"Terima kasih."
Namjoon langsung keluar dari minimarket, dan dia baru saja membeli minyak goreng untuk Seokjin.
Bugh!
Tanpa ketidaksengajaan, Namjoon bertabrakan dengan seseorang. Sampai kertas yang mungkin itu dokumen orang itu jatuh ke jalanan.
Namjoon yang panik langsung membantu mengambil dokumen orang itu.
Setelah semuanya sudah di ambil, Namjoon memberikan dokumen itu ke orang yang bertabrak dengannya.
"Ini ya, saya minta maaf." ucap Namjoon, dan dia langsung membungkukkan badannya.
Orang itu membalas bungkukkan Namjoon, lalu pergi meninggalkan Namjoon.
Namjoon menghela nafas, "Hah, mungkin dia buru-buru."
Namun saat Namjoon ingin berbalik badan, Namjoon melihat kertas berwarna putih tergeletak di jalan.
Namjoon memgambil kertas itu, "Kurasa ini milik orang itu tadi."
"Apa aku harus mengejarnya?"
"Akh, tidak-tidak. Mungkin jika ketemu lagi, aku bakal kasih kertas ini."
Namjoon berbalik badan dan berjalan menuju ke mobilnya.
Tanpa Namjoon sadar.
Orang itu sendari tadi melihat gerak gerik Namjoon. Lalu, dia tersenyum.
Senyuman evil.
•••••
"Hyung! Namjoon hyung kemana?"
"Tadi dia pergi keluar, kenapa?"
Jimin meng-ohh, lalu menggeleng "Nggak apa-apa hyung. Hanya saja, aku cemas."
Yoongi yang tadinya sibuk dengan komputernya, kini menatap Jimin heran. "Kau kenapa?"
Namun, Jimin kembali menggeleng. "Nggak hyung. Nggak. Aku baik-baik saja." lalu dia keluar dari kamar Yoongi.
Yoongi yang melihat tingkah aneh Jimin, hanya menggelengkan kepala, lalu pandangannya kini sibuk ke komputernya lagi.
Saat Yoongi sibuk dengan komputernya—
Prang!!!
Jendela itu pecah, membuat Yoongi terkejut. Hampir saja dia tidak jatuh dari kursi.
"Astaga! Kenapa bisa pecah begini?"
Yoongi dengan penasaran langsung berjalan menuju ke jendela kamarnya dengan hati-hati. Karna ada pecahan kaca berserakan.
Saat Yoongi sudah berada di jendela, dia melihat laki-laki berjubah. Serba hitam.
Lalu, laki-laki seperti membawa pisau yang membuat Yoongi menegang.
Pisau yang orang itu pegang, langsung menacap ke batang pohon dengan keras.
Okeh, Yoongi sekarang mengerti.
Sepertinya akan terjadi sesuatu.
Yang berhubungan dengan apa yang dilakukan orang itu.
Orang itu kembali menarik pisaunya yang sebelumnya menacap batang pohon itu.
Lalu orang itu langsung pergi.
Yoongi dengan cepat langsung menutup hordengnya, lalu memegang dadanya.
"Astaga, kenapa perasaan gue jadi nggak enak ya?"
"Gue yakin, pasti ini ada hubungannya dengan teror itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teror | Bighit Family✓
Mystery / Thriller"Selamat menikmati teror dari ku, xixixi". #9 in Soobin [170721]