2.

3.5K 187 0
                                    

ESTEVA sangat terpukul. Ia tidak bisa menahan diri melampiaskan kekecewaan pada satu-satunya pria yang pernah dicintainya, yaitu Andreas. Kenyataan baru terkuak bahwa Andreas Bradford Bournemouth ternyata adalah ayah kandungnya. Esteva benar-benar tidak tahu apa, bagaimana, dan di mana dunia tempatnya hidup. Ia pernah terempas badai hebat di tengah lautan, karam, tenggelam, dan nyaris mati, tetapi kejadian itu tidak membuatnya terpukul seperti sekarang. Dia merasa sakit, terhina, terusir, tidak lebih dari anjing liar bulukan yang ditendang keluar dari tempat yang dahulu diharapkannya menjadi rumahnya.

Selain kenyataan pahit itu, Andreas bahkan menikahi wanita yang berusia sepantaran dengannya dan lebih memilih ibu tirinya itu. "Ayah" sungguh pria berengsek. Menyakitkan berlipat- lipat rasanya sakit hati karena seorang pria yang dia kira bisa dia andalkan.

Mendengar nama Count Huxley, Esteva langsung tahu bahwa laki- laki inilah musuh Andreas, olehnya ia tidak segan melemparkan diri ke pangkuan pria tampan itu, meskipun usia mereka terpaut jauh.

Esteva mengangkat wajahnya dari tengah pinggang Grisham. Matanya berkaca-kaca, mengedip sayu. "Cómo se siente, señor?" Bagaimana rasanya, Tuan? tanyanya dengan muka memerah. Lidah lenturnya menjilat tepian bibir, menghabiskan sisa cairan yang ditelannya. Esteva melakukan apa yang biasanya dilakukan Andreas bersama teman- temannya, bersenang- senang dalam kegilaan pesta pora syahwat.

Sesaat Grisham tidak bisa berkata-kata, kesusahan menelan ludah. Sekresi keperkasaannya telah tumpah di mulut gadis itu. Esteva menatapnya balik dengan santai. Sorot terpana Grisham berubah menyelidik, menyusuri setiap jengkal tubuh halus gadis itu, yang dari kemudaannya, ronanya, getaran halusnya, ia ragu ada pria lain pernah menyentuh Esteva. Hanya pada bagian segitiga panggulnya saja yang tertutup kain halus. Sudut paling rahasia bagi gadis itu. Grisham kembali menatap wajah Esteva. "Sangat menarik, Nona Esteva," jawabnya.

"Oh? Anda belum puas?" Gadis itu tergegau polos.

Grisham tertawa. Merasa senang menemukan sisi lugu gadis itu. Pria mana pun tidak akan mengatakan puas jika mereka masih menginginkan kesenangan. Jiwa berbudi luhur (gentleman) Grisham mengingatkannya agar jangan rakus pandai- pandai mengendalikan hawa nafsu. Ia merapikan celananya seperti sedia kala. Grisham memungut gaun Esteva dan menyodorkannya pada gadis itu. "Kenakan lagi pakaianmu. Aku sudah cukup melihat yang perlu kulihat untuk saat ini. Aku menyukainya. Aku bersedia menjadi Tuanmu. Mulai saat ini kau harus mematuhiku, Nona Esteva."

Esteva salah tingkah menerima gaunnya lagi lalu mengenakannya melalui atas kepalanya. "Panggil saja saya Eva, señor," katanya mengingatkan.

"Baiklah, Eva. Duduklah dengan benar. Sebentar lagi kita akan tiba di Winterwall. Kediamanku."

Esteva tidak tahu Winterwall. Ketika ia melihat dari jendela wagon, bangunan mewah bermenara- menara tinggi muncul di kejauhan, lalu melihat pagar jeruji panjang dan tanaman- tanaman pittosporum tertata indah aneka bentuk, Esteva dibuat ternganga takjub. Winterwall sangat megah, jauh lebih megah daripada Kastel Bournemouth tempat tinggalnya terdahulu. Esteva menjadi yakin Count Huxley jauh lebih kaya dan makmur dibanding Andreas.

"Apa Anda seorang pangeran, Señor? Kediaman Anda seperti sebuah istana."

Grisham tertawa lagi. Tawa hangat yang menyenangkan. "Tidak, Eva. Aku hanya tuan tanah. Istana raja jauh lebih besar lagi daripada kediamanku."

Kereta melintasi gerbang kastel Winterwall, memasuki halaman luas dengan jalur jalan berlapis batu yang dibuat meliuk- liuk. Kereta berhenti di depan teras panjang dilengkapi puluhan anak tangga. Pelayan membukakan pintu wagon. Seorang pria paruh baya berpostur tegap berdiri siaga di depan kereta bersiap menyambut tuannya.

Grisham turun dari ruang penumpang. Begitu kakinya memijak tanah, ia segera berbalik mengulurkan tangan menuntun Esteva keluar dari kereta. Esteva memijakkan kaki telanjangnya di Winterwall. Kepala berambut hitam berantakan melongok keluar. Ditambah garis bahu rendah gaunnya, penampilan Esteva tidak bisa dikatakan sopan.

Rich Daddy's Bad Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang