Don't like, Don't read
Happy Reading!
Seorang guru memasuki kelas XI-B diikuti oleh 3 pemuda asing dibelakangnya dibelakangnya."Annyeonghaseo!" sapa guru itu.
"Annyeonghaseo, ssaem" balas sapa semua murid di kelas.
"Hari ini ada kabar baik nih buat kalian! Perkenalkan murid baru yang akan jadi teman baru kalian," guru itu mempersilahkan murid baru itu ke depan.
"Waaahhh" kagum semua murid melihat wajah murid baru yang tampan-tampan itu.
"Kenapa? Ganteng ya kayak ssaem" ucap si guru dengan pd.
Semua murid menyoraki kepedean sang guru itu.
Dilain sisi Nancy dkk diam-diam menjahili Somi dibangkunya. Bangku Somi diapit oleh bangku mereka bertiga. Somi duduk di bangku pojok kanan ketiga dari depan. Dibelakangnya ada Nancy, di depannya Ahin dan disamping Jooe. Mereka bertiga terus mengusili Somi, yang memainkan rambut Somilah, melempari Somi dengan kertas dll. Somi jadi tak fokus dengan apa yang dikatakan gurunya di depan.
"Oke, karena kalian udah kenalin nama masing-masing. Silahkan duduk di bangku kosong mana saja, kalian pilih sendiri. Itu ada empat bangku yang kosong tuh," ucap sang guru sambil menunjuk satu persatu bangku yang kosong itu.
"Ssaem, kalo duduk dibangku yang udah ditempatin gimana? Tuker tempat gitu sama bangku yang kosong?" tanya salah satu murid yang memakai hoodie pink.
"Ah, itu-.."
'Bruk'
Ucapan guru itu terhenti saat terdengar suara jatuh yang sangat keras. Semua pasang mata tertuju ke asal suara. Ternyata asalnya dari Somi yang terjatuh dari kursinya. Hmmm... sepertinya ini ulah Nancy dkk deh. Lihat saja mereka malah cekikikan.
Semua murid di kelas tertawa melihat Somi. Somi terlihat sangat menyedihkan di mata mereka dan itu lucu bagi mereka.
"Udah-udah. Somi, kamu gak apa-apa?" tanya guru itu ke Somi.
"Iya" jawab Somi. Padahal sebenarnya ia kesakitan. Tak ada pula yang mau menolongnya. Mereka semua malah menertawakannya.
Tiba-tiba ada sebuah tangan yang di ulurkan di depan mata Somi. Somi mendongak.
"Kau tidak apa-apa?" tanya pemuda pirang itu tersenyum.
Somi terpaku.
Baru kali ini ada orang yang mengulurkan tangan padanya. Tanpa sadar sudut bibirnya naik ke atas. Ia tersenyum dan merima uluran tangan pemuda di depannya ini. Pemuda itupun membantu Somi berdiri.
"Gomawo,"
Semua yang ada di kelas terkejut melihatnya apalagi Nancy dkk bahkan mulut mereka sampai menganga.
"Ssaem, aku boleh duduk di bangku siswi yang jatuh tadi gak?" tanya pemuda berhoodie pink lagi.
"Apa?"
"Sepertinya bangku itu tidak menyukai siswi itu makanya dia jatuh. Mungkin jika aku yang mendudukinya, bangku itu akan menyukaiku" katanya sambil tersenyum.
"Ha? Ah.. Somi, apa tidak apa-apa dia duduk di bangkumu?" tanya guru itu.
"Hmmm.." jedanya tampak berpikir lalu melirik Nancy yang menggeleng-gelengkan kepalanya, ingin Somi menolaknya. Tapi, Somi orang yang berpendirian. Ia juga tak mau waktu belajarnya terganggu terus karena Nancy.
"Ya," katanya mantap.
Somipun pindah di bangku dekat dua murid baru yang lain.
'Teeet Teeet'
KAMU SEDANG MEMBACA
Komik Treasure
FanfictionBagaimana jika karakter dalam komikmu tiba-tiba keluar? Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan lapor polisi? Melarikan diri? Atau membiarkan mereka tetap disampingmu? Somi seorang gadis korban bully, tiba-tiba rumahnya di datangi karakter komik ke...