17 | The Wedding

34.8K 2.4K 53
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Rene sudah bertekad.

Dia sudah akan memutuskan tujuan dan caranya hidup. Ia tidak akan membuat kehidupan yang diberikan oleh Tuhan untuk yang kedua kalinya ini akan berubah menjadi neraka.

Rene ... akan mengubah tujuan hidupnya!

Rene sudah tidak akan peduli dengan cinta orang lain terhadap dirinya. Entah orang lain akan mencintainya atau pun tidak, Rene tidak akan memikirkan itu.

Rene akan hidup untuk dirinya sendiri kali ini. Dia tidak akan mengemis cinta dan kasih sayang. Rene tak akan lagi menyentuh kalimat yang absurd itu.

Karena bagi Rene kali ini, cinta dan kasih sayang adalah dua hal yang tidak akan pernah ada di kehidupannya. Dua kata itu adalah sebuah kata yang absurd dan pemborosan kata.

Kata yang sama sekali tidak memiliki arti dan tidak berguna.

Krieeeettt ...!

Gerbang pintu katerdal yang megah, itu pun terbuka dengan perlahan namun penuh dengan keagungan.

Rene sudah berdiri di depannya dengan tangan yang menggandeng lengan seorang pria paruh baya, yaitu ayahnya sendiri---Federick Lannister.

Rene yang terbalut sebuah dress putih yang begitu indah dengan kemerlip berlian di seluruh pori-pori kain. Gaun terindah dan termahal sepanjang sejarah. Tak hanya itu, tetapi pernikahan Rene memang digadang-gadang menjadi sebuah pernikahan termegah yang pernah ada.

Rene yang berada di ambang pintu katerdal, seketika membulatkan matanya saat menatap sosok yang sudah berdiri tegap di altar---menatapnya.

Sosok yang paling dia kenal dan yang ada di hatinya. Dulu.

Tetapi sekarang, entah kenapa tubuh Rene bertolak belakang. Seakan memberontak, Rene bergetar dengan kaki yang melemas. Tangannya juga secara tak sengaja menggenggam erat lengan Federick.

Bibirnya terkatup serta jantungnya yang berdebar karena takut yang amat luar biasa. Tak hanya itu, tetapi tangannya juga mulai berkeringat dingin.

Rene melihat sosok di ujung sana dengan sangat jelas.

Sosok yang begitu dingin dan kejam. Bengis dan berdarah dingin, tanpa rasa kasihan sedikitpun dia membuat penderitaan yang amat luar biasa untuk Rene.

Rene bahkan masih merasakan semua darah dan nanah yang dia dapat dari sosok di ujung sana.

Rene masih ingat senyuman lebar yang puas melihat dirinya tercabik-cabik bagai bangkai yang kotor dan hina.

Rene masih bisa mendengar gelak tawa yang begitu nyaring dari bibir pria di depannya itu.

Jika itu semua hanyalah mimpi dan tidak pernah terjadi sebelumnya, lalu kenapa Rene masih bisa merasakan rasa sakit itu semua?

Seolah baru beberapa menit yang lalu, ia merasakannya.

The Villainess's Second Life [UNDER REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang