🍒 NJ 16 (Warn‼️)

15.6K 508 39
                                    


Jeno langsung menggigit jari telunjuk Winter dengan nakal, otomatis sang empunya menarik jarinya dalam satu tarikan.

"Lee Jeno! Kau sudah berjanji tadi tidak akan aneh-aneh" ucap Winter dengan mata membulat.

"sungguh? Aku tidak ingat" balas Jeno, lelaki itu terlihat pura-pura mengingat.

"akan kubun- umphhh...." Winter memukul bahu Jeno dengan brutal saat lelaki itu menyatukan bibir keduanya.

Winter mendorong bahu Jeno sekuat tenaga, namun Jeno sama sekali tak bergeming.

Dalam satu gerakan, Jeno sudah mengunci kedua tangan Winter dalam genggamannya.

Lelaki itu terus menekan kepalanya guna memperdalam ciuman, Winter terus memberontak dalam genggaman Jeno.

Karna Jeno tak kunjung melepaskan genggamannya, terpaksa Winter menggigit bibir bawah Jeno sekuat mungkin.

"aw!" pekik Jeno saat tautan keduanya sudah terlepas, Jeno menjauhkan sedikit tubuhnya dari Winter, ia juga melepaskan genggaman tangannya pada Winter.

Lelaki itu mengusap pelan bibir bawahnya yang mengeluarkan darah segar.

"itu akibatnya jika kau tidak menepati janjimu Lee Jeno" ujar Winter sembari menjulurkan lidahnya.

Jeno tak menyahut Winter, ia terus menyeka darah yang keluar dari bibir bawahnya akibat gigitan Winter yang terlalu kuat.

"kau baik-baik saja?" tanya Winter saat melihat banyak bercak darah ditelapak tangan Jeno.

Jeno masih mendiami Winter, lelaki itu sedikit tertunduk saat ini.

"Jeno apa ka- umhh" ucapan Winter kembali terpotong saat Jeno menangkup kedua pipinya dan mencium bibirnya.

Perlahan Jeno melumat bibir gadis itu, membawanya kedalam ciuman yang manis, Winter bisa merasakan amis darah disela-sela ciuman mereka.

Winter akhirnya menutup matanya dan ikut membalas lumatan Jeno perlahan, ia membalas ciuman itu ntah karna merasa bersalah setelah menggigit bibir Jeno hingga membuatnya terluka atau karna ia terbuai dengan ciuman manis Jeno.

Jeno membaringkan tubuh Winter perlahan dengan ciuman yang masih bertaut, menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan guna memperdalam ciumannya.

Kini tangan kekar itu sudah mengelus pinggang Winter dengan mesra dari luar piyama. Ia menurunkan ciumannya hingga leher, mengecup pelan leher Winter.

Winter menggeliat pelan saat merasa sensasi aneh dan geli pada lehernya, perlahan ciuman itu kembali naik hingga telinga.

Jeno menggigit kecil daun telinga Winter dan membisikkan sesuatu.

"aku mencintaimu Kim Winter"

Winter menggigit bibir bawahnya, ia merasa jantungnya berdegup kencang saat mendengar kalimat itu.

Jeno kembali menyatukan bibir keduanya, menghisap bibir bawah Winter dengan seduktif.

Tangannya sudah berpindah ke bawah leher Winter, mengangkat sedikit leher Winter hingga membuat gadis itu mendongak keatas.

Jeno melilitkan lidahnya pada lidah Winter hingga membuat Winter melenguh kecil. Menghisap benda lunak itu dan mengecup bibir Winter berkali-kali.

Jeno menghentikan ciumannya, menempelkan kening keduanya. Winter membuka matanya dengan perlahan.

Kini tatapan keduanya saling bertemu dalam jarak yang sangat dekat, Jeno tersenyum lembut sembari mengusap pipi Winter.

"aku tak akan melakukan lebih dari ini karna aku mencintaimu Kim Winter, aku akan menjaga kehormatanmu hingga kau menjadi milikku seutuhnya di mata Tuhan" ucap Jeno dengan tulus.

"mungkin kau sudah lupa saat kita masih kecil, aku pernah berkata bahwa kau hanya milikku seorang dan kau adalah kekasihku sejak saat itu" Jeno tertawa pelan mengingat masa-masa itu, sedangkan Winter hanya bisa terdiam karna faktanya ia memang lupa jika Jeno pernah mengatakan hal itu.

"aku akan menyatakannya sekali lagi saat ini, Kim Winter , mulai hari ini, detik ini , kau adalah kekasih Lee Jeno, tentunya aku tidak menerima penolakkan" setelah mengatakan itu, Jeno mencium kening Winter dengan penuh cinta.

Winter sedikit meneteskan air mata karna merasa sangat tersentuh dan bahagia saat ini.

"aku mencintaimu Kim Winter"

"aku juga mencintaimu Lee Jeno".







End

Canda End.

Naughty Jeno (Jeno x Winter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang