13

124K 14.5K 201
                                    

Enjoy
Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen
.
.
.
.

“bahkan roti jepang kamu saya juga pindahin” tak hanya melotot Seina bahkan menganga mendengar penuturan sang bos. “jika pakaian kamu ada dikamar lain mereka akan curiga kalau kita ini Cuma akting.” Sambung Hardin.

****

Di dalam kamar Hardin

Seina enggang melangkah terlalu dalam di kamar Hardin. Meski ia menguasai bela diri tapi iya tidak bisa mengelak jika tiba-tiba bosnya ini menyerangnnya tiba-tiba. Seperti yang dilakukan waktu pertama ketemu.

“saya tidur dikamar Smith aja pak” putus Seina. Seina dengan cepat berbalik dan langsung bertolak ke kamar Smith. sesampainya disana ia melihat ranjang Smith yang hanya berukuran satu orang anak. Seina merasa rencananya ini dapat membuatnya ikut terjerat.

Seina kembali masuk ke kamar Hardin. Terlihat Hardin sedang mengganti bajunya.

“kenapa gak tidur disana?” sindir Hardin

“mikirlah pak. Ranjang Smith muat satu orang doang”

“terus?”

“ma-mau tidur disini”

“diranjang?” goda Hardin

“dilantai juga gak papa pak” Seina dengan cepat menjawab pertanyaan menggonda sang bos. Seina bergegas mengambil bantal dan guling serta menyeret karpet bulu yang memang tersedia di kamar Hardin.

“kamu diranjang aja” ucap Hardin

“terus bapak?”

“ya diranjang juga”

“saya dilantai aja pak” Seina kemudian menidurkan dirinya dikarpet bulu sambil memeluk guling. Seina meramal ia tidak akan tidur malam ini. Namun 30 menik kemudian, Seina tertidur pulas. Hardin tersenyum melihat kelakuan pengasuhnya ini. Hardin menatap Seina yang mulai amburadul tidurnya. Meski amburadul, Seina masih terlihat cantik. Tanpa sadar Hardin menjulurkan tangannya dan mengelus pipi Seina.

‘cantik’ batin Hardin.

pukul 04.30 pagi

Seina menggeliat namun tertahan setelah benda keras menimpa perutnya. Tunggu, Seina ingat kalau dia tidur di karpet bulu tapi kenapa sekarang ia tidur diatas kasur. Dan benda keras yang menimpa perutnya ini berupa tangan kekar dengan tatto disekitar tangannya. Tanpa aba-aba Seina langsung menendang Hardin sampai Hardin terjatuh dari atas kasur.

“Akhh” keluh Hardin. Seina yang masih shok langsung bangun tak lupa melemparkan bantal ke muka Hardin.

“bapak modus” kesal Seina

“saya juga kaget kamu ada disamping saya. Saya kira guling” elak Hardin. Jadi sebenarnya semalam, Hardin kasian melihat Seina tidur dibawah dan akhirnya Hardin memindahkan Seina ke ranjang. Meski ia berusaha berbohong tapi ia juga mendapatkan tendangan gratis dari Seina. ]
Setelah beberapa pekerjaannya selesai Seina kemudian membangunkan Smith untuk sekolah.

“Smith bangun yuk”

“5 more minutes bunda”

“gak ada 5 menit. Smith harus bangun”

“please bunda”

“bunda yang bangunin atau mami?” dengan cepat Smith bangun dan berjalan ke kamar mandi semntara Seina menyusulnya.

“kenapa Smith gak mau sama mami?”

“karena Smith gak suka mami”

“Smith gak boleh benci maminya dong. Bagaimana pun mami Smith yang jagain Smith waktu kecil. Kamu inget gak apa buah kesukaannya mami Smith?” tanya random Seina kepada Smith
“stroberi sama anggur” cicit Smith

“nah itu Smith masih ingat sama kesukaan mami, berarti Smith sayang sama mami” ucap Seina. Smith terdiam mendengar penuturan Seina. “udah nih. Yuk keluar pake baju, ntar Smith kedinginan lagi” sambung Seina.

Di ruang makan

Terlihat dua pasang suami istri sedang melakukan ritual pagi yaitu sarapan. Sedangkan Smith masih enggang memakan sarapannya. Lea yang melihat tingkah putranya pun bertanya.

“anak mami kenapa, kok gak dimakan sarapannya” Smith tersentak mendengar pertanyaan Lea.

“mau bunda suapin?” imbuh Seina. Smith mengangguk dan menyodorkan piringnya ke Seina.
Seina menyuapi Smith dengan telaten. Melihat pemandangan itu, hari Lea mendesir. Ada rasa penyesalan yang terpatri dalam hatinya melihat anaknya kini lebih akrab dengan orang lain sementara Hardin juga sedang menatap seinda dengan intens. Baginya walaupun Seina masih sangat muda tapi jiwa keibuannya sangat besar.
Setelah selesai sarapan Seina dan Smith izin untuk berangkat kesekolah. Smith mencium punggung semua orang yang ada di apartemen papinya. Namun, sebelum mereka keluar dari apartemen, Lea kembali bersuara.

“Smith, mami mau kasih sesuatu buat kamu” Smith kemudian menoleh dan menatap sang ibu. Lea lantas meberikannya kepada Smith. dapat terlihat dengan jelas kalau Smith sangat terkejut dan takjub. ENSIKLOPEDIA JILID 9 SPECIAL EDITION. Smith kembali menatap maminya dengan raut wajah bertanya-tanya.

“bunda kamu yang request” ucap Lea seolah mengeri apa yang ingin ditanyakan Smith. “mami bahkan gak tahu kamu suka apa nak. Untung bunda kamu bilang ke bunda apa yang kamu suka” sambung Lea sambil tersnyum.

“ayo mau bilang apa ke mami” ucap Seina. Smith kembali melihat Seina dan Seina hanya menganggukkna kepalanya.

“tha-thank you mami” cicit Smith. Lea langsung menerjang sang anak dengan pelukan hangat. Akhirnya ia bisa memeluk anaknya dan sang anak juga melunak sedikit.

“nanti sepulang sekolah mami yng jemput. Bunda kamu biar kuliah aja” Smith mengangguk dan kembali mengandeng tangah Seina keluar dari ruangan itu.

Sesampainya di basement, Seina langsung menanyak pertanyaan kepada Smith.

“gimana perasaan Smith sekarang?”

“rasanya lebih baik bund”

“itu kalau Smith ikhlas pasti lebih baik”

“huum”

.
.
.
.
.

Next gak nih?

Hola epribadih
Jangan lupa vote dan komen.
Typo bertebaran dimana-mana.

Salam manis

Ellenawlm 💕💕

Author

YOUNG BABYSITTER (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang