan mesra pagi ini, bukan hanya murid yang ada dikelas saja, murid yang diluar kelas juga tak kalah heboh.

Winter mamatung diam, tak tau harus bagaimana berekspresi saat ini.

"aku akan menemui lagi nanti"

Murid baru itu keluar dari dalam kelas dengan satu tangan dimasukkan kedalam saku celananya.

Haechan dan Karina langsung mengguncang bahu Winter.

"yakkk! Kau kenal murid baru tadi?" tanya Haechan tak percaya.

"apa itu tadi? Ia mencium keningmu, siapa dia?" tanya Karina tak kalah penasaran.

Jaemin sedari tadi hanya bisa diam, ia merasa cemburu saat murid baru itu mencium kening Winter.

Murid yang ada dikelas pun ikut penasaran apa hubungan Winter dan murid baru yang sangat tampan tadi.

Winter terus memandang kosong ke arah papan tulis.

"kau baik-baik saja kan?" tanya Karina sembari melambaikan kedua tangannya dihadapan Winter.

Winter masih menatap kosong ke arah papan tulis hingga mulutnya menyebutkan satu nama.

"Lee Jeno".




Naughty Jeno (Jeno x Winter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang