END

12.1K 780 152
                                    

musiknya di nyalain dulu gih, biar asik

"Hello Sunshine."

hening, tak ada satu pun dari mereka yang mau membuka suara. Bahkan suara jarum jam terdengar sampai ketelinga mereka. Shani masih mematung, Gracia masih saja menatap Shani. Shani tersadar dari lamunanya, ia sadar kalau ini bukan mimpi. Segera ia berdiri dari kursi miliknya dan memeluk seseorang yang berada didepannya, tanpa ia sadari air matanya berlinang begitu saja.

"Ge, kamu kemana aja?" Akhirnya Shani mengeluarkan kalimat pertamanya pada Gracia

"Jangan nangis dong Shan, masa seorang Shani Indira Natio jadi cengeng sih, obrolin di taman aja yuk?" ajak Gracia kemudian menarik tangan Shani berjalan menuju taman belakang, Shani hanya mengangguk menuruti arahan dari Gracia

"Jadi apa yang mau kamu ceritain ke aku?" Tanya Shani begitu mereka duduk dibangku taman

"Ga banyak, palingan tentang gimana aku disana, terus cuma mau nanya nanya kabar kamu selama ini gimana." balas Gracia singkat, pandangannya kosong namun senyumnya tak kunjung hilang

"Kamu emang disana gimana?" tanya Shani lagi

"Hampa." jawab Gracia singkat, namun satu kata yang keluar dari mulut Gracia sangat bermakna, seperti sejuta makna yang terkandung dalam satu kata

"Kalau kamu gimana Shan?" lanjut Gracia

"Kurang lebih sama kaya kamu, tapi disini aku punya temen cerita." jelas Shani, rasanya ingin sekali ia memeluk orang disebelahnya saat ini, namun rasanya tak pas jika ia lakukan sekarang

"Dan aku engga." ucap Gracia sambil tersenyum miris, mendengar hal ini tentu saja Shani semakin tak bisa membayangkan bagaimana kondisi Gracia saat itu, dengan janji yang ia buat oleh Rangga dan bagaimana rasanya tersiksa sendiri tanpa siapapun disisinya

"Kenapa kamu ga langsung pulang Ge? Bukannya perjanjian kalian sampai Rangga nyerah doang?" Shani mulai mengalihkan topik, tak ingin Gracia berlama lama mengenang masa nya saat disana

"Aku harus nyelesaiin study aku dulu Shanii." balas Gracia kemudian ia menyenderkan kepalanya pada bantal favoritnya, yang tak lain adalah bahu Shani sendiri. Tentu saja ia kaget melihat kelakuan Gracia, namun disatu sisi ia juga kangen dengan suasana ini, entahlah kapan terakhir kali ia ada disituasi ini bersama Gracia

"Aku kangen bahu kamu." kata Gracia sambil terkekeh geli, tak habis pikir bagaimana bisa Gracia yang gengsian itu mengucapkan kalimat seperti itu didepan Shani, tentu saja membuat Shani ikut tertawa

"Kangen bahu aku doang nih Ge? ga kangen orangnya gitu?" tanya Shani sembari menaik turunkan alisnya mencoba menggoda Gracia

"Gak, orangnya nyebelin, wlee." balas Gracia kemudian menjulurkan lidahnya kearah Shani yang membuat Shani memutar bola matanya malas

"Dih, malesin banget kamu Ge." kesal Shani karena tak mendapatkan jawaban yang ia inginkan

"Nyebelin tapi bikin sayang." bisik Gracia pelan yang membuat ujung bibir Shani terangkat keatas

"Paan sih gombal." ucap Shani malu malu, Gracia selalu saja berhasil membuat Shani salah tingkah

"Kalo kamu gimana?" tanya Gracia

"Gimana apanya?" jawab Shani sembari menaikan satu alisnya

"Kangen aku ga?" tanya Gracia sembari terkekeh

"Kangen gak ya?" ucap Shani bertingkah seolah olah sedang berpikir keras

"Kangen lah ya, masa ga kangen sih sama Gege." bukannya Shani yang menjawab tapi malah Gracia sendiri yang menjawab penuh percaya diri

Dear Sunshine (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang