I

21.6K 1K 43
                                    

Pagi ini sama saja seperti hari hari sebelumnya, tidak ada yang spesial. Matahari tetap memamerkan sinar indahnya, nyanyian ayam jantan menjadi alaram favorit yang membangunkan setiap orang dari indahnya dunia mimpi. Benar benar tidak ada yang menarik dipagi ini, mungkin begitu yang dipikirkan seorang bertubuh 157 cm itu. Baginya tidak ada yang lebih indah dari dunia mimpi miliknya itu, dimana dia bebas melakukan segala hal disana.

Jam sudah menunjukan pukul lima lewat tiga puluh menit. bukannya bersiap siap untuk berangkat kesekolah gadis mungil itu malah meraih ponsel genggam miliknya untuk membuka sosial media miliknya. satu per satu postingan dilihatnya, tak jarang juga ia mengetuk dua kali pada layar ponselnya itu. waktu terus berjalan, sedangkan Gracia yang tengah asik dengan dunianya masih tetap berbaring manis.

"Eh buset, udah jam segini aja. Aelah masa telat sih dihari pertama." gumam Gracia sambil bergegas mengambil pakaian putih biru yang tergantung didalam lemari ungunya itu.
Mengingat jam yang sudah menunjukan pukul enam lewat tiga puluh tanpa banyak basa basi segera ia menyiapkan dirinya untuk pergi kesekolah.

"Ga sarapan dulu non?" tanya Bi Inem, asisten rumah tangga yang bekerja di tempat kediaman Gracia.

"Ga dulu bi, udah telat banget ini, mami sama papi pada kemana bi?"

"Udah berangkat duluan atuhh non, biasa kerjaan palingan."

"Oh ya udah, Gre berangkat dulu ya non sama mang adi." pamit Gracia. Orang tua Gracia memang selalu berangkat pagi jadi sudah jelas kalau orang tua gracia sekarang tidak berada di rumah.  Setelah berpamitan dengan Bi Inem, Gracia bergegas memakai sepatu hitam miliknya dengan sedikit garis ungu pada punggung kaki bagian luar yang sudah jelas melanggar aturan ketat sekolahnya yang hanya memperbolehkan penggunaan sepatu hitam sepenuhnya.

~

"Udah non? ga ada yang ketinggalan lagi kan?" tanya Mang Adi memastikan, pasalnya Gracia sering sekali menyuruhnya memutar balik di tengah perjalanan sebab barang barangnya pasti ada saja yang ketinggalan.

"Ga ada mang, aman itu mahhh."

"Serius non? coba di cek dulu, hari ini kan senin tar ga bisa muter balik lohh kalo ketinggalan barangnya. jalanan pasti pada macet."

"Ihhh dibilangin aman kokkk, udah jalan aja mangg udah telat banget iniii." rengek Gracia menyuruh supir pribadinya untuk bergegas sebab bel sekolah akan berbunyi 15 menit lagi.

Mang Adi hanya terkekeh melihat tingkah Gracia yang merengek sebab ia tau ia akan telat dihari pertamanya masuk sekolah. Mang Adi akhirnya menancapkan gas mobilnya dan bergegas mengantar Gracia yang "Sudah Pasti" akan terlambat. Sedangkan Gracia masih duduk berharap ia akan tiba tepat waktu.

Baru setengah perjalanan, Mang Adi menyadari perubahan ekspresi Gracia yang mendadak panik sembari membongkar isi tas berwarna ungu miliknya itu. Tanpa ditanya pun supir pribadi Gracia itu sudah menyadari bahwa Gracia meninggalkan barang miliknya. Lagi.

"Nah lohh, tadi Mang Adi ingetin jawabnya udah aman aman aja, nahh looo ketinggalankann." ejek mang adi yang tidak tahan melihat ekspressi panik yang ada pada wajah Gracia.

"Huaaa mang adiii mahhhh.... bukannya ditenangin malah di ejekinnn, huaaaa ga bisa putar balikkk gituu manggg... bisa bisa nanti Gre di omelin guru atau kakak kakak galak disana lagii."

Dear Sunshine (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang