36. Butiran debu

416 68 16
                                    

Makasih buat 10k readers nya yaa❤️




























































Haechan baru nyadar ini udah jam 10 lewat, lupa ngabarin Bunda. Mana malem ini hujan, tapi gak deres banget sih. Btw, Haechan lagi di rumahnya Nancy.

Pasti tau meren, kan Haechan udah gak jomblo lagi sekarang mah.

Udah punya pawang🤧

"Kamu ada jas hujan?" tanya Nancy.

Haechan ngegeleng, "Gaada sih, tapi bae lah hujan hujanan,"

"Ya jangan lah, ntar sakit gimana?"

"Cieee si neng meni perhatian pisan euy," goda Haechan nyolek dagunya Nancy, tangannya langsung ditabok.

Puas.

"Sembarangan banget tu tangan!" seru Nancy.

Haechan nyengir, "Yaudah atuh, aku pulang dulu ya,"

"Eh tapi--"

"Geus, teu nanaon. Doa in aja selamat sampe rumah," ujar Haechan senyum tipis.

(Udah, gapapa)

Nancy ngehela nafasnya, "Hati hati,"

Haechan ngacungin jempolnya, sempet lambain tangannya ke Nancy. Habis itu nyalain motornya terus pergi dari pekarangan rumah Nancy. Nerobos hujan.

Skip.

Haechan lirik kanan kiri dulu pas lagi masuk rumah, soalnya lampu ruang tamu gelap. Lampunya udah dimatiin.

Klik

"Aa'?"

Haechan kaget, terus cengengesan, "Eh bunda,"

"Darimana ai kamu? Udah jam segini baru pulang," tanya Bunda.

"Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi~," Haechan nyanyi.

Bunda ngehela nafasnya, emang kebiasaan Haechan tuh nyanyi mulu. Gak di rumah, gak di sekolah, gak di warung. Tetep aja dia mah nyanyi nomor satu.

"Itu baju kenapa basah kuyup gitu?"

"Aku tenggelam, dalam lautan luka dalam~,"

"Meni lama pisan pulang teh, tau waktu atuh," kata Bunda.

"Aku tersesat dan tak tau arah jalan pulang~,"

"Langsung ke kamar, ganti baju terus tidur. Ntar masuk angin," ujar Bunda.

"Aku tanpa mu, butiran debu~," Haechan masih nyanyi sambil jalan ke kamarnya.

Bunda yang daritadi dengerin Haechan nyambungin pertanyaannya sama nyanyian dia cuma geleng-geleng kepala.

"Anak gue ajaib amat dah," gumam Bunda jalan ke kamarnya.

Namanya juga Haechan bun, anak ajaib.

Namanya juga Haechan bun, anak ajaib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok

"Wa, makan dulu sayang. Kamu udah beberapa hari loh gak makan,"

Gak ada jawaban.

Mami cuma ngehela nafasnya, dia khawatir karena Shuhua belakangan ini gak mau makan. Ngurung di kamar terus.

"Yaudah, nanti kalo kamu mau makan tinggal ambil di meja ya. Mami berangkat kerja dulu,"

Mami pun pergi.

Katanya sih, kalau pasangan yang bucin itu sering dibilang 'jarang' berantem atau 'gak pernah' sama sekali.

Salah besar.

Buktinya, pasangan yang sering dibilang bucin sama satu sekolahan ini juga pernah berantem loh.

Dan, mau tau kenapa Shuhua selama ini ngurung di kamar?

Ya karena Hyunjin lah. Siapa lagi.

Tiap pagi, siang, sore, malem. Pikirannya tuh Hyunjiiiiin mulu.

Terus tiap mikirin, pasti nangis lagi nangis lagi. Atau gak dia bakalan curhat sambil nelepon Yiren.

Gatau keberapa kalinya Shuhua nangis cuma gara gara cowoknya, dia yakin matanya udah bengkak plus merah.

Shuhua udah cape nangis, dalem hatinya gak ada gunanya juga dia nangis terus kan. Sekarang dia cuma natap kosong jendela kamarnya.

Drrrt drrrt

Shuhua ngelirik ponsel di atas nakasnya.

🐺❤️ is calling..

Shuhua ngehela nafasnya, gak mau angkat dia. Biarin aja lah, sabodo teuing.

(Bodo amat)

Karena gak mau ditelepon terus terusan, akhirnya dia keluar kamar terus buka pintu rumahnya dengan muka sedatar tembok.

"Apa mau lo?" tanya Shuhua datar.

"Kamu habis nangis ya?" Hyunjin bisa liat dari mata Shuhua udah merah plus bengkak.

Shuhua gak jawab.

"Gue tanya, mau ngapain lagi lo?"

"Aku cuma mau jelasin ke kamu, tentang yang kemaren," kata Hyunjin.

"Gausah, semuanya udah jelas di mata gue. Lo mau jelasin apa lagi?"

Hyunjin nunduk, "Aku mau bilang, aku sama Wonyoung itu gak pacaran. Kita cuma sebatas kakak adek kelas, aku sayang nya cuma sama kamu,"

Shuhua ketawa remeh, "Kakak adek kelas doang tapi kalo foto kok jaraknya deket banget? Social distancing, jaga jarak satu meter,"

"Iya tau, awalnya aku gak mau foto bareng tapi dia maksa terus,"

"Terus kalo dia maksa kenapa lo gak langsung pergi aja?"

Hyunjin diem, lidahnya kelu mau ngomong apa lagi.

"Skakmat kan lo? Udah lah, gausah jelasin apa apa lagi. Gue pusing, mending kita putus aja,"

Brak!!

Shuhua banting pintu rumahnya, tapi dia gak langsung ke kamarnya. Shuhua nyender ke pintu, nangis lagi.

Tok tok tok

"Yang, aku tau kamu masih disitu. Kamu jangan nangis terus, nanti mata kamu tambah merah,"

"Inget, aku cuma sayang sama kamu. Aku gak mau putus.."

"Kamu istirahat, jangan lupa makan ya sayang. Aku gak mau kamu sakit, love you,"

Hening.

Shuhua gak denger lagi suaranya Hyunjin, kayaknya dia udah pergi.

"Love you too.." gumam Shuhua.

Tbc.

'Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi~' -Lee Haechan

Semoga kalian suka ya jangan lupa vote and comment oke!

Happy reading!

XI IPS 1✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang