Rich Daddy's Bad Girl (END)

RDBG 18

Sambil rapat, para pejabat parlemen yang semuanya laki- laki itu juga bergosip. Mereka akan membicarakan hal- hal seru yang tidak mungkin mereka bicarakan dengan istri mereka. Kebanyakan para pria itu sudah menikah. Hanya Grisham yang terkenal sebagai bujangan dan selera wanita pilihannya sangat mengejutkan. Sebelumnya, ia memilih bertunangan dengan Sylvia Karenina Alcaster, wanita penuai skandal dan tukang selingkuh. Kalau tidak salah, Grisham bertunangan dengan Sylvia yang masih berstatus istri Viscount Bournemouth, Andreas Bradford, Viscount yang punya hobi telanjang dan memamerkan meriam bongsornya.

Status bujangan Grisham adapun menjadi iri hati para pria itu, karena Grisham hidup bebas melajang dan tidak tertekan masalah rumah tangga. Soal kekayaan, pria itu tidak akan kekurangan apa pun meski tidak bekerja. Para pria yang sudah menikah, akan membanggakan diri seolah mereka perkasa di ranjang dan menceritakan wanita seperti apa selingkuhan mereka. Wanita selingkuhan memang selalu lebih panas dan menghibur daripada istri sah mereka.

Dalam perbincangan santai di sela- sela rapat alot, Grisham mendengar selentingan soal hiperseks dan jadi memikirkan gadis piaraannya.

Hiperseks(*) sebetulnya bisa digolongkan ke dalam gangguan yang disebut kecanduan seks.

Disebut kecanduan karena berupa keinginan atau perilaku yang sulit dikontrol sampai berdampak negatif terhadap kesehatan, pekerjaan, relasi dengan orang lain, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.

Sebenarnya, seperti apa ciri-ciri seseorang yang mengalami hiperseks?

√. Ketidakmampuan untuk menahan dorongan seksual.
√. Tidak mampu menghormati batasan yang diterapkan oleh orang yang menjadi obyek dorongan seksualnya.
√. Terobsesi untuk menarik hati orang lain, sensasi jatuh cinta, dan memulai relasi romantis yang baru. Akibatnya, penderita selalu gagal dalam menjaga hubungan dengan pasangan.
√. Tidak adanya keterikatan ketika melakukan hubungan intim, sehingga tidak mampu memberi kepuasan emosional.
√. Merasa sangat terdorong untuk melakukan aktivitas seks tertentu.
√. Merasakan hilangnya perasaan tertekan setelah melakukannya, tetapi sekaligus merasa malu dan menyesal.
√. Terus melakukan aktivitas seksual meskipun ada konsekuensi yang serius dari aktivitas tersebut, seperti tertular infeksi menular seksual, putus hubungan dengan pasangan, menjadi skandal di tempat kerja, bahkan terlibat masalah hukum.
√. Menghabiskan waktu dan tenaga yang berlebihan hanya demi memenuhi dorongan seksual dan memenuhi fantasi seksual yang intens.
√. Mengorbankan relasi sosial, pekerjaan, atau aktivitas rekreasi yang lain demi memenuhi dorongan seksual.
√. Ketika dorongan seksual tidak terpenuhi, timbul perasaan cemas, tertekan, gelisah, bahkan perilaku agresif.
√. Menggunakan aktivitas seksual sebagai pelarian dari masalah-masalah lain, misalnya kesepian, depresi, stres, dan kecemasan.

Pengidap hiperseks, baik wanita maupun pria, umumnya tidak menyadari bahwa dirinya menderita gangguan ini. Oleh karena itu, butuh bantuan dari orang-orang di sekitarnya untuk menyadarkan penderita dan membujuknya untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis jiwa atau psikolog.

Itulah sebabnya, mengetahui ciri-ciri seorang hiperseks, penting, baik bagi pengidapnya ataupun orang-orang terdekatnya, agar bisa membantu mengobatinya.

Penderita kemudian akan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis serta tingkat keparahan kondisi yang dialami.

Dokter juga akan membedakan apakah pasien benar-benar menunjukkan perilaku hiperseks atau sekadar mengalami libido yang tinggi. Hiperseks dan memiliki libido tinggi memang seringkali dianggap sama, padahal ada perbedaan antara hiperseks dengan kondisi gairah yang besar.

***

Grisham berpikir Esteva sedang bersenang- senang sehingga tidak akan memikirkan seks melulu. Jika gadis itu bergembira, tentunya akan semakin sayang dan patuh padanya. Grisham jadi mengkhayalkan apa saja yang akan dilakukannya dengan Esteva di perjalanan pulang nanti.