XII

6.2K 501 20
                                    

Kringg.. Kringg..
Terdengar bunyi alaram dari ponsel Gracia yang membangunkan tidurnya, entah kenapa pagi ini Gracia mudah sekali dibangunkan, biasanya dibutuhkan speaker berukuran besar yang dipakai orang orang dipesta pernikahan untuk membangunkan Gadis penyuka ungu itu dari tidurnya. Hal pertama yang dilakukan Gracia ketika bangun adalah mematikan alaram yang sedari tadi berbunyi dan kemudian merenggangkan tubuhnya.

Setelah mengumpulkan sejumlah tenaga, akhirnya Gracia bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju ruang makan untuk mengambil sarapan dulu sebelum mandi, karena kebetulan ia sedang lapar akibat tidak makan tadi malam. Dilangkahkan nya kakinya itu bergerak menuju ruang makan, namun betapa kagetnya Gracia melihat dua orang yang sedang duduk disana sembari mengunyah sarapan.

"LAHH PAPI? MAMI?" Teriak Gracia tak percaya kedua orang tuanya sudah pulang, pasalnya Gracia tidak pernah menerima kabar kalau orang tuanya itu akan pulang hari ini.

"Hai Gre, tumben kamu bangunnya cepet banget." Sapa ayah dari Gracia

"Iya pi, ga tau kenapa tadi tiba tiba pengen bangun aja. mami sama papi kapan nyampe?" Tanya Gracia penasaran karena tadi malam ia tidak menemukan kedua orangtuanya dirumah

"Tadi Gre, pas subuh. Kamu sama Gaby masih tidur kayaknya." kini giliran ibu kandung dari Gracia yang menjawab pertanyaan anaknya itu

"Ohhh." bals Gracia singkat kemudian ia ikut bergabung sarapan bersama kedua orang tuanya itu.

"Lah, tumben lo udah bangun Gre." terdengar suara dari arah tangga, ya itu adalah suara dari Gaby yang baru saja turun dari kamarnya, sama seperti Gracia ia turun karena ingin sarapan pagi

"Gue bangun cepet salah, gue telat bangun juga salah. mengcape gue." keluh Gracia karena sedari tadi semua orang terus bertanya tanya alasan seorang Gracia bangun sepagi ini.

"Ya gue ga nyalahin lo kali, kan gue cuma nanya." Ucap Gaby yang kini sudah berada disebelah Gracia dengan piring berisi nasi goreng diatasnya, Gracia tidak menanggapi ucapan Gaby dan melanjutkan makannya.

Setelah menghabiskan sarapannya Gracia dan Gaby kembali kekamar masing masing bersiap siap untuk berangkat kesekolah. Sehabis mandi dan sudah dalam kondisi berseragam, Gracia dan kakaknya itu berpamitan pada kedua orang tuanya untuk pergi kesekolah.

"Pah mah, Gaby sama Gracia berangkat dulu ya." pamit Gaby pada kedua orang tuanya sambil menyalam punggung tangan kedua orang tuanya, diikuti dengan Gracia yang melakukan hal yang sama dari belakang Gaby.

"Iya hati hati ya." balas Ayah kandung mereka

~

"Woehh, wassap may brooo." seru Feni dari belakang menyamperi Gracia yang baru saja keluar dari mobilnya.

"DUH NGAGETIN TAU FEN." Ucap Gracia yang sebal dengan Feni karena mengagetkan dirinya.

"Tumben lo ga bareng Anin, tuh anak mana?" tanya Gracia yang tak melihat kehadiran sahabatnya yang biasanya selalu menempel dengan Feni

"Oh iya ya, kemana tuh anak." Feni yang barusaja menyadari bahwa Anin belum bersamanya ikut kebingungan, namun baru saja mereka ingin mencari sahabatnya itu, tiba tiba terdengar suaara yang tak asing ditelinga mereka

"Nyariin gue ye kann.." Feni dan Gracia berbalik badan kearah sumber suara, dan benar saja itu adalah suara milik Anin

"Dari mana lo, tumben baru datang jam segini." ucap Feni sambil melirik kearah jam tangan miliknya

"Biasalah.. telat bangun tadi malem begadang ngedrakor." jawab Anin sambil cengegesan

"Ya udah lah, yu naik kekelas." usul Gracia mengingat sebentar lagi bel masuk akan berbunyi, mereka bertiga segera menaiki anak tangga dan berlari kekelasnya.

Dear Sunshine (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang