Don't like, Don't read
Happy Reading!
Akhir pekan ini Somi berencana untuk bersepeda mengelilingi kota. Sudah lebih dari dua minggu dia tidak bersepeda.Saat ia akan mengeluarkan sepedanya. Asahi tiba-tiba muncul di belakangnya tanpa suara sama sekali. Membuatnya terkejut.
"Kamchagiya!" Terkejut Somi sambil memegangi dadanya.
Asahi hanya memasang wajah datar sambil memasukkan tangannya ke dalam celana.
"Kenapa kau berdiri di belakangku tiba-tiba? Untung jantungku gak copot" omel Somi ke Asahi.
"Kau mau bersepeda?" tanya Asahi. Sepertinya dia sama sekali tak merasa bersalah telah mengagetkan Somi tadi.
"Iya," jawab Somi.
"Ikut" ucap Asahi.
"Mau ikut?" tanya Somi dan Asahi mengangguk.
Somi kemudian masuk ke garasinya lagi. Mencari sepeda yang lain. Seingatnya ayahnya pernah beli sebuah sepeda lagi. Tapi ia tak pernah melihatnya karena kalau gak salah hanya di pakai sekali oleh ayahnya untuk acara kantornya, entah acara apa dia juga tidak tahu.
Somipun menemukannya dan rupanya sepedanya itu sepeda tandem dua orang.
'Apa aku pake ini aja ya?' pikirnya.
"Asahi, bisa tolong masukkan sepedaku ke garasi lagi gak?" Somi meminta tolong kepada Asahi yang masih di luar.
Asahi tanpa bertanya kenapa, langsung memasukkan sepeda Somi.
"Kita pake sepeda ini aja gimana? Abis gak ada sepeda lainnya" ungkap Somi.
"Oke,"
Merekapun menaiki itu dan mengendarainya berkeliling. Asahi duduk di depan sedangkan Somi di belakang.
Sudah lebih dari satu jam mereka bersepeda. Somi yang sudah capek. Menyuruh Asahi berhenti sebentar dan kebetulan juga mereka sekarang berada di area sungai han.
Mereka kemudian duduk di tepi sungai han untuk istirahat sebentar. Bukan hanya mereka yang tengah menikmati akhir pekan di sungai han tapi banyak juga orang-orang yang ada disini mengingat ini adalah akhir pekan.
"Asahi, apa di duniamu juga ada sungai han?" tanya Somi sambil menselonjorkan kakinya.
"Ada," jawab Asahi.
"Tapi tak seindah sungai han yang ada di dunia nyata," jawab Asahi.
"Benarkah?"
"Iya," Asahi mengangguk.
"Di duniamu itu tampak alami beda dengan duniaku" lanjut Asahi.
"Asahi, bisakah kau memfotoku?" tanya Somi sambil mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Ia menyerahkan ponselnya ke Asahi dan Asahi menerimanya
Kemudian Somi berjalan sepuluh langkah jauh dari asahi. Ia berdiri membelakangi sungainya. Sedangkan Asahi berdiri ditempatnya duduk tadi.
Somi membentuk tangannya dengan gaya peace lalu tersenyum.
"Satu dua tiga.."
'Cekrek'
"Lagi-lagi!" pinta Somi sedikit berteriak. Ia lalu membuat gaya lain dengan bersedekap dan matanya menatap ke samping.
"Oke. Satu-..." ucapan Asahi terhenti saat ada sebuah sepeda yang di kendarai anak kecil menuju ke arah Somi. Somi tak melihatnya. Anak itu juga tampak kesulitan menghentikan sepedanya. Sepertinya dia baru belajar sepeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komik Treasure
FanfictionBagaimana jika karakter dalam komikmu tiba-tiba keluar? Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan lapor polisi? Melarikan diri? Atau membiarkan mereka tetap disampingmu? Somi seorang gadis korban bully, tiba-tiba rumahnya di datangi karakter komik ke...