Teror - 18

451 65 4
                                    

"Hoseok, Namjoon."

Mereka berdua menoleh, dan melihat Seokjin yang baru saja datang. Tidak lupa juga ada Yeonjun yang ikut bersama Seokjin.

"Jin hyung, Yeonjun, duduklah." Ucap Namjoon.

Mereka berdua duduk berhadapan dengan Hoseok dan Namjoon, "Ada apa?" Ucap Seokjin tanpa basa basi.

"Gini hyung... Sepertinya kita tidak bisa diam saja, makin hari terornya makin ganas hyung." Jelas Namjoon.

Seokjin melipat kedua tangannya di dada, "Kau benar, tapi... Apa ada sesuatu yang berkaitan tentang teror ini? Semacam, petunjuk?"

Namjoon mengeluarkan isi kertas itu. "Kalian semua masih ingat dengan teka-teki itu di kertas ini kan? dan kurasa aku yakin sangat hyung, kalau teka-teki ini ada hubungannya dengan korban selanjutnya. Ataupun, korban utama hyung."

"Apa hyung bisa memecahkan teka-teki itu?" Tanya Yeonjun.

Namjoon menggeleng, "Aku tidak sempat memecahkan teka-teki ini, Njun. Tapi, akan ku usahakan untuk mencari tahu teka-teki ini."

Dan pada akhirnya Yeonjun mengangguk.

"Dan hyung... Kau ingat tentang kertas berisi hari itu kan?" Ucap Hoseok ke Seokjin.

Seokjin mengangguk, "Iyah, kenapa?"

"Besok hyung, sepertinya besok akan menjadi hari terseram hyung."

Seokjin dan Yeonjun terdiam.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan hyung?" Tanya Yeonjun.

Seokjin memijat keningnya, lalu menghela nafas, "Malam ini. Kalian semua harus berada di rumah. Semuanya. Tidak ada yang boleh keluar dari rumah sampai keadaannya aman."






















Tanpa mereka sadari, seseorang sedang mendengarkan pembicaraan mereka. Tepat di belakang Namjoon.

Orang itu segera mengeluarkan ponselnya, lalu mengetik sesuatu kepada seseorang.

Setelah itu, orang itu memasukkan ponselnya lagi, dan pergi dari kafe.

To: xxx xxxx
-Mereka sedang membicarakan soal teka-teki mu.
-Dan, mereka bilang kalau malam ini mereka harus berada di rumah.

Taehyung termenung di kamarnya.

Sambil memegang botol yang berisi racun itu.

"Apa aku harus memberi tahu Namjoon hyung?"

Dia menghela nafas.

Tok!

Tok!

Tok!

"Taehyung? Apa hyung boleh masuk?"

Seketika Taehyung panik, dia langsung memasukkan botol obat racun itu ke saku celananya, lalu berusaha untuk tetap tenang. "Masuklah, hyung."

Ceklek!

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Lee Hyun.

Taehyung menggeleng "Tidak, aku hanya duduk saja. Kenapa hyung?"

"Itu, kau mau ikut ke rumah sakit gak? Mau jenguk Soobin?"

Taehyung berpikir sebentar, mungkin Namjoon hyung disana, "Baiklah, aku ke kamar mandi dulu hyung. Hyung tunggu di ruang tamu saja." Ujarnya.

Teror | Bighit Family✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang