XVIII

5K 471 101
                                    

"ARGH BANGSAT." Umpat Rangga yang kesal akibat rencana yang sudah di rancangnya tidak berjalan sesuai yang ia kira, untuk pertama kalinya rencana yang dirancang Rangga itu gagal

"Ya udah kali Nga, lagian kamu kenapa sih harus sebegitunya misahin mereka Nga." ucap Ica mencoba menenangkan Rangga yang sedari tadi terus menerus menendangi tembok

"Kamu ga tau apa apa Ca, mending kamu diem." mendengar perkataan yang dikeluarkan oleh Rangga membuat Ica terdiam karena tidak ingin kena imbasnya

"Mending kita nyerah aja Rangga, Dari kejadian tadi, aku langsung tau sampai  kapan pun Shani ga bakal mungkin mutusin Gracia, Rangga." Ucap Ica setelah terjadi keheningan untuk beberapa saat, namun mendengar kalimat yang dikeluarkan Ica membuat Rangga mendapatkan ide baru untuk memisahkan kedua orang itu

"Ya, kamu bener Ica, kita ga bakal bisa bikin Shani mutusin Gracia..."

"Nah itu kamu sendiri juga tau, udah lah Nga kita nyerah aja."

"Tapi kita bisa bikin Gracia mutusin Shani kan?" bisik Rangga dengan senyuman licik yang menghiasi wajahnya

"M-maksud kamu apa Nga?" tanya Ica, ia sebenarnya mengerti perkataan Rangga, namun ia hanya ingin memastikan saja

"Ya kalau Shani ga mau mutusin Gracia, kenapa ga kita bikin Gracia yang mutusin Shani?" Jelas Rangga sembari terkekeh kecil

"Kamu gila Nga? ga aku ga mau ikutan, kalo Shani sampai tau, hidup aku ga bakal tenang Nga." tolak Ica, ia tau betul kalau sudah menyentuh Gracianya, Shani tak akan mungkin akan tinggal diam

"Kalau kamu ga mau ya udah, aku bisa ngelakuin semua yang aku mau sendirian Ica." Ucap Rangga kemudian pergi dari sana meninggalkan Ica sendirian

~

+62 8xx xxxx xxxx

Temui gue kantin pulang sekolah nanti

Sendirian.

Lo siapa nyuruh nyuruh gue?

Lo bakal nyesel kalo ga dateng
Ini ada hubungannya sama Gaby

Gracia tak lagi membalas pesan dari orang yang tak dikenal itu, namun pikirannya tak bisa lepas dari pesan yang masuk keponselnya itu sebab menyangkut dengan Kakak kesayangannya itu. Mau tak mau Gracia harus menemui orang yang tak dia kenal itu sepulang sekolah nanti.

Gracia menjalankan kegiatan belajarnya seperti biasa, namun tentu saja, siapa pun yang baru saja menerima pesan yang berisi pengancaman seperti itu tidak akan bisa fokus untuk belajar. Gracia tak sabar ingin segera pulang dan menuju kantin sekolahnya itu. Setelah lama menanti, kini bel sekolah sudah berbunyi, Gracia keluar kelas tanpa membawa tasnya, bahkan tanpa berpamitan dengan kedua sahabatnya itu

"Datang juga bintang tamu kita." Gracia yang tak asing dengan suara ini tentu saja kembali naik pitam hanya dengan mendengar suara ini

"LO?!" Ucap Gracia yang menaikan nada nya, pasalnya orang yang sudah berada dihadapannya bukanlah 'Orang yang tidak dikenal' melainkan Rangga, orang yang paling dibenci oleh Gracia

"Kenapa? kaget?" tanya Rangga sambil tersenyum miris, Rangga yang sebelumnya duduk dikursi kantin kini sudah berdiri mendekati Gracia

"Lo ga pernah belajar dari kesalahan ya? apa lagi sekarang rencana lo?" Ucap Gracia tidak santai, berdiri disebelah Rangga saja rasanya ia mau muntah

"Hahaha, Chill... gue udah bilang ini cuma mau ngebahas Gaby." Feeling Gracia semakin tidak enak mendengar perkataan yang baru saja diucap oleh Rangga

Dear Sunshine (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang