XV

5.1K 478 58
                                    

"Pagi Shan." Sapa Rangga kepada Shani yang baru saja turun dari mobilnya bersama Gracia disebelahnya, Shani hanya mengabaikan ucapan dari Rangga, ia masih kesal dengan Rangga karena kejadian tadi malam

"Shan, tungguin aku, aku minta maaf banget buat semalam. kamu maafin ya?" Ucap Rangga kemudian ia menarik paksa tangan Shani ketika Shani hanya berjalan melewati dirinya

"APAAN SI NGA? TOLONG JANGAN GANGGU GUE NGA, GUE LAGI GA MOOD RIBUT SAMA LO HARI INI." Bentak Shani, ia tak suka orang lain menyentuh dirinya, kecuali Gracia.

"Yuk Ge naik, maaf ya aku udah marah marah pagi ini." Nada Shani kembali menjadi lembut, digenggamnya tangan Gracia dengan erat lalu pergi meninggalkan Rangga sendiri.

"BANGSAT." Umpat Rangga sembari menendang sebuah botol kaleng yang berada didekatnya

"Lo tungguin aja tanggal mainnya Gre." Gumam Rangga kemudian ia berjalan pergi meninggalkan parkiran

Di sisi lain, Gracia dan Shani sudah berada dalam kelas mereka masing masing, Seperti yang dilakukan murid murid pada umumnya, Gracia mengobrol dengan kedua temannya itu sembari menunggu walikelas mereka masuk kedalam kelas.

"Mpen, Nin, gue mau nanya deh." Ucap Gracia membuka topik pembicaraan

"Nanya apaan." balas Feni sembari bercermin merapikan rambutnya

"Kalian kenal Kak Rangga?" Tanya Gracia pada kedua temannya, sontak Feni yang sedang bercermin langsung menghentikan kegiatannya dan menatap kearah Gracia

"Kak Rangga anak kelas Kak Shani kan?" Tanya Feni memastikan ia tak mau orang yang dimaksud olehnya berbeda dengan orang yang sedang dibahas Gracia

"Iyaa."

"Gila lo Gre, lo ngincer Rangga? tipe lo oke juga." Ucap Feni bercanda karena Rangga memang menjadi tipe idaman semua wanita

"Gila lo Mpen? Sorry ya, Shani gue lebih menarik." Balas Gracia sambil memutar bola matanya malas

"Setau gue ya Gre, Kak Rangga itu orang nya ramah banget, bahkan kayaknya Rangga itu kebalikan dari Shani deh, terus Kak Rangga itu pinter banget, bahkan baru baru ini menang di Olimpiade Sains, terus orangnya sih lumayan cakep ye, apalagi Anak Basket, siapa sih yang ga mau coba sama Kak Rangga?" Jelas Feni panjang lebar tanpa ada satupun info yang dilewatkan olehnya

"Ramah apaan? natap gue aja kayak orang yang punya dendam kesumat."

"HAH? Ga mungkin lah, dimana mana Kak Rangga terkenal karena keramahannya kali Ge." Feni masih tidak percaya dengan perkataan Gracia, tidak mungkin seorang Rangga Mahaprana yang dikenal dengan sikap ramahnya bersikap begitu

"Lo kira gue ngarang?" Raut wajah Gracia sudah terlihat cemberut karena temannya tak percaya dengan perkataannya

"Ya ga gitu juga Gre, ga nyangka aja."

"Emang gitu mpen, pokoknya tiap kali gue deket Shani, dia kayak ga suka gitu. Harusnya gue kan yang ga suka dia deket deket Shani, secara Shani kan pacar gue."

"Kayaknya gue tau kenapa deh Gre." Anin yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka kini ikut berbicara

"Kenapa?"

"Feeling gue sih, Kak Rangga suka sama Shani." Lanjut Anin, mendengar ucapan yang dikatakan oleh Anin membuat Gracia merasa ucapan sahabatnya itu tidak salah, perlakuan Rangga kepada Shani memang sangat berbeda.

Sebenarnya Gracia masih ingin melanjutkan percakapan mereka, namun masuknya Bu Melody kedalam kelas membuat seluruh murid yang ada dikelas harus menghentikan kegiatan pergibahan mereka.

Dear Sunshine (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang