07

4.2K 684 68
                                    

Dengan cepat Dino memarkirkan motornya di garasi rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan cepat Dino memarkirkan motornya di garasi rumah. Suasana hatinya benar-benar tidak baik setelah melihat kejadian yang baru saja dialami adiknya.

"Kak Didin," panggil Kirana pelan sambil mencengkram tangan Dino.

"Kak, please jangan bilang ke kakak-kakak yang lain ya?"

Dino menatap Kirana dalam, membuat Kirana merasakan atmosfer yang berbeda dari kakaknya itu.

"Kakak udah tau siapa yang nyebarin rumor itu. Sasya kan? Kejadian tadi juga udah ngebuktiin semuanya."

"Iya kak, tapi gak usah bilang ke kakak-kakak yang lain ya? Kiran udah besar, pasti Kiran bisa nyelesain ini sendiri. Kalau misalkan Kak Sasya keterlaluan pasti aku langsung bilang ke kakak. Oke?"

Dino hanya membuang muka lalu melangkah masuk ke dalam rumah meninggalkan Kirana yang masih berdiam diri di garasi.

Keterlaluan? Kelakuan Sasya saja sudah lebih dari keterlaluan untuk Dino tadi. Ia masuk ke dalam rumah dan menuju ke salah satu kamar, tempat ia biasa mencurahkan segala keresahan hati.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk," setelah dipersilahkan oleh si pemilik kamar, akhirnya Dino membuka pintu lalu masuk.

"Kenapa mukanya ditekuk? Senyum dong biar ganteng." Ledek Johan.

"Gue mau ngomong serius nih."

"Ya udah ngomong, 100 ribu per menit ye."

"Kak, serius"

"Iya becanda. Dah cepetan ngomong."

Akhirnya Dino memberitahukan kekesalannya karena Kirana yang menyembunyikan hubungan persaudaraan mereka di sekolah, tidak hanya itu, ia juga menceritakan semua yang terjadi tadi.

"Hah dijambak?!" Tanya Johan meninggikan suara.

Dino mengangguk dan memperlihatkan video perkelahian Kirana tadi. Ia merekamnya untuk dijadikan bukti apabila suatu waktu dibutuhkan.

"Bwahahah ditampar, hahaha keren banget adek gue," bak menonton pertandingan sepak bola, Johan heboh bukan main.

"Eh tapi ini udah keterlaluan loh, Din. Apalagi dia nyebar rumor di menfess sekolah kan?"

"Nah makanya, tapi si Kiran itu gak mau gue ngasih tau ke lo pada"

Johan tersenyum licik sambil menatap Dino. "Oi Din, gue punya rencana bagus nih"

"Rencana apa?"

Johan mendekatkan mulutnya ke telinga Dino untuk berbicara, rencana yang ia buat mengundang tawa orang yang dibisikinya itu.

"Oke kan?" Tanya Johan sambil mengangkat jempolnya.

"Asli lo pinter banget kak, hahahaha"

---

Kirana Punya Cerita [SVT] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang