35 | Baby Breath

28.3K 1.8K 53
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

"No ...!" gumam Rene dengan mata yang terpejam.

"Please ... don't ... forgive me ...!" gumamnya lagi lirih.

"N-no ... noooo ...!" pekiknya sedikit lebih keras, dan langsung membuka matanya dengan terbelalak. "Hah ... hah ... hah ...!!!"

Kini wajah Rene sedikit menegang, peluh dingin juga mulai membasahi seluruh wajahnya. Jantungnya juga berdegup sangat kencang. Seolah sedang habis berlari berkilo-kilo meter jauhnya. Bahkan Rene butuh waktu sukup panjang untuk menetralkan kekacauan dari dalam dirinya.

Sebelumnya, karena tidak ada pekerjaan yang harus dilakukan, maka Rene memutuskan untuk membaca sebuah buku di perpustakaan mansion. Entah sejak kapan, tetapi Rene terlelap di atas sofa panjang dan mulai menginjakkan kaki ke dalam mimpi.

Mimpi yang cukup panjang dan menguras tenaga, yaitu potogan masa lalu Rene yang begitu mengerikan.

"Hah! Shit!" dumam Rene lirih.

Ia melihat buku yang masih ada di tangannya, lalu mengalihkan pandangan ke salah satu jendela klasik yang menjulang tinggi itu. Melihat kondisi luar.

'Sudah malam ternyata,' gumamnya dalam hati.

Matanya juga masih melihat rembulan yang tidak sesempurna beberapa hari yang lalu. Kondisi langit masih sama meski sang Dewi Malam berubah. Yaitu, hening, gelap, dan penuh ketenangan yang tersembunyi.

'Menyebalkan!'

"Nyonya makan malam sudah siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyonya makan malam sudah siap." Leya dengan penuh hormat dan dedikasi, memberitahu Rene.

"Baiklah, ayo!" Rene pun beranjak dari sofa tengah kamar tidurnya dan berjalan keluar menuju ruang makan di sayap kiri mansion---tempat Rene tinggal.

Mimpi buruk tadi kini sudah tidak lagi Rene pikirkan atau mengganggunya lagi. Mimpi seperti itu, sudah menjadi makanan sehari-hari Rene setiap kali menutup mata.  Dia akan teremnung sejenak lalu bertingkah seolah tidak pernah terjadi apapun.

Seperti saat ini.

Rene berjalan dengan mulus dan kepala yang terangkat. Dada yang membusung, dan tatapan yang mendominasi. Bahkan beberapa pelayan masih saja sedikit takut saat berpapasan dengan Rene.

The Villainess's Second Life [UNDER REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang