RDBG 30

2.8K 56 0
                                    

Menikah dengan seorang pria terhormat, apalagi bangsawan, adalah sebuah mimpi di siang bolong bagi Esteva. Apa jadinya jika Grisham Rutherford, Count yang terhormat, menikahi anak haram dan tidak jelas asal usulnya? Ini pasti semacam lelucon. Esteva membisu dengan muka pucat pasi.

Ucapan Grisham berikutnya sedikit melegakan Esteva. "Pernikahan ini tidak perlu diketahui siapa pun. Lagi pula kerajaan tidak akan mengakuinya karena kau bukan calon istri persetujuan mereka, tetapi setidaknya akan memberikan perlindungan mengenai sah atau tidaknya anak yang akan lahir dari hubungan kita. Aku mengeluarkan benihku berkali- kali di dalam, Eva. Sangat besar kemungkinan nantinya kau hamil. Aku tidak ingin nanti anak itu jadi beban. Gereja ini akan mengesahkan pernikahan kita. Meskipun kerajaan menolaknya, setidaknya anak itu akan punya status sah keturunanku walaupun ia tidak akan mewarisi gelarku. Jauh lebih baik daripada anak haram."

Esteva memaksakan senyumnya. Dalam hati berujar menyemangati diri. Hari ini seharusnya hari bahagia, Eva. Ayolah, bergembiralah. Grisham sudi menikahimu. Ini kesempatan emas. Kapan lagi ada pria siap mewujudkan semua impianmu? Ia benar-benar peduli padamu. Esteva tersenyum lebih lebar. "Oh, ya, karena kita akan main rumah-rumahan, sudah sewajarnya kita memulainya dengan pernikahan sah agama dulu. Saya senang sekali, Tuan. Saya yakin Tuan merencanakan yang terbaik untuk saya."

"Tentu saja, sayang. Aku tidak ingin kelak darah dagingku teraniaya dan kau kesusahan. Kau sudah banyak memberikan kebahagiaan untukku. Ini adalah timbal baliknya."

Kebahagiaan sekelas istri simpanan. Status terbaik untuk anak haram yang tidak diinginkan siapa pun. Aku harus bersyukur, Esteva membatin.

Pernikahan itu sangat sangat simpel, seperti permainan anak-anak. Esteva mengenakan cadar tipis warna putih dan berjalan menuju altar dituntun Bruce. Grisham berdiri di depan pendeta tampak sangat agung dan berwibawa. Di balik cadarnya, Esteva menatap nanar oleh luapan air mata yang segera dienyahkannya dengan mengerjap beberapa kali.

Melaksanakan prosesi pernikahan itu, ia tidak bahagia, juga tidak sedih, akan tetapi terasa nyeri di sudut hatinya. Miris mungkin. Pernikahan yang terpaksa disahkan. Tidak ada cincin untuk dikenakan, tidak ada gaun, tidak ada tamu. Pendamping mempelai adalah Tuan Bruce dan Tuan Jonathan, anak buah Grisham. Pendeta sebagai perwakilan Tuhan, serta selembar kertas yang menyatakan bahwa Grisham Rutherford dan Esteva Cortez telah menikah di gereja tersebut pada hari sekian, tanggal sekian, jam sekian, dipandu oleh Pendeta ini. Hanya ciuman Grisham yang terasa nyata menyesap bibirnya penuh gairah.

Tidak ada ucapan selamat dan doa semoga berbahagia untuk kedua mempelai. Mereka semua keluar dari gereja seperti Grisham keluar dari ruang rapat sehari- hari. "Simpan baik-baik salinan surat pendaftaran pernikahan itu, Jonathan. Mungkin suatu saat berguna," kata Grisham sambil melangkah lugas menggandeng Esteva melintasi teras gereja.

"Baik, Tuan!" sahut Jonathan. Ia menyimpan selembar kertas ke dalam koper seperti biasa ia menyimpan dokumen Grisham. Jonathan sangat gembira akhirnya Grisham menikahi Esteva. Terlepas dari kelakuan binalnya, Tuan Grisham terlihat sangat bahagia semenjak bersama gadis itu.

Mereka naik kereta lagi dan lanjut perjalanan ke dalam Kota London. Esteva duduk mematung, membuat Grisham bertanya- tanya. "Kenapa kau diam saja, sayang? Apa ada sesuatu yang mengganggumu? Katakan saja. Aku tahu kau mungkin terkejut karena aku tidak memberitahukan ini padamu. Semua serba mendadak. Kasus suap Tuan John McPherson mungkin akan bergulir hingga ke pengadilan. Jika sudah begitu, aku akan sangat sibuk dan jadi sorotan banyak pihak. Aku tidak ingin kesenangan kita terusik."

Esteva lekas menata pikirannya. "Eh, tidak apa- apa, Tuan. Hanya sedikit bingung. Tadi ... kita baru saja menikah dan ... rasanya tidak ada yang khusus. Entahlah, mungkin kita perlu makan- makan dan bersulang. Momen tadi seharusnya dirayakan, bukan?"

Rich Daddy's Bad Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang