83 - 87 [Incomplete Chapter] | Dewi Aphrodite

2.2K 38 1
                                    

~Warning from mature content!🔞~
Di bab ini mengandung adegan dewasa.

___________________

___________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

'Maka dari itu ... aku harus bertemu dengan kambing hitammu itu, Rene,' batin Ivyone penuh tekad. 'Aku akan bertemu dengannya dan membuatnya kembali menyerang dirimu!'

'Ha! Pertarungan ini ... sungguh menyenangkan!'

Karena sudah terjadi seperti ini, maka tidak ada lagi jalan untuk berputar balik lagi.

Ia akan menggunakan jalan yang dibuat Rene untuk ia ambil alih. Dengan begini, pemenangnya akan tetap menjadi milik dirinya sendiri—Ivyone La Moorone.

Entah jalan yang ia tempuh adalah jalan dari rencananya, atau jalan dari yang Rene buat. Itu akan sama saja! Pada akhirnya Ivyonelah yang akan menang.

Sungguh begitulah sorot mata Ivyone yang dapat terbaca saat ini.

"Nona," ucap Bernet yang memutus lamunan Ivyone. "Hari semakin bergerak dan akan berada di puncak tengah malam, kita harus cepat!"

Ya! Kini sudah hampir tengah malam, maka dari itu, Rene harus cepat sebelum Rezef dan pasukannya itu akan menjalankan proses penyiksaan untuk penyelidikan itu.

Dia harus membuat para tahanan itu berada di pihaknya. Lagi pula ia mempunyai sesuatu yang tak akan ditolak oleh mereka semua. Mereka semua ... pasti akan berada di genggaman tangannya!

Tanpa menunggu lagi, Ivyone pun langsung menuruni anak tangga melingkar yang merupakan jalan menuju ke ruang bawah tanah. Tentu diikuti oleh Bernet.

Hingga sampailah mereka di ruang bawah tanah.

Di mana saat ini Ivyone sudah menginjakkan kakinya di lantai ruang bawah tanah yang suram, lembab, dan sangat menjijikkan di matanya.

Bernet juga langsung menuntun Ivyone untuk menuju ke ruang sel tempat para maid yang baru saja ditangkap tadi siang.

Taip langkah, Ivyone kerahkan dengan teguhan dan penuh dengan tekanan yang mendominasi. Hingga tak lama mereka berdua pun telah sampai di depan sel jeruji tempat ketujuh tersangka itu ditahan.

Tetapi ....

Tepat saat Ivyone melihat para tahanan itu, tubuhnya langsung membeku di tempat. Matanya juga membulat sempurna. Dan juga tubuhnya seperti akan mengeluarkan peluh yang dingin.

Tak hanya Ivyone, tetapi juga Bernet.

Mereka berdua membeku dan tak bergerak sama sekali. Mata yang membulat itu hanya tertuju pada ke-tujuh tahanan yang ada di dalam sana.

"I-ini ... a-pa yang terjadi?" gumam Bernet dengan lidah yang bergetar.

"Mereka ... mati?!"

Jdeeer ...!!!

Gemuruh guntur menyambar dengan sangat dahsyat dan juga keras. Menggelegar di langit seperti petir Zeus yang berusaha untuk membelah dunia.

Begitu keras dan mengerikan.

Penuh dengan kilatan cahaya yang tajam yang mampu membuat seseorang untuk segera bersembunyi dari tempatnya. Langit yang secara perlahan mulai menggelap dengan awan hitam yang menyelimuti langit.

Langit yang tadinya tenang dengan kabut putih misterius, kini seperti sedang dimakan oleh monster paling mengerikan di dunia.

Semua pemandangan itu terlihat dengan sangat jelas di netra seorang wanita berambut blonde yang begitu terang. Yaitu Rennesha Cayne Lannister.

Rene baru saja keluar dari kamar mandi. Dia baru saja kembali berendam dengan air mawar di tengah malam seperti ini.

Ya ... kesukaannya adalah berendam. Berendam dengan air hangat dan sebuah ketenangan yang mampu menjernihkan pikirannya. Dengan begitu Rene mampu memutar otaknya.

Seperti saat ini.

Di mana dia baru saja berendam dengan air mawar. Ia pun hanya mengenakan jubah sutra yang begitu tipis—membungkus tubuhnya yang sangat halus dan indah.

Jubah dengan belahan kaku sampai ke ujung pahanya. Berjalan dengan bertelanjang kaki untuk menuju ke sisi jendela victoria yang menjulang tinggi. Berdiri dengan segelas wine yang ada di tangannya.

Mata emeraldnya begitu kontras dengan kegelapan. Menyala tajam melihat sang langit malam yang sedang murka.

Lalu ia pun menarik tipis sudut bibirnya. Menyesap lembut wine yang berumur ratusan tahun yang ada di tangannya.

'Bagaimana hadiah yang aku berikan padamu malam ini, Ivyone?' batin Rene dengan mata yang masih terfokus pada langit yang menggelap.

'Bukankah itu sangat indah?' imbuh Rene.

***

Iyvone yang menyadari ada pergerakan mencurigakan dari Rene, ia pun mencoba untuk mengungkap hal itu dan mengubahnya menjadi sebuah keuntungan. Tetapi ... kenapa justru semua orang yang bisa dijadikan senjata untuk menyingkirkan Rene mati?!

Sebenarnya siapa itu Rene?!

Part ini ada 5.725 kata dan akan dilanjutkan di KaryaKarsa ....

725 kata dan akan dilanjutkan di KaryaKarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading All :*

___________________________________________

THE VILLAINESS'S SECOND LIFE©2021
All rights reserved.

The Villainess's Second Life [UNDER REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang