22

111K 13.2K 653
                                    

Haii
Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote dan komen
Enjoy and happy reading

.
.
.
.

“cemburu? Gak deh. Selama Rio Haryanto gak punya pacar saya gak bakal cemburu. Apalagi sama bapak” dengan sadis iyya mengatakan hal itu. Tapi ekspresi tidak bisa berbohong bukan?

****

Sehari setelah Rebecca dan dina berkunjung, kini Maya mendatangi apartemen Hardin seraya ingin meminta klarifikasi. Yah, Rebecca memberitahu Maya tentang pernikahan bualan yang dibuat Hardin.

“Hardin, Seina? Bisa jelasin apa maksud kalian mengatakan kalau kalian ingin menikah?” ucap Maya mengintimidasi.

“lah emang Hardin gak boleh nikah sama Seina ma?”

“bukan gak boleh, son. Tapi kamu itu duda buntut satu sedangkan Seina gadis perawan”

“lah hubungannya apa?”

“kamu udah berpengalaman sedangkan Seina belum”

“nanti Hardin ajarin ma”

Siapapun tolong tenggelamkan Seina sekarang. Kenapa harus membahas hal-hal vulgar didekat Seina. Lihatlah wajah Seina sudah memerah seperti kepiting rebus.

“emang kamu tau berapa gaya humm?” ledek Maya

“tau dong ga-

“bisa gak sih gak bahas ginian” sentak Seina menggelegar. Maya dan Hardin menatap Seina dengan akspresi gemas. Bagaimana tidak? Kedua pipi Seina merona. Siapapun yang melihatnya langsung gemas.

“saya dan pak Hardin gak punya hubungan apa-apa tante” klarifikasi Seina.

“yah. Padahal saya udah pengen gendong cucu dari kalian. Pasti imut kayak kamu” ucap Maya.

Seina capek.

‘ibu sama anak sama aja.’

“nikah aja yah sama Hardin. kasian dia udah mau umur 35 masih ngeduda. Tante takut Hardin nanti dapet tante-tante girang macam Dina. Ups.” ucap Maya dengan muka memelasnya dan akhir kalimatnya sepertinya maya keceplosan. Hardin mendengus melihat mamanya yang sedang berdrama.

“saya-“

“gak masalah kamu minta mahar berapa. Hardin pasti bisa”

“tan-“

“anak tante ini kurang apa sih? Ganteng? Iya. tajir? Iyya juga. Kalau masalah dudanya gak papalah wong anaknya masih fresh gini” ucap Maya.

‘lihatlah kawand seorang ibu sedang  mepromosikan anaknya. Berasa anaknya ini kurang laku’ dumel Hardin.

“mama pulang gih. Kesian papa. Pasti belum dikasi makan”

“eh astaga, papa” Maya langsung ngebirit pulang. Seina dan Hardin menghembuskan napas lega. Menghadapi mama Hardin butuh persiapan mental yang kuat.

“jam berapa?” tanya Hardin.

“jam 11. Bapak mau balik ke kantor?”

“saya mau makan Seina. Udah waktunya makan siang”

“lah sayakan harus jemput Smith pak. Ini udaj jam pulangnya”

“saya yang jemput Smith kamu masak aja” ucap Hardin meninggalkan Seina.

45 menit kemudian

“bundaaa” Smith berlari memeluk kaki bundanya.

“bunda, Smith kangen” manja Smith

“lah tadi pagikan ketemu masa kangen lagi”

“kangen itu gak kenal ruang dan waktu bunda”

Seina terkekeh mendengar jawaban Smith. jawaban sungguh romantik.

Selepas makan siang, Hardin tak kembali kekantornya, melainkan ikut bersantai dengan anaknya.

“papi kok gak balik ke kantor”

“gak ah. Papi males.”

“ihh jangan males-males nanti kita jadi gelandangan”

“gelandangan?”

“huum,itutuh orang kalau gak punya duit lagi pi, bunda juga dulu pernah jadi gelandangan tapi gelandangannya makan di cafe gitu papi”

“mana ada gelandangan makan di cafe Smith”

“ih papi gak percaya banget. Buktinya bunda pernah jadi gelandangan tapi makan dikafe”

Seina mendengar percakapan anak bapak ini membuat kupingnya panas. Entah kutukan apa yang mebuat dua hari ini harus banyak-banyak bersabar dan harus kuat mental.

“bunda, bikinin Smith susu dong” perintah Smith.

“susu smith udah habis”

“yahh”

“minum jus dulu yah” ucap Seina kepada Smith

“gak mau. Maunya susu”

“yaudah kita pergi belanja aja sekarang. Saya yang antar. Sekalian beli bahan dapur. Bahan dapur udah habiskan?” imbuh Hardin

“emang bapak gak kerja?” Hardin menggeleng menjawab pertanyaan Seina.

“yaudah hayuk” dengan sigap mengambil minibagnya dan berjalan keluar.

“kamu mau keluar pake daster?”

“emang salah?”

“kamu keliatan gendut”

“wah papi body screaming banget” kompor smith.

“body shaming smith” jelas Seina. “emang kalau gendut jadi gak cantik pak?” sambung Seina.

“cantik kok, makin seksi juga” terang hardin

“inget umur pak” tegur Seina.

Haii
Gimana? Masih mau?
Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya

200 vote? Up malam ini😉

Ig : @Tarizyah

Tertanda

Ellenawlm 💕

Author

YOUNG BABYSITTER (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang