Teror - 11

539 80 10
                                    

Sring!!!

Bugh!!!!

Pisau itu jatuh, orang itu pun kena pukulan dari Jungkook.

Beomgyu langsung menghampiri Hoseok, "Hoseok hyung nggak apa-apa kan?" dan Hoseok mengangguk.

"Siapa kau hah?! Oh aku tahu, pasti kau yang telah meneror kami kan?!! Buka masker mu itu! Atau aku paksa!!" geram Jungkook.

Orang itu mengambil pisau itu lagi, lalu melarikan diri.

"Ck! Dasar pengecut! Beraninya neror orang!" teriak Jungkook saat orang itu telah menghilang dari hadapannya.

Setelah itu, Jungkook langsung menghampiri Beomgyu yang sedang menenagkan Hoseok.

"Hyung nggak apa-apa kan?" tanya Jungkook sembari memegang tangan Hoseok.

"Astaga, tangannya dingin sekali." ucap Jungkook saat dia memegang tangan Hoseok.

Beomgyu mengangguk, "Iya hyung. Hoseok hyung masih syok gara-gara kejadian tadi. Untung kita datang tepat waktu hyung."

"Kau benar Beomgyu. Sebaiknya aku antarkan Hoseok hyung ke ruangan Namjoon hyung. Kau, nggak apa-apa kan? Ke kamar mandi sendirian?"

Beomgyu mengangguk kembali, "Nggak apa-apa hyung. Sudah, hyung bawa Hoseok hyung segera."

Jungkook tersenyum, lalu membantu Hoseok yang masih syok itu. Lalu pergi meninggalkan Beomgyu sendirian.

Saat Beomgyu ingin berjalan ke kamar mandi, matanya tidak sengaja melihat sebuah jam tangan. Beomgyu mengambil jam tangan itu, lalu memeriksa jam itu.

"Ini bukan jam tangan Hoseok hyung, maupun Jungkook hyung." gumannya.

"Terus, ini jam tangan siapa?"

"Eh, sebentar."

"Jangan-jangan, ini jam tangan di peneror itu?!"

"Mmm... Kalau iya, aku simpan aja sebagai barang bukti."

Beomgyu memasukkan jam tangan itu ke sakunya, lalu kembali berjalan menuju ke kamar mandi.



































Di taman rumah sakit.

Tepatnya di balik pohon besar.

Orang itu segera membuka maskernya, lalu menghirup nafas sebanyak mungkin.

Setelah itu, dia memasukkan pisau itu ke sakunya, lalu dengan emosinya memukul batang pohon tersebut.

"Argh!! Sial!!! Gagal rencanaku untuk bunuh Hoseok."

"Hah, lagipula, dia bukan orang target utamaku untuk dibunuh."

Orang itu berteriak lagi, lalu memegang batang pohon itu dengan keras.

"Malah sekarang jam tanganku hilang. Pasti di antara mereka sudah menemukannya."

"Okeh, tenangkan dirimu. Jangan stress. Kalau kau stress, semua rencanamu bisa berantakan."

Dia kembali menarik nafas untuk sekian kalinya.

"Baiklah, kurasa tersisa 6 hari lagi. Aku akan mempersiapkan dulu untuk targetku yang aku sangat sayangi ituu~ HAHAHAHAHA."

•••••

"Taehyung! Jimin!"

Jimin dan Taehyung menoleh, dan ternyata yang datang itu adalah Seokjin, Yoongi, Taehyun, dan Hueningkai.

"Hyung dari mana saja? Katanya ke kantin." tanya Jimin ke Seokjin.

"Nggak kantin rumah sakit. Tapi cari makan di luar rumah sakit sama Hueningkai dan Taehyun juga." dan mereka berdua mengangguk.

Teror | Bighit Family✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang