Kirana Punya Cerita [SVT] - Completed

[Kirana] Memulai Cerita Kembali - 02

Terlalu tomboi untuk dibilang feminim, terlalu feminim untuk dibilang tomboi. Kirana sama seperti anak gadis pada umumnya. Gak terlalu pandai bergaul tapi ramah dan bisa berbaur di mana saja, bukan primadona di sekolah yang terkenal akan kecantikannnya tapi disukai banyak teman karena sifatnya.

Bukan anak pintar tapi bisa mengikuti setiap mapel dengan baik, kalau ulangan kadang remedial dan bisa narik napas lega jika nilai di atas atau pas KKM. Gak punya ambisi untuk jadi nomor satu, yang penting naik kelas udah bisa ngebuat dia sujud syukur. Hidup Kirana hanya seputar bangun tidur, berangkat sekolah, pulang langsung fangirlingan, mandi, makan, tidur, dan semua akan terulang lagi.

Seperti yang Kirana lakukan sekarang. Setelah pulang sekolah ia langsung menuju ke kamar dan mengganti seragamnya lalu menyalakan laptop untuk melihat MV dari idolanya yang kemarin mengeluarkan mini album terbaru.

"I'M READY TO LOVE NAEGE MALHAEJWO CAN WE STAY TOGETHER?! CAN WE STAY TOGETHER?!"

KRIETTT...

"Heh suara lo kecilin, gue lagi banyak tugas tambah pusing dengernya."

Di ambang pintu terlihat Awan dengan muka masam andalannya, terganggu dengan nyanyian Kirana yang malah terdengar seperti orang berteriak.

"KYAAAA SEUNGKWANN!"

"SEUNGKWAN KEK BAKWAN KEK, POKOKNYA PELANIN SUARA LO!"

"Iya bawel, udah sana kak jangan ganggu waktu ngebucin gue."

Bukannya meninggalkan Kirana dan melanjutkan tugas, Awan malah masuk dan berdiri tepat di samping Kirana. Ikut memperhatikan video yang menampilkan sebuah boygrup asal negeri ginseng tersebut.

"Itu yang namanya Seungkwan?" Awan melipat kedua tangan di depan dada bertanya pada Kirana ketika layar laptop menampilkan seorang penyanyi pria, tengah memejamkan mata sambil menyanyikan nada tinggi dalam video yang sedang berjalan.

"Iya, dia bias gue nih. Ganteng kan?"

"Gantengan gue."

"Ya, terserah," Kirana memutar bola matanya malas, Awan selalu saja mengganggu ketenangannya. Sudah dipastikan setelah ini akan keluar kalimat yang memancing emosi Kirana untuk beradu mulut dengan kakaknya itu.