V

7.7K 638 22
                                    

"GRE, LO GA PAPA KAN?" Teriak Shani dari pintu UKS

"Ih Shannniii jangan teriak teriakk, lo mau robohin bangunan sekolah ini?" balas Gracia sambil menutup telinganya akibat teriakan Shani

"Kok bisa pingsan si Ge?? kamu ga sarapan ya? kepala kamu masih sakit? ga kenapa napa kan?" Tanya Shani yang sekarang sudah berada disebelah Gracia sambil mengecek keadaan adik kelasnya itu

"Aduh satu satu kali kalo nanya Shan, gua baek baek aja kok ih."

"Oh, bagus deh." Kini Shani kembali menggunakan nada dingin miliknya itu.

"Oh ya nih tadi aku beli bubur ayam depan sekolah, sama ada susu tuh didalemnya." Shani menyerahkan dua bungkus plastik yang daritadi digenggam olehnya

"Baikk banget sih kakak Shani." Ucap Gracia tulus dihiasi dengan senyum diwajahnya.

"Shan gue ke lapangan bentar ye, bantuin Sisca, kan dibawah masih jalan tuh kegiatan. Gue titip adek gue disini bentar ya." Pamit Gaby kepada Shani yang masih melihat sesosok bidadari yang tengah menyantap bubur yang dibeli olehnya itu.

"Oh ya tenang aja, adek lo aman kok sama gue." Balas Shani tanpa melihat kearah lawan bicaranya.

Jam dinding terus bergerak, mengeluarkan suara yang nyaman bagi telinga. Dua orang siswi Trisatya masih saja berada diruangan kesehatan milik sekolahnya itu. Gracia masih saja fokus menyantap bubur ayam yang tidak diaduk sembari meminum susu favoritnya itu. Shani yang menyadari cara makan Gracia yang benar benar seperti bocah berumur 5 tahun itu pun terkekeh.

"Pelan pelan atuh Ge makanya, liat nih sampe belepotan gini." Bisik Shani sambil menyeka sisa makanan yang menempel di ujung bibir Gracia menggunakan jempolnya.

"Bwiarwin Aga.." Ucap Gracia yang masih mengunyah kerupuk bubur ayamnya itu.

"Nah kebiasaan, makan sambil ngomong, ntar kesedak lagi loh." kata Shani sambil terkekeh gemas melihat Gracia. Kini Gracia tidak membalas ucapan Shani, ia memutar bola matanya malas.

Sesuap demi sesuap, kini bubur ayam yang sebelumnya disantap oleh Gracia sudah berpindah kedalam perut Gracia. Hanya tersisa tempat dari bubur tersebut. Gracia yang sudah selesai makan itupun akhirnya membuka suaranya.

"Shan, bener ya katanya minggu depan ada kegiatan camping?"

"Iya."

"Lo ikut kan Shan?" tanya Gracia berharap Shani akan mengikuti kegiatan itu

"Menurut kamu? goda Shani untuk membuat Gadis penyuka ungu itu tenggelam kedalam rasa penasaran

"Ih apaan sih Shan, tinggal kasih tau aja susah." Balas Gracia sambil memukul pelan lengan atas Shani, melihat adik kelasnya yang sudah mencapai batas kepenasaran, Shani menjawab pertanyaanya itu.

"Ikut lah Ge, aku kan ketos, lagian kalo aku ga ikut entar kamu kayak anak ilang disitu." ledek Shani sambil tertawa

"Ih, kata siapa? aku tuh mandiri tau ga?" balas Gracia memajukan bibirnya itu mengeluarkan ekspressi cemberut.

"Hahaha iya iya."

"Udah ah, gue mau kelapangan dulu, mau lanjut kegiatan." kata Gracia sambil berdiri dari ranjang kasur UKS

"Jangan, kamu baru aja bangun Ge." ketus Shani sambil menarik pergelangan tangan Gracia yang membuat Gracia tertarik kebelakang, kepangkuan Shani lebih tepatnya.

Mata mereka terkunci untuk sementara waktu, tidak ada yang mau mengalah untuk berpaling duluan. Suasana menjadi hening seketika, cukup lama tampaknya. Gracia masih membatu karena situasi ini, wajahnya memerah, buah tomat mungkin akan protes kepada Gracia karena mengalahkan warna merah miliknya. Berbeda dengan Shani, Shani hanya memberikan tatapan yang tidak dimengerti oleh Gracia, tajam tapi memberikan candu untuknya.

Dear Sunshine (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang