RDBG 14

1.6K 59 0
                                    

Grisham tertidur pulas, sangat damai, dan nyaman. Tenaganya tidak terkuras seperti hari kemarin. Ternyata ia menemukan cara untuk bertahan bersenggama dengan gadis piaraannya. Yaitu ia harus bisa menunda miliknya keluar. Esteva akan orgasme berkali-kali lebih dahulu, setelah puas, ia akan kelelahan dan tertidur. Barulah ia melepaskan nektarnya.

Pagi hari, Grisham terbangun lebih dahulu, saat Esteva masih tidur di sisinya. Selimut tidak seberapa menutupi tubuh gadis itu. Rambut hitamnya tergerai di seprai putih terlihat sangat kontras, membuat penampakan Esteva seperti bidadari bersayap hitam yang terdampar di tempat asing. Seorang dewi yang sekarang bugil, terlihat jelita dan tak berdaya. Grisham terpesona.

Grisham memandanginya penuh tanda tanya. Heran ada gadis secantik ini, tetapi Andreas tidak menjamahnya. Apa karena Andreas tahu Esteva bakalan bi.nal bak kuda liar sehingga menjaganya untuk momen terbaik atau mempersiapkan kegunaannya untuk hal lain? Seperti diketahuinya, Andreas banyak menyimpan rahasia perselingkuhan pejabat dan bangsawan. Esteva mungkin berguna untuk menggali informasi dengan menggunakan kemampuan seksnya. Hanya karena Andreas menikahi Sylvia, Esteva kecewa dan meninggalkannya.

Grisham duduk, menyibak selimut Esteva untuk melihat kegadisannya. Dalam posisi meringkuk bisa terlihat gundukan lembut itu terkatup rapat bak mulut tertutup menyimpan rahasia. Esteva mengernyitkan tubuhnya karena udara dingin, tetapi tidak membangunkannya dari tidur. Grisham tidak peduli gadis itu tidur seperti apa, yang jelas ia tahu cara membangunkannya. Grisham membuka labia dara Esteva dan memasukkan jarinya perlahan-lahan. "Hmmh, sayang ... kau sangat hangat," gumam Grisham serak oleh badannya memanas seketika menyentuh Esteva.

"Ehmm?" Gadis itu menggeliat. Bergumam tanpa membuka mata sambil menggerakkan pinggulnya. "Tuan ...."

Grisham membungkuk membisikinya. "Haruskah aku memasukkan sesuatu yang lebih besar agar kau membuka mata?"

Suara bisikan dan embusan hangat di telinganya membuat lapisan dara Esteva melelehkan cairan. "Ah, iya, Tuan, masuki saya," katanya seolah mengigau. Tangannya bergerak mengusap-usap lekukan tubuhnya sendiri.

"Kau benar-benar suka bertingkah manja, Eva. Baiklah, kalau kau ingin dirudal supaya bangun, aku masukkan milikku." Yang kebetulan sedang mengeras. Grisham memosisikan rudalnya dan satu dorongan lugas menerobos masuk liang yang masih sempit dan kesat itu. Grisham mendesah oleh hangat dan nyamannya rongga Esteva di pagi yang dingin itu.

Esteva terpekik. "Kyaah, Tuan! Ungghh ...." Lalu berubah jadi isakan tanpa henti ketika Grisham menarik pinggulnya dan menghunjamkan keras. "Hmm, enaaak ...." Gundukan dara Esteva bagai bola mantul bolak- balik ditunggangi secepat itu.

"Aah, Tuan Grisham ... ah, Tuan, jangan dorong terlalu keras! Eva mau meledak Tuan .... Rasanya ... uhhh, terlalu awal ... kyaaahh!"

Grisham tahu gadis itu sudah mencapai puncak. Namun itu baru sekali. Esteva pasti akan minta lagi. Gadis itu membuka mata dan kelopak sayu bergetar, menatapnya balik. "Tuan ... lagi."

Grisham terseyum tipis dan mulai mengguncang tubuh Esteva lagi. Gadis itu meledak untuk yang kedua kali. Kamar mereka jadi gaduh oleh suara engahan Esteva dan geraman Grisham. Disertai pukulan- pukulan pada bagian berdaging dan memeras buah mantul- mantul milik Esteva.

"Tuan Grisham ... saya mau keluar lagiih. Ungghh ...."

Tok tok tok!

Mendadak suara ketukan di pintu kamarnya. Grisham kesal sekali diganggu saat dia sedang menikmati kesenangan dunianya. Ia menyahut gusar. "Pergilah, Britanny! Aku akan keluar setelah aku selesai dengan Eva."

Namun, yang menyahut bukan Britanny. "Tuan, ini saya, Alfred. Saya ingin memberitahukan bahwa Viscount Bournemouth datang untuk menemui Anda, Tuan. Dia ingin membawa pulang Nona Esteva Cortez."

Rich Daddy's Bad Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang