10

2.2K 94 3
                                    

"Ohh, ya, Tuan ... lebih cepat .... Lagi!" Gadis itu mengerang dalam desakan kebutuhannya akan dorongan dari sang Tuan.

Apakah ia sudah menua? Pertanyaan itu timbul dalam benak Grisham saat menyetubuhi Esteva mengandalkan sisa-sisa kekuatannya. Ia takut tidak bisa menyaingi nafsu gadis itu. Seluruh tubuhnya rasa terkuras, akan tetapi Esteva masih saja betah dirudal nikmat, bahkan sudah klimaks berkali- kali. Dia mengerang dan menangiskan ledakan berahinya sepanjang waktu. Suara itu adalah penyemangat Grisham untuk terus bergerak menghunjamkan keperkasaannya.

Grisham mendekap gadis itu sekaligus mencengkeram kuat gundukan daranya, lalu menyesap kasar bibir manis yang termangap mencari napas. Gadis itu mencapai klimkas lagi. "Apa kau sudah puas, manis?" tanya Grisham bersuara serak sambil mengurangi kecepatan ayunan pinggangnya.

"Hah ... belum, Tuanhh," engah Esteva sambil bergerak sendiri menggoyang pinggulnya dan menjadikan batang Grisham sebagai poros. "Uuhhh, ini sangat enak! Milik Tuan bisa sampai ke dalam, yang tidak bisa disentuh dengan jari."

"Ah!" Grisham terbaring tak berdaya dengan batang mengacung mati rasa. Ia tidak punya peluru lagi untuk ditembakkan. Sosok Esteva bagai dewi perkasa yang menunggangi kuda perang. Masalahnya, kuda itu kelelahan, jadi bagaimana merek bisa mencapai perbatasan jika keburu pingsan. Dalam perang kenikmatan itu, Grisham, sang kuda perang, berdoa dalam hati agar Tuhan memberinya kekuatan lebih agar tidak mengecewakan Esteva.

Dan Tuhan mengabulkannya. Esteva mengerang puas lalu jatuh tertelungkup di da.da Grisham. Peperangan itu berakhir dengan batang Grisham dimuntahkan liang sanggamanya bersama ceceran ekstrak nafsu mereka.

Esteva terengah. "Hah ... hah ..., akhirnya ...." Lalu dia tertawa kecil sambil memeluk erat Grisham. Ia mendengar detak jantung pria itu sangat cepat bagai derap kaki kuda berlari.

Grisham berusaha keras bernapas. Pandangannya nanar. Tangannya lemas membelai rambut Esteva. Ia berujar lemah. "Eva ... apa kau berusaha membunuhku? Ini ... sangat luar biasa, sayang. Wanita pertama yang aku tahu bisa bercin.ta segila ini."

Esteva tercenung. "Hum? Benarkah, Tuan?"

"Kau tidak menyadarinya?"

"Entahlah, Tuan. Ini pengalaman pertama saya," jawab Esteva jujur.

"Oh, ya?"

Esteva merasakan keraguan Grisham. Ia segera menggoda pria itu untuk menghiburnya. "Sepertinya ini karena saya bersama Anda, Tuan. Tuan sangat luar biasa sehingga saya merasa tidak pernah cukup bercin.ta dengan Tuan."

"Oh, sayang, kau manis sekali," puji Grisham lalu mengecup kening Esteva. Gadis itu berbaring lagi di dadanya. Napas Esteva menyapu lembut, membantu menenangkan debaran jantung Grisham.

Grisham merenung. Ia terhibur dengan kata- kata manis gadis itu, akan tetapi sebagai lelaki, ia ttap khawatir tidak bisa memenuhi ekspektasi Esteva. Kenapa dia bisa begitu bernafsu? Bisa jadi Andreas sudah mencekoki gadis ini dengan beragam ramuan hingga seliar ini. Kalau begitu, soal keperkasaan pria dan tahan lama, Andreas pasti juga tahu rahasianya. Namun, bagaimana caranya ia meminta ramuan pada Andreas sedangkan pria itu adalah musuhnya? Andreas akan menertawkannya jika tahu ia kewalahan meladeni gadis semuda Esteva. Benar-benar gila! Terbuat dari apa dia hingga bisa sebinal ini? Apakah dia Andreas versi wanita? Sepertinya.

Embusan napas lembut Esteva membuat Grisham lega bukan main. Gadis itu akhirnya tertidur lelap. Mata Grisham juga menjadi berat. Ia turut tertidur sambil berdekapan dalam keadaan bugil.

***

Entah jam berapa, Grisham tidak dapat menerka ketika ia terbangun dari tidurnya dengan tubuh rasa remuk dan pegal. Seingatnya itu seperti ia kembali dari peperangan dan itu bertahun-tahun yang lalu. Ia jauh lebih muda. Kalau sekarang, entahlah, mungkin ia butuh beberapa hari istirahat total. Yang pertama dirasakannya adalah haus. Ia butuh minum.

Rich Daddy's Bad Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang