30

106K 11K 834
                                    

Haiii
I'm comeback 🍻
Jangan lupa vote dan komen
Enjoy and happy reading guys 💕

.
.
.
.
.
.

Malam hari, masih di rumah sakit

Seina bersiap-siap untuk istirahat, untuk hari yang panjang ini. Rasanya masih seperti mimpi, ternyata orang tuanya ada disekitarnya selama ini. dan satu lagi, pernyataan cinta hardin. Seina masih bingung dengan perasaannya. Disatu sisi ia senang karena hardin benar-benar menyukainya. Namun, disatu sisi ia belum mengerti dengan perasaannya.

Seina takut jika suatu saat, keputusannya dapat menyakitinya, menyakiti hardin bahkan menyakiti perasaan smith.

Malam ini, seina ditemani dengan mamanya, Rebecca dan Dina. Mama rebecca sudah tidur duluan, katanya dia lelah. Sedangkan Dina, Dina masih sibuk berselancar didunia mayanya. Seina teringat sesuatu saat kali pertama mereka bertemu.

“emm.....kak Dina”

“.....”

“seina minta maaf waktu itu ngatain kakak lon....tong” salahkan seina mulut yang tidak tahu cara memilah kata-kata yang ingin diucapkan.

“......”

Dina mengangguk dan kemudian menatap adiknya. Sorot matanya menyiratkan sesuatu yang tidak bisa ia ucapkan.

“gue juga minta maaf udah ngerendahin lo sampai gue siram lo” ucap Dina. Seina mengangguk dan tersenyum.

“makasih kak”

Semuanya kembali hening, Seina juga tak tahu harus mengatakan hal apalagi dengan kakaknya. Baginya, kakak perempuannya ini berbeda dengan Regan yang mudah mencari topik untuk dibahas.

“pertama kali gue tau mama hamil, gue seneng banget, akhirnya gue bisa punya adek. Gue juga dambain adek perempuan supaya gue bisa main bareng, kepangin rambutnya, dan berpikir untuk make somenthing together. Lo tau? Mungkin gue yang paling antusias menyambut lo. Bahkan gue usah nyiapin nama buat lo. Harsha Siraga. Cantikkan nama yang gue kasi?” ucap dina menatap tembok didepannya dengan tatapan menerawang.

“hingga pada akhirnya mama mau lahiran, kita semua terutama papa dan kak Regan sangat bersemangat ke rumah sakit. Papa yang nemenin mama buat lahiran didalam ruang persalinan, sedangkan gue dan kak Regan nunggu di luar ruangan. Dan Gak lama, Suara tangis lo terdengar nyaring. Lo tahu apa yang papa bilang saat keluar dari ruangan? Dia bilang ‘Anak gadis kedua papa udah lahir’, sambil meluk gue dan Regan” Dina berhenti sejenak berbicara seraya menahan air matanya yang ingin tumpah.

“tapi kebahagiaan kita waktu itu gak bertahan lama. Lo diculik dan mama juga saat itu. Tanpa membuang waktu pun Papa langsung pergi nyari lo dan mama.” Dina kembali berhenti sejenak berbicara.

“papa pergi nyari lo dan mama malam itu. Tapi kejadian naas terjadi, papa dibunuh dan lo hilang. Cuma mama yang ditemuin selamat.”

“lo tau gimana perasaan kita? Hancur. Papa yang sangat menyayangi keluarganya pergi untuk selama-lamanya. Adik yang gue dambain, hilang entah kemana penjahat itu membawanya.” seketika air mata seina mendengar perkataan dina. Ia tak menyangka jika dina, kakaknya sangat mendambakan dirinya.

“hampir 20 tahun kemudian, mama tiba-tiba ngomong kalau mama udah nemuin adek gue. Dan ternyata itu lo. Gue pertama kalinya kaget dan gak mau percaya hal itu. Tapi saat mama memperlihatkan hasil DNA lo, gue langsung percaya. Tapi gue gak tahu harus bersikap apa sama lo, karena pertemuan pertama kita sangat buruk” dina tersenyum kecil saat mengingat pertengkarannya dengan Seina waktu pertama kali bertemu.

“kak....” Seina mulai angkat bicara setelah Dina menceritakan masa lalu keluarganya.

“hmmm. Apa?”  dina menatap adiknya.

“Seina mau meluk kakak. Boleh?” tanya Seina. Dina langsung berjalan ke arah Seina dan

Grep....

Dina memeluk adiknya dengan erat. Dina memang terlihat cuek, dingin, dan jahat namun, dengan orang-orang tersayangnnya dina sangat lembut dan perhatian. Apalagi dengan adik yang sangat ia dambakan dan rindukan.

"Biasakan menilai seseorang bukan dari covernya. Melainkan cara bertindaknya dan hatinya."

“Btw, Hardin nunggu jawaban dari lo tentang perasaannya” ucap Dina tiba-tiba.

“hah?”

“Hardin nunggu jawaban lo” ulang Dina.

“......”

“kenapa?”

“kakak gak ma-“

“gak” potong Dina. “bagi gue, perasaan gue ke Hardin hanya sebatas mengagumi dan obsesi. Lagipun, gue gak pernah merasa spesial dimata Hardin” sambungnya.

“gue gak tau kak” jawaban seina cukup membuat dina bingung.

“lo gak tau definisiin perasaan lo?” tanya dina dan dijawab anggukan oleh seina.

pantes’ batin dina. Untung adiknya.

“gini, lo marah gak waktu gue meluk hardin”

“gak marah Cuma sedikit marah sama kesel aja”

“sama aja itu marah namanya” gemas dina.

“ya habisnya kakak main nyosor aja”

“intinya marahkan?” Seina mengangguk. “Berarti lo cemburu.” Sambung Dina

“cemburu?” beo Seina. Dina mengangguk menjawab Seina. Benar saja, Seina benar-benar kesal saat melihat Hardin dipeluk Dina saat itu.

“berarti lo suka sama Hardin. lo terima aja perasaan Hardin. Hardin orang baik kok, apalagi keluarganya. Dari dulu emang tante Maya mau besanan sama keluarga Siraga. Jadi pasti lo bakal diterima dengan tangan terbuka. Satu lagi, Smith sayang banget sama lo.” Jelas Dina.

Seina mengangguk dan menyetujui apa yang dikatakan kakaknya.

“makasih yah kak” Dina mengangguk.

“udah tidur gih” udap dina dan membantu adiknya untuk berbaring dan menyelimuti adiknya.

Tanpa mereka sadari, rebecca palsu itu belum tidur dan mendengar semua apa yang dibicarakan dina. Ingin rasanya membunuh kakak beradik ini sekarang. Tapi ia ingat masih ada yang rampas kemudian membunuh mereka.

cih keluarga bahagia? No. Kalian bakalan menderita sebelum mati ditanganku. Liat aja nanti. Papa kalian aja bisa mati ditanganku. Kalau Cuma kalian? Kecil. Tapi tenang aja, selama tujuanku belum terwujud kalian masih bisa tertawa dan bahagia. Tapi jika tujuanku sudah terwujud say goodbye to the world sayang’ batinnya sambil tersenyum tipis.

Seesokan harinya, usai dari kantornya hardin langsung menuju rumah sakit tempat seina dirawat. Smith sebenarnya ingin ikut, tapi dengan kelicikan papanya akhirnya ia tidak jadi ikut.

“sein... udah makan?”

“udah pak”

Basa-basi yang benar-benar basi karena setelah bertanya seperti itu, tidak ada lagi percakapan selanjutnya. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Hardin yang memikirkan untuk bertanya kembali perihal perasaannya. Sedangkan seina memikirkan kenapa hardin belum bertanya padanya padahal seina ingin menjawabnya. Terlihat simple tapi rumit. Itulah manusia.

****

Oiiii
Gimana? Seru gak?
Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya, harus Banyak!

⚠️ Typo bertebaran

Jangan lupa follow ig authornya
Ig : @ellenawlm / @tarizyah
Terserah mau follow yang mana 👍😌

Ellenawlm 💕

YOUNG BABYSITTER (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang