Teror - 3

934 123 17
                                    

"Dok, gimana keadaan teman saya?"

Kini, Yeonjun dan Hueningkai sudah berada di rumah sakit. Mereka begitu khawatir sama Taehyun, karna darah yang tertusuk itu masih saja keluar.

Dan kini, dokter sudah berada si hadapan Yeonjun dan juga Hueningkai, untuk membicarakan mengenai luka Taehyun.

"Luka yang tertusuk itu, cukup dalam. Jadi, tadi kami sempat kesulitan untuk menjahitnya dan kami sudah menyelesaikan sebisa kami." jelas dokter itu.

"Kini kondisinya gimana dok?"

"Kini, dia masih belum sadar diri. Dan kemungkinan besok hari dia akan bangun."

Yeonjun dan Hueningkai menghela nafas legah, setelah mendengar kalau Taehyun baik-baik saja.

"Baiklah, terima kasih banyak, dok." ucap Yeonjun, lalu membungkuk 90 derajat, diikuti oleh Hueningkai.

Dokter mengangguk, lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Mereka langsung masuk ke ruang UGD, dan saat sudah masuk, mereka melihat Taehyun yang masih saja menutup matanya, tidak lupa kini infus menempel dimana-mana.

Hueningkai menghampiri ranjang Taehyun, dia mengusap tangan sahabatnya itu. "Taehyun, cepat buka matamu. Kau membuatku takut setengah mati tahu!". Ucapnya.

Yeonjun berkekeh, lalu dia menghampiri ranjang Taehyun.

"Cepatlah sembuh, Taehyun."

•••••

Keesokan harinya.

Soobin dan Beomgyu sedang sarapan di meja makan.

Hanya mereka berdua saja.

Lalu, datanglah Taehyung yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dia tersenyum, lalu dia menghampiri meja makan itu, dan duduk di samping Beomgyu.

"Gimana kabar Taehyun." tanya pertama Taehyung, sembari dia mengambil roti yang ada di hadapannya.

"Keadaannya sudah mulai membaik, namun dia belum sadar juga." jawab Soobin sebisa mungkin.

Taehyung be-ohh sambil mengangguk, lalu tersenyum. "Aku doakan semoga dia cepat sembuh." Soobin mengangguk, "Terima kasih, hyung."

"Ya sudah, aku pergi dulu ya. Berhati-hatilah kalian, okey." ucap Taehyung. Soobin dan Beomgyu mengangguk ngerti, dan mereka melihat Taehyung keluar dari asrama itu.

"Hyung, kita kerumah sakit yuk." ajak Beomgyu. Soobin menoleh, "Hei, kau kan harus pergi ke sekolah."

Raut wajah Beomgyu seketika kecewa, "Ya! Hyung. Aku izin saja ya, aku mau ke rumah sakit, lihat kondisi Taehyun." ucapnya sembari merengek.

Soobin menggelengkan kepala, "Tidak bisa. Nanti habis pulang sekolah, kita bakal ke rumah sakit." ucapnya dengan tegas.

Beomgyu hanya bisa pasrah, "Yasudah, aku mau siap-siap dulu." ucapnya, lalu dia berlari menuju ke kamarnya.

Soobin yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya, lalu dia membersihkan meja makan yang sudah kotor.

•••••

"Hei Taehyung!"

Taehyung menoleh, dan dia tersenyum cerah. "Lee hyun Hyung!" katanya, lalu segera memeluk hyung tertua itu.

"Wah, apakabar kau?" tanyanya. Taehyung menatap Lee hyun, "Aku baik, hyung! Hyung bagaimana?". Lee hyung mengangguk sembari tersenyum, "Aku baik kok."

Kalau kalian mau tahu, Lee hyun baru saja pulang dari jepang. Dia menetap di Jepang selama 2 tahun karna dia harus bekerja di sana selama 2 tahun. Dan saat dia ingin pulang kerumah, dia tidak sengaja melihat Taehyung yang sedang meminum kopi di salah satu kafe. Dia memutuskan untuk menemuinya dan akhirnya bisa melepas rasa rindunya.

"Hyung, kok nggak kabarin sih kalau mau ke Korea?" tanya Taehyung pada Lee hyun yang kini dia sedang meminum kopi.

"Aku sengaja nggak memberitahu kalian, karna biar surprise." jawab Lee hyun. Taehyung mengangguk mengerti, lalu menatap Lee hyun lekat.

Lee hyun yang merasa dilihatin terus kini menatap Taehyung, "Hei, ada apa hm?".

"Hyung, hyung bawa oleh-oleh kan?"

Lee hyun seketika tertawa, melihat kegemesan Taehyung. Taehyung seketika memanyungkan bibirnya, seolah dia sekarang sedang kesal.

"Aish, kenapa kau begitu menggemaskan sih?" tanya Lee hyun yang masih tertawa. Taehyung masa dalam ekspresi memanyungkan bibir. "Ya! Aku hanya ingin tahu, hyung!"

Lee hyun mengangguk, "Iya, aku bawa oleh-oleh kok."

Seketika Taehyung melebarkan senyumannya, "Serius?!" dan Lee hyun mengangguk.

Taehyung langsung memeluk hyungnya itu, "Makasih hyung. Hyung memang the best." ucapnya.

Lee hyun tertawa, "Iya, sama-sama. Hayuk kita pulang."

Taehyung tersenyum sembari mengangguk, lalu dia langsung pergi menuju ke mobilnya. Meninggalkan Lee hyun.

Lee hyun hanya bisa menggelengkan kepalanya, lalu dia menyusul Taehyung dengan ekspresi yang sulit dibaca.

•••••

Dirumah Sakit.

Yeonjun sedang menatap luar jendela rumah sakit, sedangkan Hueningkai tidur di samping ranjang Taehyun yang belum juga sadar.

Yeonjun menghela nafas, lalu tiba-tiba handphonenya berdering menandakan ada panggilan masuk.

Yeonjun mengambil benda kecil itu di meja, lalu melihat siapa yang menelfonnya.

"Seokjin Hyung"

Tanpa menunggu lama lagi, dia menekan tombol hijau, lalu mendekatnya handphonenya ke telinganya.

"Halo, Hyung."

"Hai Yeonjun, aku ada di depan rumah sakit. Bisakah kau kemari?"

"Ouh, Baiklah Hyung. Aku akan turun."

"Hyung tunggu."

Tut.

Yeonjun langsung berlari keluar dari ruang rawat. Meninggalkan Hueningkai yang sedang tertidur pulas.

•••••

"Hyung! Kita sudah sampai!!"

Teriak Taehyung membuat Lee Hyun terbangun karna dia terkejut.

"Aish, Taehyung! Bisa tidak jangan berteriak!" ucap Lee Hyun dengan kesal. Taehyung menyengir, "Hehehe, yasudah maaf. Ayuk hyung, kita masuk!"

Lee Hyun mengangguk, lalu mereka berdua masuk kerumah. Ah, tidak. Hanya Lee Hyun yang masuk kerumah. Taehyung berada di belakang mobil, mau mengambil barang-barang Lee Hyun.

Namun, saat dia ingin masuk ke rumah.

BUGH!

Seseorang memukul Taehyung dengan keras menggunakan balok kayu. Dan kini, Taehyung langsung ambruk ke lantai, dengan darah di lehernya.













Dan kalian tahu? Ada seseorang yang melihat kejadian Taehyung dipukul itu , dia tersenyum miring dan masih tetap melihatnya di rumahnya

"Tamatlah kalian semua".




Tbc.
GK PANDAI BUAT TEKA TEKIㅠㅠ
Tapi, nanti aku usahain ya, sorry kalau kurang bagus T_T

Oke, jangan lupa Vote and Comment!
See you~

Teror | Bighit Family✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang