Don't like, Don't read
Happy Reading!
'Beep beep beep beep''Beep beep beep beep'
Somi membuka kedua bola matanya saat terdengar suara berisik dari jam alarmnya. Dengan mata yang setengah terbuka, ia meraih kacamata yang ada di atas meja lalu memakainya. Ia melihat jam disebelahnya yang menunjukkan pukul 05.45 AM. Segera ia bangkit dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
Pukul 06.45 A.M.
Somi sudah siap dengan segala keperluannya untuk sekolah. Ia kemudian menuju ke dapur. Membuat roti panggang untuknya sarapan. Ia lalu memakannya sendirian di meja makan. Memakan dalam diam sambil melihat-lihat benda di dapurnya, dari tempatnya duduk. Entah kenapa dia merasa agak aneh dengan suasana rumahnya.
Setelah selesai sarapan, iapun siap untuk berangkat ke sekolah. Saat Somi berjalan menuju pintu rumahnya, hatinya tiba-tiba merasa gelisah. Ia seperti nampak kehilangan sesuatu. Somi mulai memeriksa tasnya, apa ia membawa buku lengkap, seragamnya juga ia periksa mungkin ia salah pakai seragam. Tapi tak ada yang aneh dari penampilannya maupun perlengkapan sekolahnya juga tak ada yang ketinggalan.
Iapun kembali berjalan lagi. Detik berikutnya dia tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia melihat keseliling rumahnya. Kenapa rumahnya tiba-tiba terasa sangat sepi? Bukankah keadaan rumahnya selalu begini? Dia kan memang tinggal sendiri. Entah kenapa dia tiba-tiba tidak suka sendirian. Ia merasa ada yang ganjil dengan suasana rumahnya.
'Tes'
Air mata tiba-tiba keluar dari mata Somi. Somi terkejut. Ia menyentuh air matanya yang menyusuri pipi chubbynya. Sambil melihat air mata di jari telunjuknya. Ia berkata,
"Kenapa aku menangis?"
........💎💎💎........
...💎💎💎💎💎...
........💎💎💎........
.............💎............."Huhhfhh... Somi tau gak tadi di kelasku. Jinyeong ssaem ngasih pr banyak buaangett!!! Terus harus dikumpulin hari senin lagi. Jadi, hari minggu mau nggak mau harus dikerjain. Hari minggu yang selalu kudedikasikan buat rebahan sirna sudah gara-gara Jinyeong ssaem yang nyebelin itu!!!" Chaeyeong menggurutu tentang wali kelasnya ke Somi di sepanjang jalan menuju kantin.
Mereka kini tengah dalam perjalanan menuju kantin karena saat ini sedang berlangsung jam istirahat. Chaeyeong mengernyitkan keningnya melihat Somi yang dari tadi melamun dan tak mendengarkan dia yang sedari tadi ngomong panjang lebar.
"Somi! Kamu kok malah ngelamun?! Gak dengerin aku ngomong ya?" Chaeyeong menepuk bahu Somi membuat Somi terkejut dan tersadar dari lamunan.
"Ahh! Iya ada apa?"
Chaeyeong memiringkan kepalanya seraya bertanya, "Kamu lagi ada masalah? Sedari tadi aku liatin kamu kok kayak murung gitu sih"
Sewaktu Chaeyeong jemput Somi dikelasnya buat ke kantin bareng, wajah Somi murung gitu. Kayak orang gak punya semangat. Chaeyeong mikirnya mungkin gara-gara kemarin Somi gak bisa ngerayain ultahnya secara langsung bareng orang yang disayanginya yaitu orangtuanya. Jadi Somi masih agak sedih.
"Hmm, nggak kok" Somi menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hanya saja aku merasa ada yang hilang" lanjut Somi sambil memegangi dadanya.
"Hilang? Kau kehilangan apa? Apa kau kehilangan sesuatu yang penting?" tanya Chaeyeong lagi.
"Kurasa begitu. Tapi, aku tidak tahu aku kehilangan apa"
"Ha?" Chaeyeong mengernyitkan alisnya mendengar jawaban Somi.
"Somi!" Tiba-tiba dari arah belakang mereka, seseorang tengah berlari memanggil-manggil nama Somi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komik Treasure
FanfictionBagaimana jika karakter dalam komikmu tiba-tiba keluar? Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan lapor polisi? Melarikan diri? Atau membiarkan mereka tetap disampingmu? Somi seorang gadis korban bully, tiba-tiba rumahnya di datangi karakter komik ke...