Don't like, Don't read
Happy Reading!
"Kalian membawa kami kemana?""Apa mau kalian?"
Somi dan Chaeyeong kini telah berada di ruangan kosong. Penutup mata dan lakban yang mengikat mereka sudah dibuka. Tapi sebagai gantinya tangan mereka diikat di kursi yang mereka duduki.
"Bukankah kau sudah meminta maaf waktu itu? Kenapa kau melakukan hal ini lagi?" tanya Somi.
"Minta maaf? Dalam mimpimu! Aku hanya berpura-pura dan kini saatnya aku akan balas dendam ke kalian. Karena kalian telah mempermalukan aku waktu itu, tahu tidak!!"
"Kalian? Maksudmu aku dan 12 anak baru itu?" tanya Somi lagi.
"Benar"
"Tapi kenapa kau menyekap Chaeyeong juga? Dia tak ada salah sama sekali dengamu! Lepaskan Chaeyeong!" ucap Somi. Ia merasa tidak enak kepada Chaeyeong. Seharusnya Chaeyeong tak ada disini. Karena dia Chaeyeong harus mengalami ini. Andai saja ia tidak meminta menginap di rumah Chaeyeong. Chaeyeong pasti sudah aman di dalam rumahnya.
"Tidak ada katamu?"
Terdengar suara dari balik pintu ruangan. Saat pintu terbuka. Nampak Nancy datang diikuti Jooe dan Ahin dibelakangnya.
"Nancy?" ucap mereka berdua berbarengan.
"Annyeong! Udah lama banget ya gak ketemu aku, Chaeyeong" Nancy menyapa Chaeyeong sambil melambaikan tangannya. Dia tidak benar-benar menyapanya perkataannya hanya basa-basi belaka.
"Jadi, ini perbuatanmu?" tanya Somi ke Nancy.
"Menurutmu? Ahh, Coba tebak siapa yang menyirammu dengan cat merah waktu itu?" ucap Nancy ke Somi.
Somi mengerutkan keningnya. "Jangan-jangan kau yang.."
"Benar! Aku. Hahaha...." tawa Nancy lagi. Diikuti Yeonjun, Ahin dan Jooe yang ikut tertawa juga.
"Kenapa kau melakukannya?!!" tanya Somi.
Nancy tak menjawabnya. Dia hanya diam.
Yeonjun merasa percakapan mereka berdua hanya membuang-buang waktunya untuk segera membalas dendam ke Treasure. Ia melangkah berdiri tepat di hadapan Somi lalu meminta nomor telepon Treasure ke Somi. Ia ingin Treasure datang kemari lalu ia akan menghajar Treasure sampai babak belur.
"Udah-udah jangan banyak omong! Berikan aku nomor anak baru itu. Aku mau menelpon mereka"
"Untuk apa?" tanya Somi.
"Sebutin aja nomornya jangan banyak tanya! Atau temenmu ini bakal menderita" ucap Yeonjun lalu menjambak rambut Chaeyeong.
"Argh.." Chaeyeong teriak kesakitan. Somi menatap Chaeyeong tak tega. Iapun menuruti perintah Yeonjun.
"B-baik"
"021275309"
"Telepon rumah?" alis Yeonjun terangkat sebelah mendengar nomor yang disebut Somi bukan nomor hp melainkan telepon rumah.
"I-iya. Mereka tidak punya ponsel dan biasanya aku menghubungi mereka dengan nomor itu" ucap Somi. Sebenarnya nomor itu adalah nomor rumahnya. Treasure kan tidak memiliki ponsel. Mereka dari komik. Meskipun di dalam komik mereka memiliki ponsel. Tapi ponsel mereka tidak bisa di bawa kedunia nyata.
"Jaman sekarang masih ada yang nggak punya ponsel? Kampungan" gumamnya. Meskibegitu ia percaya ke Somi dan menelpon mereka.
"Halo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Komik Treasure
FanfictionBagaimana jika karakter dalam komikmu tiba-tiba keluar? Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan lapor polisi? Melarikan diri? Atau membiarkan mereka tetap disampingmu? Somi seorang gadis korban bully, tiba-tiba rumahnya di datangi karakter komik ke...