The Villainess's Second Life [UNDER REVISI]

38 | Black Rose

🌹🌹🌹

Ana. Salah satu dari sekian banyak pembunuh bayaran yang paling dicari di dataran Eropa.

Ana adalah wanita berbakat yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran. Ia tidak dikenali, tidak diketahui, tidak teridentifikasi, tak terlacak, cepat, senyap, dan yang pasti tidak bertuan.

Ana seorang pembunuh bayaran independent yang memiliki banyak sekali client  untuk menyewa jasanya di dalam dunia gelam. Ana adalah sosok yang pemilih dalam menentukan siapa yang akan menjadi client-nya. Dia juga tidak diketahui, yang mana artinya tidak ada yang tahu siapa itu Ana.

Well, di dalam dunia hitam, Ana dikenal sebagai BlackRose, yang artinya mawar hitam. Tidak ada yang tahu nama asli BlackRose itu siapa. BlackRose memang sangat misterius dan tersembunyi.

Namun ... satu tahun yang lalu, Ana hampir mati saat menjalankan tugasnya. Ia diambang kematian, yang mana banyak musuh dan teman yang berkhianat untuk membunuhnya.

Pada saat yang genting itulah, Rene datang.

Flashback on.

Pada malam yang dingin, hujan deras mengguyur seluruh kota London. Pada saat itu, terdapat seorang wanita muda yang sedang berjalan dengan tertatih. Ia penuh dengan simbah darah.

Bahkan darah dan air sudah tidak lagi bisa dibedakan.

Wanita itu, yang sudah diambang kematian, hanya bisa pasrah. Ia sudah tidak punya tenaga untuk melarikan diri. Ia tersungkur dan terlentang di sebuah jalanan pinggir kota London. Menatap langit malam yang begitu gelap, dingin, serta meruntuhkan ribuan air untuk menghujam dirinya.

Pengkhianatan adalah suatu hal yang mengerikan. Meskipun ia bekerja secara independent di dunia hitam, bukan berarti dia tidak memiliki teman atau relasi. Tetapi, ternyata di dalam dunia yang kejam seperti itu, teman adalah hal yang paling harus dihindari.

Senjata yang paling mematikan di dunia ini bukanlah pedang, pistol, atau bom. Tetapi sebuah pengkhianatan!

Tepat saat wanita itu mulai pasrah akan kematian, tiba-tiba sebuah payung hitam membentang di atas kepalanya. Sosok yang begitu tinggi, berpakaian dress hitam yang gelap, serta mata emerald yang menyala di tengah-tengah malam---menatapnya tajam dan penuh arti---memenuhi penglihatannya.

"Ikutlah denganku! Aku akan menyelamatkanmu," ucap sosok itu.

Hening sejenak.

Hanya suara rintik hujan yang memenuhi udara malam itu.

Hingga beberapa detik kemudian, "Tolong aku ...," rintih wanita yang terlentang tak berdaya, penuh dengan simbah darah.

Lalu semua dunia menjadi gelap!