27. Vermell

375 103 36
                                    

Logan menggenggam tangan Leo dan Emma bersamaan kemudian dengan begitu saja mereka berpindah tempat ke suatu ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Logan menggenggam tangan Leo dan Emma bersamaan kemudian dengan begitu saja mereka berpindah tempat ke suatu ruangan.

"Kita dimana?" Tanya Emma, lain dengan Leo yang melotot.

"KENAPA HARUS DI RUMAH GUE?!"

"Soalnya kamarnya si cecunguk ada Nyokapnya lagi bersihin kasur! Jadi alternatifnya rumah lo!" Logan berujar ikutan sewot.

"Ya kan bisa dimana aja nggak di rumah gue! Di kafe kek!"

"Moncong lo di kafe! Kita mau ngomongin sesuatu yang diluar nalar manusia, bukan ngomongin kerja kelompok!"

"Loh Keanu mana?" Emma berujar, tumben Logan nggak barengan Keanu karena dua anak ini nampak seperti Upin dan Ipin jadi agak aneh kalau melihat mereka terpisah.

"Dia punya urusan di Ariana."

"Ariana itu istananya Dentra Le." Emma langsung menjelaskan sebelum Leo sempat mangap. "Jadi secara teknis nya lo itu pengangguran ya di sini?"

"Moncong lo emang minta di betot ya?" Logan mendesis kesal. "Sebelumnya gue mau nanya sama lo, orang tua lo kemana? Dan apa mereka orang tua kandung lo?"

"Ortu gue cerai, dan mereka orang tua tiri. Gue diadopsi waktu TK dari panti asuhan pinggir kota." Ujar Leo menjelaskan. Emma langsung menoleh nampak ber-empati. "Gue nggak minta lo kasihani jadi stop natap gue kayak gitu."

"Galak banget sumpah melebihi cewek lagi datang bulan." Emma mendesah kesal, lantas mendudukkan dirinya di sofa panjang rumah Leo. "Btw, lo ternyata anak sultan ya. Rumahnya gede juga."

Baik Leo dan Logan tak merespon, mereka ikutan duduk.

"Peraturan yang wajib penduduk Alaturi patuhi, tidak boleh membunuh manusia di dunia manusia." Logan berujar, menatap Leo dengan serius. "Se-emosi apapun elo. Jangan pernah bunuh manusia di dunia mereka. Lo akan diadili oleh penduduk langit, hukumannya kalau lo nggak jadi abu, lo di asingkan di inti bumi bersama para Iblis."

"Se-spesial itu bukan manusia?" Logan berujar sarkas mendelik pada Emma yang lagi duduk santai. "Napa lirik gue? Bukan salah gue dong terlahir sebagai manusia?"

"Kedua, jangan sampai mereka tau eksistensi kita. Karena itu akan membuat keseimbangan dunia menjadi terguncang. Itu sebabnya lo harus membuat mereka lupa dengan mantra oblivis."

"Kalau gitu ajarin gue gunain mantra oblivis."

"Next time gue ajarin lo. Ada yang lebih penting dari ini."

Emma langsung pasang kuping, niatnya mau boker sudah hilang entah kemana. Ibarat kata makanan, mulesnya itu sudah expired.

"Gue pikir lo bukan Dentra biasa yang berada di kasta Hugo bahkan Flaminia."

"You have Vermell eyes."

"Ver...apa?" Emma mengernyit.

"Vermell, satu-satunya pembeda yang terlihat untuk kasta yang dimiliki oleh Falcon. Mata yang semerah darah."

ALATURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang