17

112K 13.5K 100
                                    

JANGAN LUPA KOMEN!
KELUARIN UNEK-UNEK KALIAN
Jangan lupa vote juga:))
.
.
.
.
Enjoy and happy reading guys 💕


“Seina” balas Seina sambil tersenyum

“senyum kamu mirip mommy saya”

“eh”

****

Regan tersenyum maklum, melihat tingkah Seina yang terkejut. Jangan salahkan memang benar-benar mirip dengan mommy Regan yaitu Rebecca Siraga.

“gak mungkin lah,Regan.”

“kamu pasti pernah liat mommy aku kan?, Rebecca Siraga. Senyum kamu mirip banget”

“gak mungkin lah, orang burik gini dibilang mirip sama Rebecca Siraga”

“kek gitu dibilang burik, apalah daya gue hanya sekedar butiran debu” timpal lilac

Semuanya tertawa mendengar celetukan lilac. Namun, sebuah deringan ponsel Seina menghentikan tawa mereka.

“dari siapa?” tanya lilac

“dari Lea. Bentar yah. Halo?”

“......”

“apa?” kejut Seina

“......”

“oke aku kesana sekarang”

“.....”

Setelah menutup telepon dari Lea Seina langsung pergi dari sana menyisakan tanda tanya di kepala lilac dan Regan.

20 menit perjalanan ditempuhnya, Seina akhirnya sampai di tempat Lea. Tak hanya Lea, Hardin, roger dan Jevan juga sudah berada disana.

“INILAH YANG AKU TAKUTIN KALAU SMITH IKUT KAMU. KAMU ITU IBU YANG TIDAK BECUS UNTUK NGURUS ANAK. KAMU GAK USAH SOK-SOK AN AMBIL ASUH SMITH LAGI” Bentak Hardin.

Lea menelpon Seina karena Smith disrempet mobil tepat di depan mall sehabis mereka berbaikan dan quality time bersama Lea.

“a-aku minta maaf. Aku juga tidak mau seperti ini”

“aku gak akan memaafkan kamu kalau sampai sesuatu terjadi pada Smith” tekan Hardin. Bagaimana Hardin tidak marah, melihat putra semata wayangnnya berlumuran darah di atas brangkar.

“jev cari pelaku yang berani celakain anak gue”
Jevan mengangguk dan pergi, sepertinya ia langsung melaksanakan perinta Hardin. Dan mata Hardin tertuju pada Seina. Seina yang merasa aura Hardin kali ini benar-benar marah sudah menyiapkan mentalnya.

“kamu... aku gak nyuruh kamu keluyuran. Seharusnya kamu jaga anak saya dengan benar. Seharusnya kamu ikut mengawasi Smith. saya gak gaji kamu untuk bersantai” sembur Hardin. Kali ini kemarahan Hardin benar-benar tidak terkendali. Seina yang dulunya berani dengan Hardin kini nyalinya menciut.
Seina benar-benar takut. seumur hidupnya merasa benar-benar takut. ia takut Hardin dengan Hardin yang marah dan merasa bersalah dengan Smith.

“aku yang salah. Aku yang minta Seina karena aku mau dekat dengan anak aku. Jangan salahin Seina. Aku yang lalai”

“iyya kamu, bukan. Kalian semua yang salah. Nyesel saya percayain anak saya ke kalian. Dan kamu Lea, ini terakhir kali kamu ketemu anak saya. Sekarang kalian ambil barang kalian di apartemn saya”

“gak, aku mau liat anak aku dulu”

“tidak”

“kumohon har-“

Pintu ruang Smith berada terbuka dan seorang dokter keluar dari ruangan itu

“gimana keadaan anak gue Raka?”

“dia gak papa. Jadi jangan khawatir. Lo juga jangan emosi disini, suara lo sampe di dalam ruangan” cibir Raka kepada Hardin.

“boleh gue jenguk ra-“

“gak boleh”

“Hardin, please” melas Lea. Lea benar-benar ingin menemui anaknya.

“har, please lah. Lea itu ibu kandung Smith”

“lo gak tahu gar-“

“aku akan pergi jauh dari anak aku setelah aku liat dia sekarang” putus Lea. Semua terkejut mendengar apa yang dikatakan Lea.

“Lea lo gila” cetus Seina. Bahkan karena syoknya ia tak sadar melontarkan hal itu.

“mungkin benar, Smith memang cocok ikut papinya. Kata Hardin juga ada benarnya, aku ibu yang gak becus jaga anak. Jadi lebih baik gue pergi dari hidup Smith” ungkap Lea. Semuanya terdiam, roger juga disamping Lea hanya bisa merangkul istrinya. Roger menatap Hardin dingin, seperti ada sesuatu makna di tatapan roger.

“lo jangan bilang gitulah Lea. Anak lo butuh lo” ucap Raka. Raka berusaha menenangkan Lea. Jika dulu ia enek melihat Lea sekarang Raka merasa kasihan.
“biarin dia masuk. Katamu terakhir kali kan?” ucap Hardin. Lea mengangguk dan masuk kedalam ruangan Smith.

Setelah lima manit berlalu Lea keluar dengan mata sembab. Ia menatap Seina dan memeluknya dengan erat.

“entah apa yang bisa gue balesin kebaikan lo. Lo adalah orang baik. Tolong jaga anak gue, karena lo adalah orang yang selalu ia sebut meski sekarang terbaring lemah. Dan maksih karena lo beri gue kesempatan buat perbaikin semuanya meski gak semuanya menjadi lebih baik.” Setelah mengatakn itu Lea beranjak dari sana bersama roger.

Kini tinggal Raka, Hardin dan Seina. Seina tak tahu ingin berbuat apa, hanya bisa mengupas cat kukunya.

“btw ini siapa Hardin?”

“pengasuh Smith” jawab Hardin. Amarah Hardin melum mereda, bahkan masih menatap dingin Seina. “pengasuh tapi tidak becus” sambung Hardin.

“har, lo jangan gitu lah. Lea kan bilang ini semua salah Lea”

“kalau bukan keputusan dia, Smith gak bakalan kek gini.”

“Hardin, stoplah”

“mendingan kamu angkat kaki dari sini. PERGI?!” Hardin tidak bisa mengontrol emosinya. Seina beranjak dari sana. Lebih baik ia pergi dari sana. Seina merasa bersalah tapi disisi lain Seina juga bersyukur setidaknya Smith sudah berbaikan dengan kedua orang tuanya.

Gimana? Seru gak? Lanjut gak?
Eits komen dan vote okey?
Jangan lupa follow author juga
Kalian mau gak spesial part khusus Lea dan Smith? Kalo mau aku buatin tapi kalo gak mau gak yaudah gak usah 🤣🤣

Ig : @Tarizyah

Tertanda

Ellenawlm 💕

Author

YOUNG BABYSITTER (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang