68 - 72 [Incomplete Chapter] | Iyvone and Rene's Roles II

3.4K 69 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Braakk ...!!!

"Brengsek!" pekik seseorang dengan cukup kencang sembari membanting salah satu furniture yang ada di atas nakas.

"Nona, apa ... sebenarnya jalang licik itu sudah tahu rencana kita?" tanya Barret dengan penuh kehati-hatian.

"...."

Hening.

Mendapati pertanyaan itu dari mulut tangan kanannya yang sudah sejak lama ada di mansion ini, Ivyone hanya bisa terdiam dengan pandangan mata yang begitu tajam dan juga sangat mendengkus penuh guratan merah.

Ia juga menggertakkan giginya untuk menahan amarah yang meluap.

Yap!

Saat ini Ivyone sedang sangat marah dan juga baru saja membanting salah satu furniture yang ada di atas nakas. Pun juga ada Barret yang mana saat ini sedang berdiri tegak tak jauh di belakangnya.

"Beraninya wanita licik itu menempatkanku di kamar busuk ini?" geram Ivyone. Ia juga mengepalkan tangannya dengan sangat kuat.

"Dia ... sudah berani menentang Anda, Nona. Tak hanya itu, tetapi sepertinya jalang licik itu sedang merencanakan sesuatu!" sahut Barret.

Saat ini Ivyone sedang sangat marah dan juga begitu tersinggung. Pasalnya, penyambutan yang ia dapat sangatlah tidak meriah dan juga ramah.

Tak hanya itu, tetapi ia justru disuruh untuk menunggu di ruang tamu dan belum disediakan kamar untuknya beristirahat. Tentu saja ia sangat kesal akan itu.

Lalu, setelah bertemu dengan Rene, Ivyone seperti dipandang begitu remeh. Bahkan Rene dengan terang-terangan di mana Ivyone harus meminta izin terlebih dahulu kepadanya agar bisa tinggal di mansion ini.

"Bahkan dia memintaku untuk meminta izin agar disediakan kamar?" desis Ivyone. "Dia memintaku—Ivyone La Moorone—untuk memohon?"

"Benar-benar kurang ajar! Bahkan dia menempatkanku di kamar sialan ini!" pekik Ivyone kemudian.

Ya! Rene memang sengaja menempatkan Ivyone untuk berada di paviliun belakang khusus tamu. Bahkan yang disediakan Rene adalah kamar standar menengah. Bukan kamar utama untuk paviliun tamu.

'Tetapi sialnya wanita sialan itu justru mengacaukan segalanya lagi! Beraninya dia mengatakan ke publik kalau aku adalah sepupu Rezef?' batin Ivyone dengan geram dan penuh amarah.

"Ya, Barret! Kau benar!" desis Ivyone kemudian. "Rene ... si jalang itu sudah menjebakku untuk datang ke pesta sialan itu dengan sendirinya. Pesta itu adalah umpan yang sangat lezat!"

Ivyone menggeram dengan amat sangat. Lalu tiba-tiba suara tawa yang hampa dan menggelegar pun nyaring memenuhi penjuru ruangan ini.

"Hahahahaha ...!!" tawa Ivyone dengan sangat keras. Ia juga menguarkan rambutnya ke belakang dengan jemari-jemari miliknya.

"Si jalang sialan itu benar-benar licik!" desis Ivyone penuh amarah dan kebencian. "Bahkan dengan terkecohnya aku sudah memakan umpannya ini, huh?"

"Ternyata dia tidak sebodoh yang aku kira!" imbuh Ivyone dengan nada penuh cibir.

Sedangkan Barret—dia hanya menatap punggung Ivyone dengan tajam dan dalam. Penuh dengan tatapan tak terbaca sama sekali.

"Tetapi ... bagaimana si jalang sialan itu tahu rencana Anda, Nona?" sahut Barret kemudian. "Atau lebih tepatnya, bagaimana dia mengenali Anda?"

"!!"—Degh!

Seketika Ivyone langsung terdiam untuk kesekian kalinya. Kata-kata dari Barret pun langsung mengganggu pikirannya dalam sekejap.

Dari segala runtutan kejadian beberapa bulan yang lalu hingga saat ini. Pun juga dari perangai Rene, Ivyone yakin semua ini sudah direncanakan. Meski ia terlambat untuk sadar kalau semua ini hanyalah umpan.

Tetapi apa yang dikatakan oleh Barret juga ada benarnya.

Ya! Kenapa ... wanita yang bodoh dan kejam itu mengenalnya?

***

Semua tabir dan rahasia Ivyone mulai terbongkar satu persatu. Juga tentang tabir rahasia Rene. Kecurigaan mendasar tentang semua hal yang Rene lakukan untuk mengganggunya seolah wanita itu sudah mengetahui masa depan.

Part ini ada 5.375 kata dan akan dilanjutkan di KaryaKarsa ....

375 kata dan akan dilanjutkan di KaryaKarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading All :*

___________________________________________

THE VILLAINESS'S SECOND LIFE©2021
All rights reserved.

The Villainess's Second Life [UNDER REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang