22 | Rencana

31.7K 2.4K 52
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Rene menatap Rezef penuh dengan tatapan yang rumit. Pasalnya, orang yang kini ada di depannya, dimana sudah menjadi suaminya ini ... benar-benar bukan seperti orang yang Rene kenal.

Rezef selalu tidak peduli dengan apapun yang menimpa ataupun yang dilakukan oleh Rene.

Baginya, Rene hanyalah objek tak kasat mata yang selalu tidak terlihat. Rene hanyalah hama menjijikan yang patut disingkirkan.

Itulah arti Rene untuknya. Rene yakin akan hal itu itu!

Tetapi jujur saja, jika Rezef bersikap seperti ini, maka Rene semakin takut. Dia takut karena perubahan ini bisa saja semakin mempercepat waktu kematiannya.

Memikirkan hal itu, Rene tanpa sadar langsung menggenggam erat gaunnya. Tangannya yang gemetar kecil mulai mengeluarkan keringat dingin.

'Tidak! Aku tidak boleh menyerah!'

'Aku harus bisa keluar dari sini. Satu tahun ke depan, Ivyone akan datang ke rumah ini. Maka dari itu, aku harus bisa keluar dari sini sebelum satu tahun.'

Rene menekan terus ketakutannya.

Meskipun wajah yang diperlihatkan Rene saat ini adalah wajah yang tenang dan tegar, tetapi percayalah! Kalau saat ini, Rene benar-benar merasa lehernya akan putus dari tempatnya.

Oh, sakit di leher saat ditebas, masih begitu terasa.

"Aku rasa kau tidak perlu memperhatikan itu, Rezef," ucap Rene lirih.

Mendengar itu, Rezef mengerutkan dahinya. "Apa maksudmu?"

"Masalah tadi, aku bisa mengatasinya sendiri--"

"Apa kau ingin aku diam saja saat melihatmu ditindas?" sela Rezef. "Apa kau tidak berpikir kalau itu juga menyinggungku?"

Rene menatap Rezef dengan seribu pertanyaan serta rasa takut yang menjadi satu. Sungguh ini bukan seperti kehidupannya yang lalu.

Rezef saat itu benar-benar tidak peduli kalau Rene mengamuk, menjambak, dan mempermalukan para gerombolan wanita sialan tadi dengan sangat keterlaluan.

Rezef hanya diam saja!

Tetapi ... kenapa sekarang ...?

"Kau sekarang sudah menyandang gelar Faetherington, jadi jika ada yang menyinggungmu maka itu akan menyinggung nama belakangmu saat ini. Yaitu nama keluargaku!"

"Apa kau menger--"

"Kenapa kau begini?" tangkas Rene memotong ucapan dari Rezef.

Rene manatap Rezef penuh dengan pemekanan. Bahkan deruh napasnya juga terlihat cukup berat.

Seberat beban yang dia pikul.

"Kenapa kau peduli soal itu, Rezef?" tanya Rene lagi.

Rezef semakin mengguratkan keningnya. Pun ia mulai membuka mulut lagi, namun telah dipotong oleh Rene.

The Villainess's Second Life [UNDER REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang