IV

7.9K 716 27
                                    

Bacanya sambil dengerin lagu yang ad di atas yaa, makasih juga buat yang udah vote seneng bangett aku tuh ngeliat viewnya udah 200an. makasii banyak semua nyaaaa <3

~

Udara terasa lebih sejuk malam ini, Dingin sekali
rasanya. Bulan sudah dengan gagah menunjukan sinarnya di langit sana. Gracia, gadis penyuka ungu itu tengah duduk didekat jendela kamarnya menikmati angin malam dengan bantuan sinar bulan. Dengan novel ditangan kirinya serta ditemani alunan lagu yang dia putar pada Music Player miliknya itu membuat malam ini sungguh sempurna baginya.

Kringg... Kringgg....

Bunyi ponsel gadis itu, Nama 'Shani' sudah terpampang jelas di layar ponselnya. Mengingat janji Shani yang akan meneleponnya malam ini membuat Gracia dengan sigap mengangkat panggilan video tersebut. Sebelum benar benar diangkat oleh Gracia, Gracia sempat merapikan rambutnya yang tertiup oleh angin malam.

"Hm .. kenapa Shan?" Tanya Gracia begitu panggilan video mereka dimulai.

"Ga ada, pengen vc aja biar ilangin kangen nya Si Gracia." balas Shani dengan tatapan menggoda.

"Emang si Gracia itu kangen sama lo Shan?" Tanya Gracia lagi berpura pura menjadi orang lain yang tidak mengenal dirinya sendiri.

"Hmm.. kayak nya sih kangen."

"Tau darimana lo Shan, kalau Si Gracia itu kangen ama lo?"

"Ga tau sih, feeling doang." balas Shani sambil mengambil botol minum yang berada disebelah meja belajar miliknya.

"Tapi kayaknya bener deh Shan."

"Bener apa?" tanya Shani tak mengerti maksud perkataan yang dikeluarkan oleh Gracia.

"Si Gracia beneran kangen sama Shani." ucapnya santai sambil membaca novel miliknya, karena tertutup oleh buku setebal 244 halaman itu, Wajah Gracia yang sudah semerah tomat itu tidak bisa dilihat oleh Shani, Shani sendiri terkekeh tidak percaya kalau Gracia yang super gengsi itu bisa mengeluarkan kalimat seperti itu.

Karena kedua pihak saling salah tingkah, panggilan video itu tepaksa harus menerima keheningan untuk sementara waktu. Namun keheningan itu tidak bertahan lama, pada akhirnya Shani kembali membuka topik pembicaraan.

"Kamu ga makan ge?"

"Masih pakai kamu kamuan nih Shan?"

"Terserah aku dong Ge.."

"Dih" gumam Gracia dengan ekspresi malu malu kucing

"Aku udah makan, Kakak Shani" sambung Gracia meniru penggunaan kata Aku-Kamunya Shani.

"Hahahaha dikamunya ga cocok Ge, makin keliatan bocil kamunya." ledek Shani sambil tertawa mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan Gracia.

"Shan, bisa ga jangan nyebelin... sehari aja." ketus Gracia sambil memutar bola matanya malas

"Hahaha ya maaf Ge.. abisnya kamu lucu banget." kata Shani masih tertawa menertawakan lawan bicaranya di panggilan video itu.

"Aku baru tau kalo seorang Shani bisa ketawa kayak gitu, Kayaknya pemanasan global emang berdampak besar deh, sampe sikap dinginnya kamu bisa cair gitu." kini gantian Gracia yang meledek Shani

"Emang kamu ga pernah dengar kalau energi panas bisa mencairkan es batu?"

"Ha? apaan si Shan, perumpamaan lo ketinggian buat gue."

"Okay let's make it clear, you're too hot." Ucap Shani dengan suara seraknya menggoda Gracia, Gracia yang akhirnya mengerti mulai menenggelamkan wajahnya lagi kedalam buku novel miliknya itu.

Dear Sunshine (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang