Don't like, Don't read
Happy Reading!
Hari ini adalah hari paling penting bagi Somi. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Tapi dia amat sangat teramat sedih. Dia tidak bisa merayakannya bersama dengan keluarganya. Ayah dan ibunya masih belum bisa pulang. Padahal mereka janji akan pulang. Karena ada pekerjaan yang mendadak, jadi mereka membatalkan penerbangannya ke korea. Kecewa? Tentu saja Somi kecewa.
Tapi sebagai gantinya, orangtuanya merayakannya lewat video call. Di dalam kamarnya Somi sudah menyiapkan cake ulang tahun beserta lilinnya juga, dan dihadapannya ia letakkan laptopnya agar orangtuanya bisa melihatnya.
Mereka menyanyikan lagu ulangtahun bersama-sama dan Somipun meniup lilinnya. Dilayar laptop Somi terlihat orangtuanya tampak bertepuk tangan setelah Somi meniup lilin.
Hati Somi sebenarnya masih belum merasa puas. Merayakan ulangtahun tidak ditempat yang sama, malah membuatnya merasa kesepian. Orangtuanya juga tak bisa berlama-lama mengobrol dengannya.
Helaan nafas Somi keluar dari mulut Somi setelah panggilan vidcallnya berakhir. Ia melangkahkan kakinya keluar kamar. Ia berniat untuk menaruh kue yang masih utuh itu ke dalam kulkas. Entah kenapa ia tak berselera untuk memakan kuenya.
Rumahnya tampak gelap dan sepi. Karena sekarang sudah hampir tengah malam. Satu setengah jam lagi ulang tahun Somi akan berakhir.
Saat sudah sampai di dapur ia langsung menaruh kuenya ke dalam kulkas. Tapi tiba-tiba tanpa ia duga muncul anggota Treasure dari kamar Jihoon dan...
'Darr'
"KYAAA!!!"
Junghwan meledakkan party popper dari arah belakang Somi, membuat Somi tersentah kaget. Untungnya dia gak latah. Sambil memegangi dadanya yang masih syok, Somi menoleh ke belakang.
"Saengil Chukkae hamnida~
Saengil Chukkae hamnida~"Kedua pupil Somi melebar. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Anggota Treasure tengah memberi kejutan ulangtahun untuknya?! Chaeyeongpun juga ada, dia tengah memegangi kue ulang tahun untuknya.
"Saranghaneun Somi-ya...
Saengil Chukkae hamnida~~~"Somi menutup mulutnya, tak menyangka teman-temannya tahu hari ulangtahunnya. Padahal ia kenal mereka baru satu setengah bulan. Somi sangat sangat tersentuh sekali. Sudut bibirnya tertarik ke atas. Rasa kecewanya terhadap orangtuanya tadi telah hilang entah kemana. Sebagai gantinya sebuah air mata bahagia keluar dari matanya.
"Kalian? Bagaimana kalian bisa mengetahui ulang tahunku?" tanya Somi sambil mengusap air matanya berusaha menghentikan tangisnya.
"Tentu taulah. Kau kan melingkari tanggal ulang tahunmu di kalendermu" jawab Hyunsuk. Jadi, dikamar Somi yang asli ada kelender kecil dimeja belajarnya dan Somi melingkari salah satu tanggal di kalendernya. Tak lupa ia menulis kata 'my birthday' dengan huruf yang kecil di bawahnya.
"Somi, kau menangis?" tanya Jihoon menggoda Somi. Meskipun Somi sudah bersusah payah untuk menahan air matanya agar tidak keluar, tapi tetap saja airnya matanya terus menetes bahkan kini makin deras saja.
"Somi noona jangan menangis!" ujar Junghwan menyerahkan sekotak tisu ke Somi. Somi mengambilnya dan mengusapkan tisu itu ke wajahnya yang dipenuhi air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komik Treasure
FanfictionBagaimana jika karakter dalam komikmu tiba-tiba keluar? Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan lapor polisi? Melarikan diri? Atau membiarkan mereka tetap disampingmu? Somi seorang gadis korban bully, tiba-tiba rumahnya di datangi karakter komik ke...