1. Welcome To The Alaturi

1.4K 200 83
                                    


Alaturi•

Non est propter errorum.

Ubi postmodum castigandi angelus vivimus.

***

"Gimana ini? Tuh anak kepalanya nggak bocor kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana ini? Tuh anak kepalanya nggak bocor kan?"

"Kalau bocor ada darahnya dong, ini nggak ada!"

Emma melenguh, mengeluarkan suara khas bangun tidur seperti yang biasa ia lakukan setiap bangun tidur. Sayup-sayup telinganya mendengar perdebatan, tidak serius sih tapi benar-benar sangat mengganggu.

"Ini manusia datang dari mana sih? Kok tiba-tiba nyemplung ke sungai."

"Dari langit kali."

"Sotoy amat lo kampret."

"Ya bunyinya kayak jatoh gitu ke air! Gue nggak liat dengan pasti, tapi gue pikir dia jatuh dari langit."

"Emang dia bidadari?!"

Cewek itu terbangun, matanya membuka perlahan dan membuka sepenuhnya ketika menemukan dua wajah lelaki yang menatapnya aneh. Emma menjerit, membuat kedua lelaki itu ikut menjerit heboh.

"Kaget setan! Lo ngapain teriak sih manusia?!"

"Kalian siapa?! Kalian penculik ya? gue kasih tau ya, nyulik gue tuh useless apalagi kalau lo ngancam orang tua gue buat ngasihin dua milyar! Gue bukan Rafathar, orang tue nggak sekaya Raffi dan Nagita." Emma kembali menjerit heboh dan memundurkan tubuhnya hingga terbentur pohon besar di belakang.

"Ngomong apa sih lo? lo tuh yang siapa?! nggak ada angin nggak ada ujan tiba-tiba aja nyemplung. Lagian siapa yang mau nyulik lo ha?!"

Menatap temannya yang jadi emosi, lelaki satunya menghela nafas dan memijit keningnya. "Bisa nggak kalian berdua nggak usah teriak-teriak?"

"Oy Keanu, kita apain nih manusia?" Emma semakin mengernyitkan dahinya ketika lelaki berhidung mancung dengan bibir seksi itu bertanya tanpa dosa pada lelaki yang baru saja ia sebut Keanu.

"Ya mana gue tau! Diemin aja lah nanti juga balik lagi ke dunia nya."

Emma tak ambil pusing dengan dua orang lelaki yang sibuk berargumen soal dirinya yang entah dari mana datangnya. Ia memegangi bajunya yang lembab karena basah, jidatnya mengernyit ketika matanya menatap sungai luas di depan matanya, ia berada di tepian. Emma melotot kaget, ia mengedarkan pandangannya ke arah sekitar dimana hutan hijau berada di belakangnya.

Ada juga sebuah jembatan yang dibangun untuk menyebrangi sungai, yaampun ini dimana? Batinnya merasa asing.

"Gue, dimana ya?"

ALATURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang