31 | Permulaan

29.2K 2K 48
                                    

Warning!!!

Only for 21+ who can enter this chapter!!!

Please read wisely!!!

______________________________

______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Dewi malam masih begitu sempurna di tahta tertingginya. Langit yang begitu gelap, tergelar dengan epik dan diselimuti oleh kabut putih yang tipis.

Angin dingin yang berhembus dan menerjang halus pepohonan, menjadi kegiatan yang begitu jelas dilakukan oleh sang malam itu sendiri.

Meski udara luar sangat dingin, namun berbeda dengan ruangan yang kini telah terselimuti kabut panas.

Ruangan yang tadinya sama mendingin seperti malam di luar, kini sudah mulai menaikkan suhunya.

Dinding-dinding kamar menjadi saksi bisu dua insan yang sudah mulai berkeringat gairah.

Karena saat ini, Rene dan Rezef masih saling membagi panasnya tubuh mereka. Keduanya masih bergulat di atas ranjang.

"Ugh ...!" lenguh Rene saat Rezef mulai memasukkan jemarinya ke inti tubuh Rene.

Rene pun mendongakkan kepala, merasakan sebuah perasaan yang sangat asing baginya. Bahkan perasaan itu membuat desahan dan lenguhan aneh keluar dari mulutnya.

Well, meskipun Rene pernah berhubungan badan di kehidupan sebelumnya, tetapi yang ia rasakan dulu adalah kesakitan. Berbeda dengan yang sekarang. Sangat jauh beda!

Maka dari itu, ini terasa asing bagi Rene.

"Aku baru tahu kalau kau sangat sensitif," ucap Rezef dengan senyuman miring.

Jika tadi Rene yang lebih aktif dan mencoba untuk memimpin, tetapi sekarang keadaan telah berbalik. Rene sudah berada di dalam ruang dominasi seorang Rezef!

"Akhhh ... Reezzz!" lenguh Rene lagi saat Rezef semakin mempercepat jemarinya dan menyesapi leher dengan bibir panas itu.

Mendengar lenguhan dari Rene, Rezef membeku sejenak. Lalu ia menatap Rene penuh dengan tatapan yang sulit terbaca.

'Sialan! Apa dia mempermainkanku?!' batin Rene sedikit kesal karena Rezef menghentikan permainannya saat Rene akan mencapai puncaknya!

Itu adalah penyiksaan!

Rene pun membuka matanya sedikit lalu bertemu dengan mata abu Rezef yang sudah menatapnya intens.

Tentu itu membingungkan bagi Rene, namun kini kepalanya sudah pening bukan main. Rene sudah diselimuti gairah yang belum tuntas. Itu menyiksa!

"Ka-kau ...." Rezef masih menatap Rene begitu rumit.

"Reeezzz ... please ...." Sedangkan Rene menatap Rezef penuh dengan pengharapan.

The Villainess's Second Life [UNDER REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang